Perang Gaza: Bagaimana AI Mempercepat dan Mengubah Cara Israel Bertempur
Courtesy of CNBCIndonesia

Perang Gaza: Bagaimana AI Mempercepat dan Mengubah Cara Israel Bertempur

Mengungkap bagaimana teknologi kecerdasan buatan (AI) digunakan dalam konflik Israel-Palestina untuk meningkatkan efektivitas serangan militer, serta menyoroti perdebatan etika dan legal terkait penggunaan senjata otomatis berbasis AI di medan perang.

20 Agt 2025, 12.10 WIB
39 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Perang di Gaza sejak Oktober 2023 telah menyebabkan banyaknya korban jiwa, termasuk anak-anak.
  • Penggunaan teknologi canggih seperti drone berbasis AI dalam militer meningkatkan kecepatan dan efisiensi serangan, tetapi juga menimbulkan masalah etika.
  • Ada perdebatan internasional mengenai perlunya regulasi dan larangan terhadap penggunaan AI dalam senjata otomatis.
Gaza, Palestina - Perang yang terjadi sejak Oktober 2023 antara Israel dan Palestina telah menewaskan lebih dari 62.000 warga Palestina, termasuk ribuan anak-anak. Konflik ini menjadi lebih mematikan bukan hanya karena kekerasan, tetapi juga penggunaan teknologi canggih yang mengubah strategi militer secara drastis.
Israel memakai teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam berbagai senjata seperti drone yang dapat mendeteksi dan menembak target secara otomatis. Program AI juga dipakai untuk mengidentifikasi dan mengikuti anggota kelompok bersenjata seperti Hamas dengan sangat cepat dan akurat.
Penggunaan senjata otomatis berbasis AI ini menjadi perhatian dunia karena ada risiko besar terhadap hukum dan etika. Beberapa negara mendesak PBB agar melarang senjata AI, tetapi Amerika Serikat dan beberapa negara lain menolak kebijakan tersebut untuk tetap mengembangkan teknologi militer tanpa batasan.
Program AI yang digunakan Israel memiliki nama seperti 'The Gospel', 'Lavender', dan 'Where's Daddy?', yang masing-masing digunakan untuk mendeteksi bangunan target, mengidentifikasi musuh, dan mengikuti pergerakan target dengan pelacakan ponsel. Ini memungkinkan serangan dilakukan dengan tempo jauh lebih cepat dibandingkan masa lalu.
Pada akhirnya, keberadaan senjata berbasis AI dalam konflik menyebabkan kerusakan yang lebih cepat dan luas, dengan dampak serius terhadap masyarakat sipil. Hal ini menjadi peringatan bahwa pengembangan teknologi militer harus diimbangi dengan aturan yang jelas agar tidak mengorbankan nilai kemanusiaan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250820113952-37-659632/robot-pembunuh-israel-basmi-manusia-seketika-cek-faktanya

Analisis Kami

"Pemanfaatan AI dalam sistem persenjataan militer memperlihatkan loncatan drastis dalam cara berperang, namun dari segi kemanusiaan ini membawa konsekuensi berbahaya. Jika regulasi internasional tidak segera ditegakkan, maka penggunaan 'robot pembunuh' akan mengikis kendali manusia atas keputusan hidup dan mati di medan perang."

Analisis Ahli

Alexander Kmentt
"Senjata otomatisasi membawa perubahan fundamental yang bisa menimbulkan tantangan hukum dan etika besar di masa depan."
Tal Mimran
"AI sekarang menyelesaikan pekerjaan pengumpulan target yang dulu memakan waktu berbulan-bulan hanya dalam beberapa hari, menunjukkan perubahan kecepatan dan efisiensi militer yang dramatis."

Prediksi Kami

Penggunaan senjata berbasis AI di konflik militer akan semakin meluas dan intensif, berpotensi mempercepat laju perang dengan risiko tingginya korban sipil serta memicu krisis etika dan hukum global yang belum terselesaikan.

Pertanyaan Terkait

Q
Berapa jumlah warga Palestina yang tewas sejak Oktober 2023?
A
Sebanyak 62.000 warga Palestina tewas dalam perang yang dimulai sejak Oktober 2023.
Q
Apa saja teknologi yang digunakan oleh Israel dalam perang ini?
A
Israel menggunakan teknologi canggih seperti drone berbasis kecerdasan buatan yang dapat mendeteksi dan membidik target.
Q
Mengapa beberapa negara melobi PBB terkait penggunaan AI dalam militer?
A
Beberapa negara melobi PBB untuk mengeluarkan kebijakan pelarangan AI dalam menciptakan drone pembunuh karena khawatir akan etika dan hukum penggunaannya.
Q
Apa dampak dari penggunaan drone berbasis AI dalam konflik ini?
A
Penggunaan drone berbasis AI dalam konflik ini mempercepat proses penargetan, yang dapat mengakibatkan banyak korban jiwa, termasuk warga sipil.
Q
Siapa yang merupakan ketua negosiator Austria dalam isu senjata otomatis?
A
Ketua negosiator Austria dalam isu senjata otomatis adalah Alexander Kmentt.

Artikel Serupa

China Kembangkan Senjata Canggih Berjaringan yang Jadi Ancaman Militer ASCNBCIndonesia
Sains
2 bulan lalu
272 dibaca

China Kembangkan Senjata Canggih Berjaringan yang Jadi Ancaman Militer AS

Rahasia Serangan Drone Israel di Iran: Penyusupan dan Korupsi Membuka JalanCNBCIndonesia
Teknologi
2 bulan lalu
188 dibaca

Rahasia Serangan Drone Israel di Iran: Penyusupan dan Korupsi Membuka Jalan

Penyensoran Ketat Media Israel Terkait Perang dengan Iran dan DampaknyaCNBCIndonesia
Bisnis
2 bulan lalu
111 dibaca

Penyensoran Ketat Media Israel Terkait Perang dengan Iran dan Dampaknya

Iron Dome: Sistem Pertahanan Utama Israel Hadapi Serangan RoketCNBCIndonesia
Teknologi
2 bulan lalu
256 dibaca

Iron Dome: Sistem Pertahanan Utama Israel Hadapi Serangan Roket

Rusia Integrasikan AI Gigachat ke ISS, Tantang Dominasi AS-China di AICNBCIndonesia
Teknologi
3 bulan lalu
20 dibaca

Rusia Integrasikan AI Gigachat ke ISS, Tantang Dominasi AS-China di AI

Karyawan Google DeepMind Tolak Jual AI ke Israel dan Hadapi Pemecatan MassalCNBCIndonesia
Teknologi
4 bulan lalu
109 dibaca

Karyawan Google DeepMind Tolak Jual AI ke Israel dan Hadapi Pemecatan Massal