Mengenal Mesin Roket Uranium Cair: Solusi Dua Kali Lebih Efisien untuk Luar Angkasa
Courtesy of InterestingEngineering

Mengenal Mesin Roket Uranium Cair: Solusi Dua Kali Lebih Efisien untuk Luar Angkasa

Mengembangkan konsep mesin roket nuklir berbahan bakar uranium cair yang dapat meningkatkan efisiensi pendorong roket hingga hampir dua kali lipat dibanding teknologi NTP inti padat saat ini.

29 Mei 2025, 21.03 WIB
67 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • CNTR menawarkan potensi peningkatan efisiensi propulsi luar angkasa yang signifikan.
  • Pengembangan teknologi propulsi nuklir memerlukan penelitian dan pengujian yang mendalam untuk mengatasi berbagai tantangan.
  • Kerjasama antara universitas dan badan antariksa dapat mendorong inovasi dalam teknologi propulsi untuk eksplorasi luar angkasa.
Huntsville, Amerika Serikat - Para peneliti dari University of Alabama dan Ohio State University mengembangkan mesin roket baru yang menggunakan uranium cair sebagai bahan bakar. Mesin ini dinamakan Centrifugal Nuclear Thermal Rocket atau CNTR. Tujuannya adalah untuk membuat mesin roket yang lebih efisien dibanding teknologi saat ini, sehingga bisa membawa pesawat luar angkasa lebih jauh dengan bahan bakar yang lebih sedikit.
CNTR berbeda dengan mesin roket nuklir sebelumnya yang menggunakan bahan bakar padat. Di mesin ini, uranium cair diputar dengan sangat cepat menggunakan gaya sentrifugal agar tetap di tempatnya. Hidrogen, yang berfungsi sebagai gas pendorong, dialirkan melalui uranium cair yang sangat panas. Gas hidrogen ini kemudian keluar dari mesin dan menghasilkan dorongan untuk menerbangkan pesawat ke luar angkasa.
Mesin ini dapat mencapai spesifik impuls sebesar 1500 detik, yaitu ukuran yang menunjukkan efisiensi bahan bakar, hampir dua kali lipat dibandingkan mesin roket tipe padat yang sedang dikembangkan NASA dengan spesifik impuls sekitar 900 detik. Dengan peningkatan efisiensi ini, pesawat luar angkasa dapat melakukan perjalanan lebih jauh atau membawa muatan lebih berat dengan bahan bakar yang sama.
Namun, proyek CNTR masih menghadapi banyak tantangan. Salah satunya adalah bagaimana mengatur reaksi nuklir agar stabil dan aman, serta bagaimana mencegah uranium cair keluar bersama hidrogen yang keluar dari mesin karena ini bisa sangat mengurangi efisiensi mesin. Peneliti juga menggunakan metode dielectrophoresis untuk menangkap kembali uranium yang hilang supaya tidak terbuang percuma.
Mesin CNTR saat ini masih dalam tahap pengembangan dan belum siap dibuat prototipe. Para peneliti akan terus melakukan simulasi dan eksperimen untuk mengatasi masalah teknis dan memastikan teknologi ini bisa digunakan pada misi luar angkasa di masa depan, dengan harapan meningkatkan kemampuan pendorong roket secara signifikan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu Centrifugal Nuclear Thermal Rocket (CNTR)?
A
Centrifugal Nuclear Thermal Rocket (CNTR) adalah konsep propulsi termal nuklir yang dirancang untuk memanaskan propelan secara langsung dengan bahan bakar reaktor.
Q
Bagaimana cara kerja CNTR dalam menghasilkan dorongan?
A
CNTR bekerja dengan memutar bahan bakar uranium cair dalam sentrifugasi, di mana hidrogen gas dibubuhkan melalui cairan superpanas dan dikeluarkan melalui nosel untuk menghasilkan dorongan.
Q
Apa keuntungan utama dari penggunaan bahan bakar uranium cair?
A
Keuntungan utama dari penggunaan bahan bakar uranium cair adalah potensi efisiensi propulsi yang hampir dua kali lipat dibandingkan sistem propulsi nuklir tradisional.
Q
Apa tantangan yang dihadapi dalam pengembangan CNTR?
A
Tantangan dalam pengembangan CNTR termasuk pengelolaan reaksi nuklir, pemahaman perilaku gelembung hidrogen, dan pencegahan kehilangan bahan bakar uranium.
Q
Mengapa Erbium-167 ditambahkan dalam model penelitian?
A
Erbium-167 ditambahkan untuk membantu menstabilkan suhu internal reaktor dan meningkatkan kinerja sistem propulsi.

Artikel Serupa

Ruang angkasa bertenaga nuklir dengan muatan 11.000 pon direncanakan oleh perusahaan luar angkasa AS.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
111 dibaca

Ruang angkasa bertenaga nuklir dengan muatan 11.000 pon direncanakan oleh perusahaan luar angkasa AS.

Desain reaktor nuklir bulan NASA memiliki cacat besar, klaim ilmuwan China.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
619 dibaca

Desain reaktor nuklir bulan NASA memiliki cacat besar, klaim ilmuwan China.

Sunbird: Roket fusi nuklir oleh perusahaan Inggris dapat mengurangi waktu perjalanan ke Mars hingga 50%.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
119 dibaca

Sunbird: Roket fusi nuklir oleh perusahaan Inggris dapat mengurangi waktu perjalanan ke Mars hingga 50%.

Ilmuwan Cina mengubah krisis Starliner Boeing menjadi terobosan misil.SCMP
Sains
3 bulan lalu
131 dibaca

Ilmuwan Cina mengubah krisis Starliner Boeing menjadi terobosan misil.

Mesin plasma Rusia dapat mencapai Mars dalam 30 hari, secara drastis mengurangi waktu perjalanan antariksa.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
213 dibaca

Mesin plasma Rusia dapat mencapai Mars dalam 30 hari, secara drastis mengurangi waktu perjalanan antariksa.

Bahan bakar nuklir baru tahan terhadap suhu 4.220°F, akan mengirim roket ke Mars dalam waktu hanya 45 hari.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
150 dibaca

Bahan bakar nuklir baru tahan terhadap suhu 4.220°F, akan mengirim roket ke Mars dalam waktu hanya 45 hari.