Courtesy of NatureMagazine
Kontroversi Bukti Partikel Majorana Memicu Koreksi Besar Studi Komputer Kuantum
Artikel ini bertujuan untuk menginformasikan tentang koreksi besar pada studi penting yang mengklaim bukti Majorana, menggarisbawahi kontroversi terkait keabsahan data dan dampaknya terhadap penelitian komputer kuantum.
14 Agt 2025, 07.00 WIB
93 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penelitian tentang kuasipartikel Majorana masih menuai kontroversi dan kritik.
- Terdapat perdebatan di kalangan ilmuwan mengenai kevalidan data yang disajikan dalam studi terkait.
- Investigasi independen menemukan bahwa meskipun tidak ada pelanggaran, pemilihan data dapat mempengaruhi kesimpulan penelitian.
Copenhagen, Denmark - Para ilmuwan telah lama mencari bukti keberadaan partikel Majorana sebagai kuasipartikel yang tahan gangguan dan dapat digunakan untuk membentuk qubit dalam komputer kuantum. Tetapi keterbatasan data dan kesulitan eksperimen membuat klaim keberadaan Majorana selalu dipertanyakan dan penuh kontroversi.
Pada 2018, tim yang dipimpin Charlie Marcus mengklaim berhasil mengamati tanda-tanda Majorana melalui eksperimen dengan nanowire indium arsenida berlapis aluminium yang dikenai medan magnet kecil. Hasilnya dipublikasikan di jurnal Science setelah melengkapi simulasi teoretis.
Namun, dua fisikawan lain, Sergey Frolov dan Vincent Mourik, mempertanyakan validitas data dan meminta transparansi penuh. Setelah serangkaian permintaan data dan investigasi internal, Science memberi peringatan editorial pada makalah tersebut karena masalah data yang tidak lengkap.
Investigasi independen yang dilakukan setahun penuh oleh panel ahli menyimpulkan tidak ada pelanggaran etik, tetapi mengkritik tim Copenhagen karena memilih data yang tidak merepresentasikan semua hasil. Mereka menyatakan data tambahan tidak meruntuhkan kesimpulan utama meski keberadaan Majorana dalam rentang lebih luas dipertanyakan.
Frolov dan Mourik tetap tidak percaya dengan data tersebut, khususnya tentang rentang tunneling yang dianggap lebih luas daripada yang dilaporkan. Kontroversi ini menunjukkan betapa sulitnya membuktikan eksistensi Majorana secara meyakinkan, meskipun harapan untuk pengembangan komputer kuantum tahan gangguan masih tetap ada.
--------------------
Analisis Kami: Penanganan data yang tidak transparan sangat merusak kepercayaan dalam riset fisika kuantum yang sudah penuh kontroversi. Jika komunitas ilmiah ingin maju, peneliti harus menerapkan standar transparansi dan reproduktifitas yang lebih ketat untuk menghindari spekulasi dan kesalahan interpretasi.
--------------------
Analisis Ahli:
Sergey Frolov: Data yang disajikan tidak lengkap dan tidak mewakili perilaku asli elektron, sehingga hasilnya tidak dapat dipercaya.
Jake Yeston: Tidak ada bukti jelas yang membuktikan kesalahan fatal, tetapi kekurangan informasi dalam publikasi asli perlu diperbaiki agar transparansi terjaga.
--------------------
What's Next: Debat dan investigasi terkait keberadaan Majorana kemungkinan akan berlanjut, dan penelitian tentang qubit tahan gangguan tetap menjadi tantangan utama dalam mengembangkan komputer kuantum praktis.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-02587-7
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-02587-7
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu kuasipartikel Majorana?A
Kuasipartikel Majorana adalah jenis partikel yang merupakan antipartikel dari dirinya sendiri dan dapat berperilaku kolektif dalam sistem kuantum.Q
Siapa yang memimpin tim penelitian yang mengklaim menemukan Majorana?A
Tim penelitian yang mengklaim menemukan Majorana dipimpin oleh Charlie Marcus dari Universitas Kopenhagen.Q
Mengapa penelitian ini mendapat kritik?A
Penelitian ini mendapat kritik karena data yang disajikan dianggap tidak lengkap dan tidak mencerminkan perilaku elektron secara keseluruhan.Q
Apa hasil investigasi terhadap penelitian ini?A
Investigasi menemukan bahwa meskipun tidak ada pelanggaran etik, pemilihan data oleh tim peneliti tidak mencakup variabilitas hasil yang memadai.Q
Apa yang menjadi fokus utama dari penelitian ini?A
Fokus utama dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi keberadaan kuasipartikel Majorana dalam sistem nanowire indium arsenide.