Courtesy of InterestingEngineering
Kenaikan Stok Senjata Nuklir Dunia dan Harapan dari Traktat Larangan
05 Mar 2025, 16.13 WIB
132 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Persediaan senjata nuklir global terus meningkat, menimbulkan risiko keamanan yang lebih besar.
- TPNW menunjukkan kemajuan dalam upaya pengendalian senjata, meskipun tantangan besar masih ada.
- Australia berkomitmen terhadap non-proliferasi tetapi belum mengambil langkah untuk bergabung dengan TPNW.
Stok senjata nuklir di seluruh dunia meningkat, dengan negara-negara seperti China, Korea Utara, India, dan Pakistan memperluas arsenal mereka. Menurut laporan PBB, upaya pengurangan senjata nuklir semakin menurun, yang meningkatkan risiko konflik. Saat ini, ada lebih dari 9.605 senjata nuklir yang siap digunakan, dengan 40% di antaranya siap digunakan segera. China memiliki 600 hulu ledak, India 180, Pakistan 170, dan Korea Utara 50. Sementara itu, Amerika Serikat memiliki 3.700 senjata nuklir operasional, dan Rusia 4.299.
Meskipun ada peningkatan stok senjata, ada harapan melalui Perjanjian Larangan Senjata Nuklir (TPNW) yang semakin banyak didukung. Beberapa negara baru-baru ini meratifikasi perjanjian ini, dan kini setengah dari negara yang memenuhi syarat telah menandatangani atau meratifikasinya. Namun, masih ada tantangan besar, terutama dari negara-negara yang memiliki senjata nuklir dan yang bergantung pada perlindungan nuklir. Australia, meskipun belum menandatangani TPNW, menunjukkan minat untuk bergabung, tetapi masih memiliki kekhawatiran tentang mekanisme verifikasi dan penegakan.
--------------------
Analisis Kami: Kenaikan jumlah senjata nuklir menandakan kegagalan global dalam menjaga perdamaian dan keamanan dengan cara diplomasi nuklir tradisional. Tanpa tekanan kuat oleh masyarakat internasional dan negara-negara kunci, disarmament nyata tampak sangat sulit dicapai dalam waktu dekat.
--------------------
Analisis Ahli:
Hans M. Kristensen: Peringatkan bahwa tren peningkatan persenjataan nuklir hanya akan berlangsung jika tidak ada terobosan dalam pengendalian senjata. Perlunya intervensi diplomatik mendesak untuk menghentikan eskalasi ini.
Raymond Johansen: Menganggap TPNW sebagai titik terang di tengah ketegangan global dan kunci membangun norma internasional yang menolak kepemilikan senjata nuklir.
Izumi Nakamitsu: Mengkhawatirkan bahwa ketidakstabilan global memicu kepercayaan salah pada senjata nuklir sebagai sumber keamanan tertinggi, yang berbahaya bagi usaha disarmament.
--------------------
What's Next: Kecuali ada kemajuan signifikan dalam perjanjian pengendalian senjata dan disarmament diplomatik, kenaikan stok senjata nuklir global akan terus berlanjut, meningkatkan potensi risiko dan ketegangan keamanan dunia.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/culture/global-nuclear-weapon-stockpiles-rise
[1] https://interestingengineering.com/culture/global-nuclear-weapon-stockpiles-rise
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan persediaan senjata nuklir secara global?A
Persediaan senjata nuklir meningkat secara global, dengan negara-negara seperti China, Korea Utara, India, dan Pakistan memperluas arsenal mereka.Q
Apa itu TPNW dan mengapa penting?A
TPNW adalah Perjanjian tentang Larangan Senjata Nuklir yang bertujuan untuk menghapuskan senjata nuklir dan telah mendapatkan dukungan dari banyak negara.Q
Siapa yang memperingatkan tentang risiko meningkatnya persediaan senjata nuklir?A
Hans M. Kristensen dari Federation of American Scientists memperingatkan tentang risiko yang meningkat akibat persediaan senjata nuklir yang terus bertambah.Q
Mengapa Australia belum menandatangani TPNW?A
Australia belum menandatangani TPNW karena kekhawatiran mengenai mekanisme verifikasi dan penegakan.Q
Apa tantangan utama dalam upaya disarmament senjata nuklir?A
Tantangan utama dalam upaya disarmament adalah keberadaan sembilan negara bersenjata nuklir dan 34 negara yang bergantung pada deterrence eksternal.