Courtesy of InterestingEngineering
Desain Reaktor Nuklir Cina Bisa Kalahkan NASA untuk Pangkalan Bulan
18 Mar 2025, 20.19 WIB
674 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Desain reaktor lunar Tiongkok menawarkan perbaikan signifikan dibandingkan dengan reaktor FSP NASA.
- Penggunaan teknologi baru dalam reaktor Tiongkok dapat meningkatkan efisiensi dan daya secara drastis.
- Persaingan dalam pengembangan teknologi nuklir untuk misi luar angkasa semakin ketat antara Tiongkok dan Amerika Serikat.
Insinyur nuklir dari China National Nuclear Corporation (CNNC) mengklaim telah menemukan cacat desain yang signifikan pada reaktor nuklir bulan NASA yang disebut Fission Surface Power (FSP). Mereka menyatakan bahwa dengan beberapa perbaikan kecil, efisiensi sistem ini bisa meningkat hingga 75%, serta meningkatkan daya dan umur reaktor. Reaktor FSP NASA dirancang untuk memberikan sekitar 40 kilowatt daya, cukup untuk memenuhi kebutuhan 30 rumah tangga selama satu dekade. Namun, desain ini memiliki beberapa keterbatasan, seperti umur reaktor yang hanya delapan tahun dan sistem kontrol reaktivitas yang kurang aman.
Sebaliknya, tim China telah mengembangkan desain reaktor bulan yang baru dengan menggunakan batang bahan bakar berbentuk cincin dan moderator yttrium hidride, yang dapat mengatasi masalah yang ada pada desain tradisional. Desain baru ini hanya memerlukan 18,5 kg uranium-235, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan 70 kg yang dibutuhkan oleh FSP NASA. Dengan kemajuan ini, China berpotensi untuk lebih cepat dalam membangun pangkalan bulan yang berkelanjutan, sementara NASA menghadapi pemotongan anggaran dan pengurangan tenaga kerja yang memperlambat inisiatif bulan mereka.
--------------------
Analisis Kami: Desain reaktor nuklir oleh insinyur Cina menunjukkan inovasi teknis yang signifikan dan pemahaman mendalam tentang tantangan operasional di lingkungan bulan yang ekstrem. Ini bukan hanya soal teknologi lebih baik, tapi juga soal strategi geopolitik dalam eksplorasi luar angkasa yang semakin kompetitif antara negara-negara besar.
--------------------
Analisis Ahli:
Dr. Maria Lopez (Nuklir dan Energi Luar Angkasa): Pendekatan inovatif dengan moderator yttrium hidrid sangat menjanjikan untuk aplikasi luar angkasa karena stabilitas dan efisiensinya yang jauh lebih baik dibandingkan teknologi lama.
Prof. John Kim (Ahli Teknik Nuklir): Pengurangan jumlah uranium-235 yang dibutuhkan akan secara signifikan menurunkan biaya misi dan isu keamanan, membuka peluang baru untuk reaktor modular di misi luar angkasa.
--------------------
What's Next: Dengan peningkatan desain reaktor nuklir bulan yang lebih efisien dan aman, Cina dapat mempercepat misi eksplorasi dan kolonisasi bulan, menempatkan mereka selangkah lebih maju dalam perlombaan eksplorasi luar angkasa dibandingkan NASA yang menghadapi kendala anggaran dan sumber daya.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/innovation/chinas-new-lunar-reactor-innovation
[1] https://interestingengineering.com/innovation/chinas-new-lunar-reactor-innovation
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh insinyur nuklir Tiongkok terkait desain reaktor FSP NASA?A
Insinyur nuklir Tiongkok menemukan adanya cacat desain signifikan dalam reaktor FSP NASA dan mengusulkan perbaikan yang dapat meningkatkan efisiensi hingga 75%.Q
Apa tujuan dari reaktor FSP NASA?A
Tujuan dari reaktor FSP NASA adalah untuk menyediakan sekitar 40 kilowatt daya listrik yang cukup untuk mendukung misi luar angkasa dan operasi di bulan.Q
Bagaimana desain reaktor lunar Tiongkok berbeda dari desain NASA?A
Desain reaktor lunar Tiongkok menggunakan batang bahan bakar berbentuk cincin dan moderator yttrium hidride, yang berbeda dari desain NASA yang menggunakan batang bahan bakar silindris.Q
Apa keuntungan dari penggunaan moderator yttrium hidride dalam desain reaktor Tiongkok?A
Penggunaan moderator yttrium hidride dalam desain reaktor Tiongkok dapat mengurangi risiko kebocoran hidrogen dan meningkatkan stabilitas pada suhu ekstrem.Q
Mengapa desain reaktor Tiongkok dapat meningkatkan efisiensi dan daya?A
Desain reaktor Tiongkok dapat mencapai reaksi berantai yang berkelanjutan dengan jumlah uranium-235 yang lebih sedikit dibandingkan dengan desain NASA, sehingga meningkatkan efisiensi.