Courtesy of CNBCIndonesia

China Boikot Chip AI AS, Nvidia Tunda Produksi dan CEO Kunjungi TSMC

Artikel ini ingin menginformasikan perkembangan terbaru terkait boikot chip AI asal AS oleh China dan dampaknya terhadap produksi Nvidia serta hubungan bisnis teknologi antara AS dan China di tengah ketegangan geopolitik.

22 Agt 2025, 21.00 WIB

43 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Ketegangan antara AS dan China semakin mempengaruhi industri teknologi, terutama dalam hal chip AI.
Nvidia terpaksa menyesuaikan rencana produksinya akibat kebijakan pemerintah China.
Mitra manufaktur seperti Foxconn dan TSMC memiliki peran penting dalam rantai pasokan chip di tengah ketegangan geopolitik.

Jakarta, Indonesia - Ketegangan antara Amerika Serikat dan China kembali meningkat khususnya dalam bidang teknologi chip kecerdasan buatan (AI). Meskipun Presiden AS Donald Trump melonggarkan kebijakan ekspor chip AI ke China, pemerintah China tetap memboikot penggunaan chip tersebut karena alasan keamanan nasional.

Nvidia, perusahaan raja chip AI asal Amerika Serikat, sempat menambah pemesanan chip H20 yang khusus ditujukan untuk memenuhi permintaan pasar China melalui rekanan manufakturnya, Foxconn. Namun, instruksi mendadak dari pemerintah China meminta perusahaan dalam negeri berhenti menggunakan chip dari Amerika Serikat.

Sebagai akibatnya, Nvidia mengajukan permintaan kepada Foxconn untuk menunda sementara produksi chip AI H20 yang dipersiapkan khusus untuk dijual ke pasar China. Perusahaan enggan memberikan pernyataan lebih lanjut soal situasi bisnisnya di China.

Di tengah ketegangan yang sedang terjadi, CEO Nvidia, Jensen Huang, mengunjungi TSMC di Taipei. Kunjungan ini dilakukan sebagai upaya pemeliharaan kerja sama dengan rekanan TSMC, perusahaan manufaktur chip terbesar di dunia yang juga berperan penting dalam produksi chip AI.

Situasi ini menunjukkan betapa kompleksnya hubungan perdagangan dan teknologi antara Amerika Serikat dan China. Kedua negara saling berusaha mempertahankan keunggulan teknologi sambil menghadapi risiko politik dan keamanan nasional yang kian meningkat.

--------------------

Analisis Kami: Situasi ini adalah representasi nyata dari bagaimana geopolitik dapat menghambat kemajuan teknologi dan bisnis global. Nvidia harus pintar memutar strategi agar bisa tetap mendapat akses pasar China tanpa terjebak dalam konflik diplomatik yang kompleks.

--------------------

Analisis Ahli:

Anatoly Karlin (Geopolitics Expert): Persaingan chip AI antara AS dan China memperlihatkan bahwa teknologi masa depan kini juga menjadi arena dominasi geopolitik yang sangat penting.

Dawn Song (Professor di bidang Keamanan Cyber, UC Berkeley): Pembatasan chip AI dan boikot semata-mata meningkatkan risiko fragmentasi teknologi global dan akan memperlambat inovasi dalam jangka panjang.

--------------------

What's Next: Ketegangan antara AS dan China di sektor teknologi chip AI kemungkinan akan terus berlanjut, dengan potensi China semakin mengembangkan dan mengandalkan chip domestik, sementara Nvidia dan perusahaan AS harus menyesuaikan strategi pasokan mereka.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250822164405-37-660623/diboikot-china-amerika-langsung-setop-produksi-chip