Courtesy of NatureMagazine
Mahkamah Agung AS Izinkan Potongan Dana Riset Trump, Peneliti Terancam
Menginformasikan tentang keputusan Mahkamah Agung AS yang memperbolehkan pemotongan dana riset oleh pemerintah Trump dan dampaknya terhadap pendanaan penelitian ilmiah, khususnya berkaitan dengan program-program keberagaman dan bidang riset yang terdampak.
22 Agt 2025, 07.00 WIB
25 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Keputusan Mahkamah Agung memberikan angin segar bagi administrasi Trump dalam hal pemotongan pendanaan penelitian.
- Penghentian hibah oleh NIH dapat berdampak negatif pada berbagai bidang penelitian, termasuk kesehatan masyarakat.
- Proses hukum untuk menantang penghentian hibah menjadi lebih rumit dan mahal bagi para peneliti.
Boston, Amerika Serikat - Mahkamah Agung Amerika Serikat telah mengizinkan administrasi Presiden Donald Trump melanjutkan pemotongan dana riset yang diterbitkan oleh National Institutes of Health (NIH). Pemotongan dana ini mencapai hampir 2 miliar dolar dan berdampak kepada banyak penelitian aktif, terutama yang terkait dengan program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi atau DEI.
Pengadilan distrik sebelumnya memutuskan bahwa pemotongan dana tersebut ilegal dan termasuk tindakan diskriminasi rasial. Hakim William Young bahkan menyebutnya sebagai bentuk diskriminasi yang belum pernah ia temui dalam 40 tahun karirnya. Namun, Mahkamah Agung dalam putusan terbagi menyatakan gugatan harus diajukan pada pengadilan kontrak, bukan pengadilan distrik.
Para peneliti dan institusi seperti Universitas Stanford dan University of California mengalami dampak besar, termasuk pemecatan staf dan terhentinya penelitian penting, khususnya di bidang kesehatan komunitas transgender dan pengendalian HIV/AIDS serta COVID-19. Mereka merasa sulit menempuh jalur hukum yang baru karena biaya dan waktu yang sangat besar.
Sidang Mahkamah Agung juga memperlihatkan perpecahan di antara para hakim, dengan tiga di antaranya diangkat oleh Presiden Trump. Putusan ini menimbulkan kekhawatiran serius bahwa pemotongan dana riset semacam ini bisa berlanjut dan merugikan kemajuan ilmu pengetahuan yang bergantung pada kepercayaan dan kepastian pendanaan.
Para ahli hukum dan pegawai NIH menyatakan bahwa keputusan ini membuat para peneliti kehilangan perlindungan yang efektif jika dana mereka dipotong secara sewenang-wenang hingga menghambat kemajuan riset yang seharusnya bisa menyelamatkan nyawa manusia di masa depan.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-02721-5
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-02721-5
Analisis Kami
"Keputusan Mahkamah Agung ini secara efektif melemahkan perlindungan hukum yang seharusnya dimiliki para peneliti dari pemotongan dana mendadak dan tidak adil, yang bisa mengancam kelangsungan riset penting di bidang kesehatan dan keberagaman. Ini merupakan pukulan besar bagi komunitas ilmiah yang telah bergantung pada dana stabil untuk inovasi dan kemajuan riset yang berkelanjutan."
Analisis Ahli
Jenna Norton
"Keputusan ini menghancurkan kepercayaan dan kepastian yang sangat penting bagi keberhasilan riset, meninggalkan para peneliti dalam ketidakpastian besar."
Samuel Bagenstos
"Mahkamah Agung mengisyaratkan bahwa jika hibah Anda dipotong, Anda tidak akan memiliki cara efektif untuk mendapatkan kompensasi hukum."
Prediksi Kami
Pemotongan dana riset dan kegagalan upaya hukum untuk pemulihan kemungkinan akan menyebabkan penurunan kepercayaan dan kestabilan pendanaan penelitian di AS, berimbas pada lambatnya kemajuan riset di bidang-bidang yang terdampak.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa keputusan yang diambil oleh Mahkamah Agung terkait penghentian hibah penelitian?A
Mahkamah Agung memutuskan bahwa penggajian hibah penelitian yang dihentikan dapat ditinjau oleh pengadilan lain yang lebih sesuai, tetapi tetap membiarkan pedoman NIH yang dianggap ilegal.Q
Apa alasan penggugat mengajukan tuntutan terhadap NIH?A
Penggugat mengajukan tuntutan karena mereka percaya bahwa penghentian hibah tersebut ilegal dan tidak mengikuti prosedur yang tepat.Q
Mengapa penghentian hibah oleh NIH dianggap diskriminatif?A
Penghentian hibah dianggap diskriminatif karena mengarah pada pengurangan pendanaan untuk penelitian yang berkaitan dengan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI).Q
Apa dampak dari keputusan Mahkamah Agung ini terhadap penelitian di AS?A
Keputusan Mahkamah Agung ini dapat menghalangi upaya penelitian di bidang yang telah dipangkas dan membuat tantangan hukum menjadi lebih sulit dan mahal.Q
Siapa hakim yang memutuskan kasus tersebut dan apa pandangannya?A
Hakim William Young dari Pengadilan Distrik AS menganggap penghentian hibah tersebut sebagai bentuk diskriminasi rasial yang belum pernah dilihatnya selama 40 tahun bertugas.