Ketidaktahuan Terhadap Strategi ESG Meningkat, Fokus Bisnis Bergeser ke Konflik Geopolitik
Courtesy of YahooFinance

Ketidaktahuan Terhadap Strategi ESG Meningkat, Fokus Bisnis Bergeser ke Konflik Geopolitik

Menyampaikan data terbaru tentang persepsi profesional industri terhadap keberadaan dan prioritas strategi ESG dalam perusahaan mereka yang dipengaruhi oleh gerakan anti-ESG serta menggambarkan tema-tema lain yang dianggap lebih penting seperti konflik geopolitik, inflasi tinggi, dan digitalisasi.

11 Agt 2025, 16.03 WIB
33 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Ketidakpastian mengenai strategi ESG meningkat di kalangan profesional industri.
  • Konflik geopolitik dan inflasi tinggi kini menjadi prioritas utama bagi perusahaan.
  • Gerakan anti-ESG mempengaruhi fokus perusahaan dan menciptakan kebingungan di kalangan karyawan.
Sebuah survei terbaru dari GlobalData menunjukkan peningkatan signifikan jumlah profesional industri yang tidak tahu apakah perusahaan mereka memiliki strategi ESG, naik dari 19% di kuartal pertama 2025 menjadi 30% di kuartal kedua.
Pada saat yang sama, proporsi responden yang menyatakan perusahaan mereka memiliki strategi ESG menurun dari 46% menjadi 39%. Penurunan ini diduga dipengaruhi oleh gerakan anti-ESG yang berawal di Amerika Serikat dan menyebar ke negara lain.
Akibat gerakan anti-ESG, banyak karyawan menjadi bingung mengenai keberlanjutan strategi ESG perusahaan mereka, dan hal ini juga berpengaruh pada perubahan prioritas bisnis, dengan ESG kini menjadi tema paling rendah yang diyakini akan berdampak signifikan dalam 12 bulan mendatang.
Tiga isu yang diperkirakan akan paling besar mempengaruhi bisnis ke depan adalah konflik geopolitik (40%), inflasi tinggi (33%), dan digitalisasi (10%). Sementara itu, serangan siber terhadap beberapa perusahaan besar meningkatkan perhatian pada keamanan siber.
GlobalData menyimpulkan bahwa ketidakpastian tentang ESG semakin meningkat, sementara risiko-risiko lain seperti konflik geopolitik dan inflasi masih menjadi sorotan utama dalam dunia bisnis saat ini.
--------------------
Analisis Kami: Gerakan anti-ESG yang terus meluas bisa sangat menghambat kemajuan keberlanjutan perusahaan, yang sebenarnya esensial untuk masa depan bisnis yang bertanggung jawab. Kebingungan karyawan dan penurunan fokus pada ESG juga bisa membuat perusahaan lebih rentan terhadap risiko reputasi dan operasional di masa depan.
--------------------
Analisis Ahli:
John Elkington: Gerakan anti-ESG menunjukkan tantangan serius bagi keberlanjutan bisnis, namun hal ini harus dilihat sebagai momentum untuk memperbaiki komunikasi dan implementasi ESG yang lebih transparan dan nyata.
Christiana Figueres: Turunnya perhatian pada ESG berbahaya karena ESG adalah kunci untuk menghadapi krisis iklim dan sosial yang sedang berlangsung, dan perusahaan harus berjuang mempertahankan komitmen mereka.
--------------------
What's Next: Dalam beberapa bulan ke depan, kita kemungkinan akan melihat penurunan lebih lanjut dalam adopsi dan dukungan terhadap strategi ESG di kalangan perusahaan, dengan fokus bisnis bergeser ke penanganan konflik geopolitik, inflasi, dan keamanan siber.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/uncertainty-corporate-esg-spikes-business-090307009.html

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi dengan proporsi profesional industri yang tidak tahu tentang strategi ESG perusahaan mereka?
A
Proporsi profesional industri yang tidak tahu tentang strategi ESG perusahaan mereka meningkat dari 19% menjadi 30%.
Q
Apa alasan di balik peningkatan ketidakpastian tentang strategi ESG?
A
Peningkatan ketidakpastian ini disebabkan oleh gerakan anti-ESG yang telah menyebar, menciptakan kebingungan di antara karyawan.
Q
Tema apa yang paling diperkirakan akan mempengaruhi bisnis dalam 12 bulan ke depan?
A
Tema yang paling diperkirakan akan mempengaruhi bisnis adalah konflik geopolitik (40%), diikuti oleh inflasi tinggi (33%) dan digitalisasi (10%).
Q
Bagaimana situasi geopolitik mempengaruhi persepsi terhadap strategi ESG?
A
Situasi geopolitik yang meningkat, termasuk ketegangan perang di Timur Tengah, dianggap sebagai ancaman jangka pendek yang lebih besar dibandingkan dengan strategi ESG.
Q
Apa yang dikatakan GlobalData tentang fokus pada keamanan siber?
A
GlobalData mencatat bahwa serangan siber yang tinggi pada peritel telah meningkatkan fokus pada keamanan siber.

Artikel Serupa

Amundi Manfaatkan Perbedaan Sikap ESG antara Eropa dan Amerika untuk Tarik InvestasiYahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
73 dibaca

Amundi Manfaatkan Perbedaan Sikap ESG antara Eropa dan Amerika untuk Tarik Investasi

Ketegangan Perang Dagang AS dan Uni Eropa Picu Penurunan Pasar Saham GlobalYahooFinance
Bisnis
5 bulan lalu
60 dibaca

Ketegangan Perang Dagang AS dan Uni Eropa Picu Penurunan Pasar Saham Global

Serangan Siber Meningkat Drastis, Ketahanan Siber Jadi Prioritas Utama BisnisYahooFinance
Teknologi
5 bulan lalu
143 dibaca

Serangan Siber Meningkat Drastis, Ketahanan Siber Jadi Prioritas Utama Bisnis

Manajer Aset AS Tersandung Politik, Investor Eropa Tinggalkan Mereka Karena Isu IklimYahooFinance
Finansial
5 bulan lalu
76 dibaca

Manajer Aset AS Tersandung Politik, Investor Eropa Tinggalkan Mereka Karena Isu Iklim

Investor Mulai Melirik Saham Pertahanan di Tengah Lonjakan Belanja Militer EropaYahooFinance
Finansial
5 bulan lalu
60 dibaca

Investor Mulai Melirik Saham Pertahanan di Tengah Lonjakan Belanja Militer Eropa

Prospek Laba Korporasi AS Suram, Hati-Hati Saat Investasi SahamYahooFinance
Finansial
6 bulan lalu
67 dibaca

Prospek Laba Korporasi AS Suram, Hati-Hati Saat Investasi Saham