Courtesy of CNBCIndonesia

5 Makhluk Tahan Banting di Tengah Ancaman Kiamat dan Perubahan Iklim

Memberikan kesadaran tentang ancaman perubahan iklim dan bencana alam yang semakin serius, serta menunjukkan contoh makhluk hidup yang mampu bertahan di kondisi ekstrem sebagai inspirasi dan perbandingan ketangguhan hidup.

15 Agt 2025, 18.00 WIB

21 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Perubahan iklim merupakan ancaman serius yang dapat menyebabkan bencana alam yang lebih sering terjadi.
Indonesia harus bersiap menghadapi potensi bencana alam seperti gempa dan tsunami akibat posisi geologisnya.
Beberapa hewan memiliki kemampuan luar biasa untuk bertahan hidup dalam kondisi ekstrem, menunjukkan pentingnya adaptasi dalam menghadapi perubahan lingkungan.

Jakarta , Indonesia - Bumi sedang mengalami krisis perubahan iklim yang serius, ditandai dengan suhu yang semakin panas dan bencana alam yang terjadi lebih sering di berbagai wilayah. Indonesia, yang terletak di Cincin Api Pasifik, sangat rentan terhadap gempa bumi dan tsunami karena berada di zona pertemuan lempeng tektonik.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui kepala Dwikorita Karnawati memperingatkan bahwa gempa megathrust yang berpotensi besar tinggal menunggu waktu karena sudah stabil dalam ratusan tahun terakhir. Bersama dengan organisasi internasional, BMKG memperkirakan ancaman bencana alam dahsyat bisa muncul sekitar tahun 2050.

Di tengah kondisi yang mengancam ini, ternyata ada beberapa makhluk hidup yang mampu bertahan dalam situasi ekstrim yang bisa disebut sebagai persiapan menghadapi 'kiamat'. Makhluk tersebut antara lain semut, kecoak, beruang air, ikan mummichog, dan kalajengking yang memiliki kemampuan unik bertahan hidup dalam lingkungan ekstrem.

Semut, misalnya, bisa mendeteksi infeksi di antara mereka dan membunuh anggota yang sakit agar tidak menyebar. Kecoak terkenal dengan kemampuannya melawan insektisida dan bertahan hidup bahkan setelah ledakan atom. Beruang air bisa hidup tanpa makanan dan air selama 30 tahun serta bertahan di ruang angkasa.

Ikan mummichog dapat hidup di air sangat beracun dan menyesuaikan gennya sesuai lingkungan. Kalajengking mampu memperlambat metabolisme dan survive dalam keadaan beku. Pengetahuan tentang ketangguhan makhluk ini memberikan inspirasi tentang adaptasi dan harapan hidup di masa depan yang penuh tantangan.

--------------------

Analisis Kami: Peringatan BMKG tentang gempa megathrust harus menjadi perhatian utama kebijakan mitigasi bencana nasional, terutama di Indonesia yang sangat rawan. Di sisi lain, studi tentang makhluk tahan banting ini bisa membuka wawasan tentang ketahanan ekologis dan adaptasi ekstrem yang mungkin berguna untuk biomimetik dalam teknologi dan konservasi.

--------------------

Analisis Ahli:

Dwikorita Karnawati: Ancaman bencana alam dahsyat adalah kenyataan yang harus dihadapi dengan persiapan matang dan kolaborasi internasional.

National Geographic: Kemampuan bertahan makhluk hidup seperti beruang air dan mummichog menunjukkan adaptasi luar biasa di lingkungan paling ekstrem di Bumi.

--------------------

What's Next: Jika tidak ada upaya signifikan untuk menahan perubahan iklim dan mitigasi bencana, bencana alam dahsyat akan semakin sering terjadi, mengancam kehidupan manusia dan makhluk hidup lain di masa depan.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250815145249-37-658432/kiamat-sudah-dekat-cuma-5-makhluk-yang-mampu-bertahan-di-bumi