Courtesy of InterestingEngineering
Peringatan 80 Tahun Hiroshima: Seruan Dunia untuk Akhiri Senjata Nuklir
Mengajak pemimpin dunia dan generasi muda untuk meninggalkan kebijakan deterrence nuklir dan bekerja keras menghapuskan senjata nuklir demi dunia yang damai dan berkelanjutan.
06 Agt 2025, 15.43 WIB
92 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pentingnya mengingat dan mendidik generasi mendatang tentang dampak perang nuklir.
- Kebutuhan mendesak untuk menghapuskan senjata nuklir demi perdamaian dunia.
- Peran aktif Jepang sebagai satu-satunya negara yang pernah diserang oleh senjata nuklir dalam upaya global untuk disarmemen.
Hiroshima, Jepang - Peringatan 80 tahun sejak pengeboman atom di Hiroshima digelar di Hiroshima Peace Memorial Park dengan dihadiri oleh 120 negara dan para penyintas bom atom. Wali kota Kazumi Matsui menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk meninggalkan kebijakan pencegahan perang berbasis senjata nuklir demi dunia yang damai.
Konflik di Ukraina dan Timur Tengah meningkatkan risiko normalisasi senjata nuklir dalam politik internasional. Matsui mengingatkan bahwa adopsi kebijakan nuklir bisa merusak upaya damai yang sudah lama dibangun dan membawa konsekuensi yang sangat buruk bagi kemanusiaan.
Upacara mengenang detik-detik bom atom meledak di Hiroshima diselingi pelepasan burung merpati sebagai simbol perdamaian dan penghormatan pada lebih dari 350.000 korban, termasuk 4.940 nama baru korban yang meninggal tahun lalu dimasukkan ke dalam daftar peringatan.
Jumlah penyintas bom atom yang masih hidup menurun drastis dengan usia rata-rata di atas 80 tahun, sehingga upaya melestarikan cerita mereka menjadi semakin penting untuk pendidikan generasi mendatang tentang bahaya senjata nuklir.
Pemimpin dunia termasuk Perdana Menteri Jepang dan Sekretaris Jenderal PBB memberikan pernyataan dan dukungan untuk pelucutan senjata nuklir. Namun, Jepang belum meratifikasi Perjanjian Pelarangan Senjata Nuklir, sementara negara-negara dengan senjata nuklir masih enggan berkomitmen menyudahi perlombaan senjata nuklir.
--------------------
Analisis Kami: Peringatan ini adalah pengingat kuat bahwa sejarah harus menjadi pelajaran untuk masa depan, namun pesan hibakusha mungkin kehilangan daya pengaruhnya seiring waktu. Dunia harus lebih berani dan konsisten dalam mengubah kebijakan nuklir yang berbahaya jika ingin menghindari konflik yang bisa mengancam umat manusia secara luas.
--------------------
Analisis Ahli:
António Guterres: Menekankan pentingnya belajar dari ketahanan para penyintas dan mengutuk penggunaan senjata nuklir sebagai alat pemaksaan yang berbahaya.
Kazumi Matsui: Mengajak global untuk meninggalkan kebijakan deterrence nuklir yang berbahaya dan memprioritaskan penolakan senjata nuklir demi kemanusiaan.
Shigeru Ishiba: Memperkuat peran Jepang sebagai satu-satunya negara yang pernah diserang nuklir untuk memimpin disarmament global, meskipun belum mengambil langkah maju dalam ratifikasi perjanjian pelarangan.
--------------------
What's Next: Peningkatan kesadaran dan tekanan dari masyarakat internasional serta generasi muda dapat mempercepat negosiasi dan implementasi pelucutan senjata nuklir, meskipun perlawanan dari negara-negara dengan senjata nuklir dan aliansi nuklir masih akan menjadi hambatan utama.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/culture/hiroshima-80-years-since-nuclear-attack
[1] https://interestingengineering.com/culture/hiroshima-80-years-since-nuclear-attack
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diserukan oleh Walikota Kazumi Matsui dalam upacara peringatan Hiroshima?A
Walikota Kazumi Matsui menyerukan kepada pemimpin dunia untuk meninggalkan kebijakan deterensi nuklir.Q
Kapan bom atom pertama kali dijatuhkan di Hiroshima?A
Bom atom pertama kali dijatuhkan di Hiroshima pada 6 Agustus 1945.Q
Apa dampak dari serangan bom atom di Hiroshima?A
Dampak dari serangan bom atom di Hiroshima termasuk kematian sekitar 78.000 orang secara instan dan banyak lagi yang meninggal akibat radiasi.Q
Siapa yang hadir dalam upacara tersebut dan apa peran mereka?A
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba dan perwakilan dari 120 negara hadir, termasuk perwakilan dari Taiwan dan Palestina untuk pertama kalinya.Q
Apa tantangan terbesar yang dihadapi oleh penyintas bom atom saat ini?A
Tantangan terbesar yang dihadapi oleh penyintas bom atom adalah semakin menipisnya jumlah mereka seiring bertambahnya usia dan meningkatnya ancaman nuklir.