Courtesy of YahooFinance
Perbedaan Pendapat PE dan CFO soal Adopsi AI Menghambat Nilai Finansial
Menginformasikan tentang ketidaksesuaian antara investor private equity dan CFO portofolio mereka dalam mengadopsi teknologi AI, dengan fokus pada hambatan yang dihadapi CFO dan bagaimana hal ini berdampak pada penciptaan nilai di dunia keuangan perusahaan yang didukung PE.
21 Agt 2025, 22.10 WIB
44 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Terdapat kesenjangan signifikan dalam adopsi teknologi AI antara sponsor investasi swasta dan CFO perusahaan portofolio.
- Tekanan untuk menerapkan AI menjadi semakin mendesak di tengah ketidakpastian ekonomi.
- CFO perlu menemukan cara untuk lebih proaktif dalam menerapkan solusi teknologi untuk meningkatkan nilai perusahaan.
Amerika Serikat - Investor private equity di Amerika Serikat secara besar-besaran mendorong CFO portofolio mereka untuk segera mengadopsi teknologi kecerdasan buatan atau AI guna meningkatkan efisiensi dan nilai perusahaan. Namun, banyak CFO masih belum yakin bagaimana memulai implementasi AI dan mereka merasa kurang mendapatkan dukungan dalam proses tersebut.
Sebuah studi oleh perusahaan konsultan Accordion mengungkap bahwa walaupun hampir seluruh sponsor PE sudah meminta CFO untuk memprioritaskan AI, sekitar 68 persen CFO menyatakan kebingungan akan langkah awal dan sumber daya yang tersedia. Hal ini menyebabkan keterlambatan dalam integrasi teknologi yang diharapkan mampu mempercepat kerja bagian keuangan.
Para sponsor PE menilai bahwa AI dapat membantu dalam pekerjaan praktis seperti proses tutup buku bulanan, prediksi arus kas, dan otomatisasi faktur, yang jika dioptimalkan dapat mempercepat penyelesaian laporan keuangan hingga 7,5 hari. Namun, ada ketegangan terkait prioritas yang berbeda antara CFO dan investor tentang cara terbaik menciptakan nilai melalui fungsi keuangan.
Situasi ini diperparah oleh ketidakpastian ekonomi global termasuk tarif dan kondisi pasar, yang membuat banyak CFO dan investor enggan mengambil risiko besar dalam investasi teknologi baru saat ini. Penundaan ini berpotensi memperlambat transformasi digital di sektor keuangan PE yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing.
Meskipun demikian, tren dan studi-teknologi menunjukkan bahwa AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas fungsi keuangan di perusahaan yang didukung PE. Perlu pendekatan yang lebih praktis dan dukungan sumber daya agar kesenjangan antara keinginan sponsor dan kesiapan CFO bisa dijembatani untuk hasil yang optimal.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/cfos-pe-sponsors-diverge-ai-151025380.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/cfos-pe-sponsors-diverge-ai-151025380.html
Analisis Kami
"Kesenjangan antara keinginan sponsor PE dan kesiapan CFO mengadopsi AI mencerminkan kurangnya dukungan pelatihan dan sumber daya yang memadai. Tanpa pendekatan yang lebih pragmatis dan edukatif, transformasi digital di sektor finansial PE akan terus tertunda, padahal saat ini sudah sangat dibutuhkan."
Analisis Ahli
Nick Leopard
"Sponsor PE menekan adopsi AI sebagai kunci untuk menciptakan nilai, tapi CFO membutuhkan bantuan konkret untuk memulai proses tersebut."
KPMG
"Meskipun ada peningkatan aktivitas penawaran dalam PE, investor cenderung menunggu kejelasan kondisi ekonomi sebelum melakukan komitmen besar, yang berdampak pada adopsi teknologi baru."
Prediksi Kami
Jika hambatan pengetahuan dan ketidakpastian makroekonomi tidak diatasi, adopsi AI di sektor keuangan PE akan melambat, sehingga potensi peningkatan efisiensi dan penciptaan nilai melalui teknologi ini tidak maksimal.