Courtesy of YahooFinance
Pasar Saham AS Melonjak Usai Sinyal Pemotongan Suku Bunga oleh The Fed
Memberikan pemahaman tentang dampak pernyataan Ketua Federal Reserve terhadap pasar saham AS dan ekspektasi suku bunga, serta implikasinya bagi investor dan konsumen.
23 Agt 2025, 03.18 WIB
66 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Perkembangan terbaru dari Federal Reserve dapat mempengaruhi keputusan investasi dan kondisi pasar saham.
- Pasar menunjukkan optimisme meskipun ada kekhawatiran tentang inflasi dan pemotongan suku bunga.
- Investor tetap waspada terhadap fluktuasi pasar menjelang laporan pekerjaan dan inflasi mendatang.
Jackson Hole, Amerika Serikat - Pasar saham Amerika Serikat naik tajam ke rekor tertinggi pada hari Jumat setelah Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, memberi sinyal bahwa pasar tenaga kerja mungkin melemah dan memerlukan pemotongan suku bunga pada September. Indeks Dow Jones naik sekitar 846 poin, menjadikan ini penutupan tertinggi tahun ini bagi indeks tersebut.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite juga menguat masing-masing sebesar 1,5% dan 1,9%, dengan investor kembali membeli saham teknologi dan saham kecil yang sensitif terhadap perubahan suku bunga. Sebelumnya, indeks S&P 500 mengalami penurunan beruntun selama lima hari di pekan sebelum.
Powell menyampaikan bahwa risiko penurunan tenaga kerja meningkat dan inflasi masih menjadi perhatian terutama adanya pengaruh kenaikan harga karena tarif impor. Namun, dia juga menyebut ada peluang bahwa kenaikan harga terjadi hanya satu kali dan inflasi jangka panjang bisa kembali mendekati target 2%.
Pasar kini mematok probabilitas sekitar 85% untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin di pertemuan Fed bulan September. Meski demikian, data ketenagakerjaan dan inflasi yang akan datang menjadi faktor penting yang bisa mengubah arah pasar kedepannya.
Para ahli mengingatkan bahwa walaupun pasar naik, valuasi saham sudah cukup tinggi dan risiko serta ketidakpastian ekonomi masih ada, terutama memasuki periode September dan Oktober yang biasanya merupakan bulan terburuk bagi pasar saham.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/stock-market-soared-following-fed-201800332.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/stock-market-soared-following-fed-201800332.html
Analisis Kami
"Pasar saat ini sangat dipengaruhi oleh harapan pemotongan suku bunga, yang memang memberikan dorongan positif jangka pendek. Namun, ketidakseimbangan antara inflasi yang masih menguat dan tekanan di pasar tenaga kerja bisa menyebabkan volatilitas tinggi yang perlu diwaspadai oleh investor jangka panjang."
Analisis Ahli
Keith Lerner
"Pasar mendapatkan apa yang diinginkan dengan sinyal penurunan suku bunga, sehingga kenaikan saham kemungkinan masih berlanjut."
John Velis
"Jika inflasi pada barang mulai naik lebih tinggi, Fed bisa memotong suku bunga meski inflasi melewati 3%, yang akan menjadi tantangan tersendiri bagi pasar."
Ashley Weeks
"Meskipun valuasi pasar saham sudah tinggi, ini tidak serta merta menghentikan kenaikan, namun investor harus tetap fokus pada jangka panjang."
Bret Barker
"Inflasi jangka panjang tampak terjangkau, tetapi ekspektasi pasar soft landing mungkin terlalu optimis dan bisa berisiko jika pengangguran naik."
Prediksi Kami
Harga saham kemungkinan akan terus mengalami kenaikan jangka pendek karena ekspektasi potongan suku bunga, tetapi pasar dapat menjadi lebih volatil dan menantang memasuki September dan Oktober, terutama jika data inflasi dan pasar tenaga kerja tidak sesuai harapan.