Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Salam Maria! AI di dalam pengakuan dosa.
Courtesy of TechCrunch
Teknologi
Kecerdasan Buatan

Salam Maria! AI di dalam pengakuan dosa.

19 Nov 2024, 01.00 WIB
123 dibaca
Share
Sebuah kapel di Lucerne, Swiss, telah menggunakan kecerdasan buatan (AI) dalam pengakuan dosa dengan menciptakan "AI Jesus". Dalam pengakuan dosa ini, umat dapat berinteraksi dengan AI yang memberikan nasihat spiritual melalui avatar yang terlihat di dalam ruang kayu. Umat hanya perlu menekan tombol dan mengajukan pertanyaan atau kekhawatiran mereka. Teknologi ini dikembangkan oleh universitas setempat dan dianggap sebagai eksperimen untuk memicu diskusi tentang peran AI dalam agama.
Baca juga: Fakta Penggunaan Chatbot AI Claude: Jarang Untuk Teman dan Emosi
Beberapa umat merasa senang dengan pengalaman ini, menganggapnya mudah dan bermanfaat, sementara yang lain merasa skeptis dan menganggapnya hanya sebagai trik. Meskipun AI dapat memberikan nasihat, para pemuka agama tetap penting karena AI tidak dapat menggantikan hubungan manusia yang lebih dalam. Selain itu, AI juga mengingatkan umat untuk tidak membagikan data pribadi, seperti dosa mereka.--------------------
Baca juga: Penggunaan Chatbot AI untuk Dukungan Emosional Ternyata Tidak Sering Terjadi
Analisis Ahli:
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2024/11/18/hail-mary-ai-in-the-confessional/

Artikel Serupa

Masa Depan ChatGPT: Asisten AI Pribadi yang Menyimpan Semua Data Hidup Kita
Masa Depan ChatGPT: Asisten AI Pribadi yang Menyimpan Semua Data Hidup Kita
Dari TechCrunch
Inovasi AI Pertama Menghidupkan Korban Road Rage di Pengadilan Arizona
Inovasi AI Pertama Menghidupkan Korban Road Rage di Pengadilan Arizona
Dari InterestingEngineering
AI-powered therapy shows promise in first clinical trial of mental health study.
AI-powered therapy shows promise in first clinical trial of mental health study.
Dari InterestingEngineering
Studi terapi AI yang inovatif memicu dilema moral dalam perawatan kesehatan mental.
Studi terapi AI yang inovatif memicu dilema moral dalam perawatan kesehatan mental.
Dari InterestingEngineering
Sebuah Studi Baru Mengatakan ChatGPT Lebih Baik Sebagai Terapis Daripada Manusia — Para Ilmuwan Menjelaskan Mengapa
Sebuah Studi Baru Mengatakan ChatGPT Lebih Baik Sebagai Terapis Daripada Manusia — Para Ilmuwan Menjelaskan Mengapa
Dari Forbes
Prompt: Di Dalam Mesin Inovasi AI Google
Prompt: Di Dalam Mesin Inovasi AI Google
Dari Forbes
Ketika AI Yesus Masuk ke Dalam Pengakuan Dosa: Pelajaran dari Sebuah Eksperimen yang Memecah Belah
Ketika AI Yesus Masuk ke Dalam Pengakuan Dosa: Pelajaran dari Sebuah Eksperimen yang Memecah Belah
Dari Forbes
Masa Depan ChatGPT: Asisten AI Pribadi yang Menyimpan Semua Data Hidup KitaTechCrunch
Teknologi
2 bulan lalu
104 dibaca

Masa Depan ChatGPT: Asisten AI Pribadi yang Menyimpan Semua Data Hidup Kita

Inovasi AI Pertama Menghidupkan Korban Road Rage di Pengadilan ArizonaInterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
77 dibaca

Inovasi AI Pertama Menghidupkan Korban Road Rage di Pengadilan Arizona

AI-powered therapy shows promise in first clinical trial of mental health study.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
65 dibaca

AI-powered therapy shows promise in first clinical trial of mental health study.

Studi terapi AI yang inovatif memicu dilema moral dalam perawatan kesehatan mental.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
102 dibaca

Studi terapi AI yang inovatif memicu dilema moral dalam perawatan kesehatan mental.

Sebuah Studi Baru Mengatakan ChatGPT Lebih Baik Sebagai Terapis Daripada Manusia — Para Ilmuwan Menjelaskan MengapaForbes
Sains
5 bulan lalu
279 dibaca

Sebuah Studi Baru Mengatakan ChatGPT Lebih Baik Sebagai Terapis Daripada Manusia — Para Ilmuwan Menjelaskan Mengapa

Prompt: Di Dalam Mesin Inovasi AI GoogleForbes
Teknologi
6 bulan lalu
82 dibaca

Prompt: Di Dalam Mesin Inovasi AI Google

Ketika AI Yesus Masuk ke Dalam Pengakuan Dosa: Pelajaran dari Sebuah Eksperimen yang Memecah BelahForbes
Teknologi
7 bulan lalu
186 dibaca

Ketika AI Yesus Masuk ke Dalam Pengakuan Dosa: Pelajaran dari Sebuah Eksperimen yang Memecah Belah