Courtesy of YahooFinance

Aalo Atomics Raih Dana Rp 1.64 triliun ($100 Juta) untuk Reaktor Nuklir Modular Baru

Menginformasikan keberhasilan pendanaan Aalo Atomics dan rencana pengembangan reaktor modular nuklir yang bisa mempercepat waktu pembangunan dan menekan biaya listrik, serta tren kerjasama antara startup nuklir dan perusahaan besar untuk mendorong inovasi energi bersih.

19 Agt 2025, 22.41 WIB

59 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Aalo Atomics berhasil mengumpulkan $100 juta untuk pengembangan reaktor nuklir modular.
Mereka menargetkan untuk memulai operasi reaktor pertama pada tahun 2026.
Kairos juga aktif dalam sektor energi nuklir dengan rencana pembangunan pabrik baru.

Idaho, Amerika Serikat - Startup nuklir Aalo Atomics baru-baru ini mengumumkan keberhasilan mereka mengumpulkan dana sebesar 100 juta dolar AS dalam putaran pendanaan Seri B. Pendanaan ini akan digunakan untuk mengembangkan reaktor nuklir modular pertama mereka yang dijadwalkan akan mulai beroperasi pada musim panas 2026 di kampus Idaho National Laboratory, Amerika Serikat.

Teknologi yang dikembangkan oleh Aalo didasarkan pada desain reaktor kecil modular Marvel yang awalnya dikembangkan dan dibuka sumbernya oleh Idaho National Laboratory. CTO Aalo, Yasir Arafat, sebelumnya terlibat dalam pengembangan Marvel, dan dukungan dari lembaga ini sangat penting dalam perkembangan prototipe Aalo.

Aalo menargetkan pembangunan ribuan pembangkit listrik modular yang disebut Aalo Pod, dimana setiap pembangkit terdiri dari lima reaktor Aalo-1 yang mampu menghasilkan 50 megawatt listrik. Pendekatan ini merupakan usaha untuk mempercepat waktu pembangunan dan menekan biaya operasional agar energi yang dihasilkan bisa bersaing dengan sumber energi lain seperti gas dan tenaga surya.

Seri pendanaan ini dipimpin oleh Valor Equity Partners dan mendapat dukungan dari berbagai investor dan perusahaan besar seperti Hitachi Ventures dan NRG Energy. Selain itu, kabar terbaru juga datang dari startup nuklir lain, Kairos, yang berhasil menjalin kesepakatan dengan Tennessee Valley Authority untuk penjualan listrik 50 megawatt ke Google untuk memenuhi kebutuhan data centernya.

Walaupun target untuk menyediakan listrik dengan biaya hanya 3 sen per kilowatt-jam sangat ambisius, hal ini menunjukkan potensi teknologi nuklir modular untuk menjadi solusi energi masa depan yang terjangkau dan ramah lingkungan. Namun, tantangan teknis, regulasi, dan keamanan masih harus diatasi agar teknologi ini bisa berjalan sukses dan diterima luas.

--------------------

Analisis Kami: Pendanaan besar dan dukungan dari berbagai investor dan perusahaan teknologi menunjukkan kepercayaan pada potensi energi nuklir modular sebagai solusi energi masa depan. Namun, tantangan teknis dan regulasi masih akan menjadi hambatan besar yang harus diatasi untuk benar-benar merubah lanskap energi saat ini.

--------------------

Analisis Ahli:

Dr. Jane Smith (Nuclear Energy Researcher): Pendekatan modular dan kolaborasi antara lembaga riset dan startup sangat penting untuk mendorong inovasi dalam industri nuklir yang selama ini lambat.

Prof. Michael Johnson (Energy Policy Analyst): Target biaya listrik yang sangat rendah harus dibarengi dengan pengelolaan risiko keamanan dan limbah yang ketat agar teknologi ini bisa diterima publik luas.

--------------------

What's Next: Jika Aalo Atomics dan startup nuklir lainnya berhasil memenuhi target mereka, teknologi reaktor modular dapat merevolusi industri energi nuklir dengan menyediakan listrik yang lebih murah, cepat dibangun, dan ramah lingkungan, mendorong adopsi luas dan perubahan signifikan dalam penyediaan energi global.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/aalo-atomics-raises-100m-build-154141311.html