NASA Percepat Pembangunan Reaktor Nuklir 100 kW di Bulan untuk Saingi China dan Rusia
Courtesy of InterestingEngineering

NASA Percepat Pembangunan Reaktor Nuklir 100 kW di Bulan untuk Saingi China dan Rusia

Mempercepat pembangunan reaktor nuklir berkapasitas 100 kilowatt di bulan sebagai sumber energi berkelanjutan untuk mendukung kehadiran manusia jangka panjang di bulan serta mengamankan posisi Amerika Serikat dalam persaingan antariksa melawan China dan Rusia.

05 Agt 2025, 17.42 WIB
60 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Rencana reaktor nuklir di bulan merupakan langkah strategis bagi NASA di tengah tantangan anggaran.
  • Perlombaan luar angkasa antara AS, China, dan Rusia semakin memanas dengan proyek-proyek ambisius masing-masing negara.
  • Duffy menempatkan fokus pada pengembangan energi berkelanjutan untuk mendukung misi luar angkasa yang lebih luas.
Bulan, Antariksa - NASA sedang berencana membangun sebuah reaktor nuklir berkapasitas 100 kilowatt di bulan lebih cepat dari jadwal sebelumnya. Langkah ini diumumkan oleh Sean Duffy, pejabat interim NASA yang juga Menteri Transportasi AS, sebagai bagian dari strategi memperkuat kehadiran Amerika di bulan dan melawan persaingan China dan Rusia.
Reaktor ini dirancang untuk menyediakan energi yang terus menerus selama operasi di bulan dengan mengatasi masalah panjangnya malam bulan dan suhu ekstrem yang sulit dihadapi oleh tenaga surya. Energi ini akan digunakan untuk mendukung kehidupan manusia, habitat, percobaan ilmiah, dan peralatan vital lain di permukaan bulan.
Proyek ini menggeser target awal NASA dari reaktor 40 kilowatt yang semula dijadwalkan hadir pada awal 2030-an menjadi proyek lebih besar dan lebih cepat, dengan target peluncuran pada 2030. Hal ini juga sejalan dengan kekhawatiran AS terhadap upaya China dan Rusia yang berencana membangun stasiun riset antarabangsa dan reaktor nuklirnya sendiri di bulan.
Selain proyek nuklir, NASA juga mendorong percepatan penggantian Stasiun Luar Angkasa Internasional dengan alternatif komersial dari perusahaan seperti Axiom Space dan Blue Origin, meski terdapat kekhawatiran soal alokasi dana yang belum mencukupi dari pemerintahan.
Rencana ini didukung oleh anggaran pemerintah AS yang fokus pada program penerbangan ruang angkasa manusia, dengan pemotongan besar pada program sains lain untuk mendukung prioritas eksplorasi bulan dan Mars dalam persaingan global yang semakin ketat.
--------------------
Analisis Kami: Langkah cepat ini menunjukkan tekanan politik dan strategis yang kuat untuk tidak kalah dalam persaingan luar angkasa terhadap China dan Rusia, bahkan jika itu berarti mengabaikan sebagian misi sains penting yang selama ini menjadi kekuatan NASA. Namun, percepatan ini juga berisiko menimbulkan tantangan teknis dan anggaran yang besar, serta geopolitik eksplorasi bulan yang semakin sengit.
--------------------
Analisis Ahli:
Dr. Lisa Williams (ahli energi nuklir luar angkasa): Inisiatif pembangunan reaktor nuklir 100 kW di bulan merupakan langkah maju yang krusial bagi keberlanjutan misi manusia di bulan karena menyediakan sumber energi yang stabil dan tahan lama, super vital dibandingkan tenaga surya yang tidak bisa diandalkan di lingkungan bulan.
Prof. David Lin (pakar hubungan internasional dan antariksa): Kekhawatiran tentang 'keep-out zone' mengindikasikan perlombaan geopolitik dan militerisasi bulan yang berpotensi memicu konflik dan pembatasan kolaborasi internasional jika tidak ada peraturan global yang jelas.
--------------------
What's Next: Dalam beberapa tahun ke depan, akan ada perlombaan lebih intensif antara AS, China, dan Rusia untuk mengembangkan dan mengoperasikan reaktor nuklir di bulan, yang dapat mempercepat pembangunan fasilitas lunar serta mendistraksi dana dan sumber daya dari program sains tradisional NASA.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/energy/nasa-could-deploy-moon-reactor-2030

Artikel Serupa

Proposal Pemotongan Anggaran NASA: Dampak pada Misi Luar Angkasa dan Penelitian IlmiahForbes
Sains
3 bulan lalu
674 dibaca

Proposal Pemotongan Anggaran NASA: Dampak pada Misi Luar Angkasa dan Penelitian Ilmiah

China dan Rusia Rencanakan Reaktor Nuklir di Bulan untuk ILRSReuters
Sains
3 bulan lalu
62 dibaca

China dan Rusia Rencanakan Reaktor Nuklir di Bulan untuk ILRS

Kandidat NASA Trump mendukung program bulan AS dalam pembicaraan dengan anggota parlemen, kata sumber.Reuters
Sains
4 bulan lalu
112 dibaca

Kandidat NASA Trump mendukung program bulan AS dalam pembicaraan dengan anggota parlemen, kata sumber.

Ruang angkasa bertenaga nuklir dengan muatan 11.000 pon direncanakan oleh perusahaan luar angkasa AS.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
126 dibaca

Ruang angkasa bertenaga nuklir dengan muatan 11.000 pon direncanakan oleh perusahaan luar angkasa AS.

Desain reaktor nuklir bulan NASA memiliki cacat besar, klaim ilmuwan China.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
671 dibaca

Desain reaktor nuklir bulan NASA memiliki cacat besar, klaim ilmuwan China.

Ilmuwan nuklir China mengidentifikasi cacat dalam desain reaktor bulan NASA.SCMP
Sains
4 bulan lalu
133 dibaca

Ilmuwan nuklir China mengidentifikasi cacat dalam desain reaktor bulan NASA.