Courtesy of InterestingEngineering

LONGi Bangun Pabrik Metanol Hijau Rp 5.34 triliun ($325 Juta) , Kurangi Polusi di Inner Mongolia

Memproduksi metanol hijau secara besar-besaran dengan menggabungkan biomassa dan hidrogen dari elektroliser menggunakan energi terbarukan, guna mengurangi emisi karbon dan mendukung pengembangan industri hijau di China.

14 Agt 2025, 18.27 WIB

43 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Proyek metanol hijau LONGi akan mengubah limbah pertanian menjadi bahan bakar terbarukan.
Fasilitas ini berkontribusi pada pengurangan emisi karbon yang signifikan.
LONGi memperluas jangkauan ke energi terbarukan dan bahan bakar alternatif untuk mendukung ekonomi hidrogen China.

Urad Rear Banner, Inner Mongolia, Cina - LONGi Green Energy, produsen elektroliser dari China, telah memulai konstruksi proyek metanol hijau senilai Rp 5.34 triliun ($325 juta) di Inner Mongolia. Proyek ini menggabungkan gasifikasi biomassa dengan hidrogen yang dihasilkan dari elektroliser mereka, untuk menghasilkan metanol yang ramah lingkungan.

Fasilitas ini akan mengolah sekitar 600.000 ton limbah pertanian setiap tahun, seperti batang bunga matahari dan jerami jagung, menjadi 400.000 ton metanol hijau. Metanol ini akan dibuat dari karbon yang berasal dari biomassa dan hidrogen hasil energi angin dan surya.

Proyek ini terdiri dari dua fase, dengan fase pertama mengonversi 190.000 ton limbah menjadi metanol, dan fase kedua menambah kapasitas 210.000 ton dengan bantuan 850 MW tenaga angin dan 200 MW tenaga surya. Proyek ini diharapkan mengurangi emisi karbon hingga 1,2 juta ton setiap tahun.

LONGi juga menggarap proyek metanol hijau lainnya di Jiangsu dan Henan. Seluruh inisiatif ini mendukung tujuan China untuk mencapai netralitas karbon dan mengurangi jejak emisi dari produksi bahan bakar dan industri berat.

Dengan memanfaatkan sumber daya energi hijau lokal dan limbah pertanian yang melimpah, proyek ini akan mendorong pengembangan bahan bakar alternatif yang lebih bersih dan ekonomi lokal melalui penciptaan lapangan pekerjaan serta nilai ekonomi yang signifikan.

--------------------

Analisis Kami: Proyek metanol hijau LONGi di Inner Mongolia menunjukkan komitmen kuat terhadap penggunaan limbah biomassa dan energi terbarukan untuk bahan bakar ramah lingkungan, yang sangat penting di tengah tekanan global mengurangi karbon. Namun, keberhasilan jangka panjangnya akan bergantung pada efisiensi integrasi teknologi dan keseimbangan pasokan energi terbarukan yang stabil di wilayah tersebut.

--------------------

Analisis Ahli:

Dr. Han Mei, Pakar Energi Terbarukan: Integrasi biomassa dengan hidrogen hijau adalah pendekatan cerdas untuk mendaur ulang karbon dan memperkuat ketahanan energi regional. Ini bisa menjadi model bagi banyak negara berkembang yang memiliki sumber biomassa melimpah dan kebutuhan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

--------------------

What's Next: Proyek ini kemungkinan akan mendorong adopsi lebih luas bahan bakar hijau dan teknologi hidrogen di sektor industri berat di China, serta mempercepat tren pengurangan emisi di sektor energi dan manufaktur.

Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/innovation/china-longi-farm-waste-green-methanol