Courtesy of CNBCIndonesia
Jasad Dennis Bell Ditemukan Setelah 66 Tahun Hilang di Antartika
Mengungkap penemuan jasad Dennis Bell setelah 66 tahun hilang dan menghormati kontribusinya dalam eksplorasi serta penelitian Antartika, sekaligus menutup misteri lama yang berhubungan dengan kematiannya.
14 Agt 2025, 14.25 WIB
47 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penemuan jasad Dennis Bell mengakhiri misteri yang berlangsung selama 66 tahun.
- Lebih dari 200 barang pribadi ditemukan di dekat lokasi jasadnya, memberikan wawasan tentang kehidupan dan tugasnya.
- Keluarga Bell mendapatkan penutupan setelah penemuan tersebut, dan hal ini menyoroti pentingnya eksplorasi ilmiah di Antartika.
Pulau King George, Antartika - Dennis Bell adalah seorang meteorolog Inggris yang bekerja untuk Survei Antartika Inggris pada akhir tahun 1950-an. Ia ditempatkan di Pulau King George sebagai bagian dari misi penelitian selama dua tahun, namun tragisnya ia meninggal dunia setelah terjatuh ke jurang es pada tahun 1959.
Selama lebih dari enam dekade, jasad Dennis Bell tidak ditemukan meskipun telah dilakukan berbagai usaha pencarian. Baru pada Januari 2025, tim dari Stasiun Antartika Polandia berhasil menemukan jasadnya di sebuah gletser yang mulai surut, menandai akhir dari misteri yang telah lama menyelimuti kasus tersebut.
Di sekitar jasad, lebih dari 200 barang pribadi ditemukan, termasuk peralatan radio, senter, jam tangan, dan pisau. Barang-barang ini menjadi petunjuk penting yang menguatkan identitas jasad sebagai Dennis Bell dan memberi gambaran tentang kehidupan para penjelajah di Antartika pada masa itu.
Fragmen tulang Dennis Bell kemudian dibawa ke Kepulauan Falkland dan dilanjutkan ke London untuk pengujian DNA. Penemuan ini juga segera diberitahukan kepada keluarga Bell, yang merasa terkejut sekaligus takjub atas penemuan ini setelah bertahun-tahun menunggu.
Direktur Survei Antartika Inggris, Jane Francis, menyatakan bahwa kasus ini bukan hanya penemuan jasad biasa, tapi juga penghormatan kepada kontribusi para ilmuwan yang telah berani menantang kondisi ekstrem Antartika demi kemajuan ilmu pengetahuan dan eksplorasi.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250814133828-37-657969/ilmuwan-hilang-66-tahun-ketemu-di-dalam-es
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250814133828-37-657969/ilmuwan-hilang-66-tahun-ketemu-di-dalam-es
Analisis Kami
"Penemuan jasad setelah 66 tahun merupakan contoh nyata tantangan besar dalam penelitian Antartika, yang penuh risiko dan sulitnya akses. Ini juga menunjukkan pentingnya pelestarian sejarah para ilmuwan dan penjelajah yang berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan meski harus menghadapi kondisi ekstrem."
Analisis Ahli
Jane Francis (Direktur BAS)
"Penemuan ini mengakhiri misteri lama dan mengingatkan akan pentingnya kontribusi awal para penjelajah Antartika dalam ilmu pengetahuan walaupun mereka menghadapi kondisi yang sangat keras."
Prediksi Kami
Penemuan jasad Dennis Bell dapat membuka wawasan baru tentang kondisi berbahaya di Antartika dan memicu peningkatan upaya pencarian serta penggalian jejak eksplorasi ilmiah yang hilang di wilayah tersebut.