Courtesy of YahooFinance

Komentar Powell Buka Peluang Turun Suku Bunga, Pasar Saham Menguat Lagi

Menjelaskan bagaimana komentar dovish Jerome Powell mempengaruhi ekspektasi pemotongan suku bunga oleh The Fed serta dampaknya terhadap pasar saham dan kepercayaan investor.

23 Agt 2025, 03.05 WIB

23 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Komentar dovish dari Jerome Powell dapat memicu optimisme di pasar saham.
Kebijakan suku bunga yang rendah dapat meningkatkan aktivitas ekonomi dan keuntungan perusahaan.
Tarif yang lebih tinggi dapat mempengaruhi pasar saham, tetapi negosiasi perdagangan dapat memberikan harapan pemulihan.

Jackson Hole, Amerika Serikat - Pasar saham Amerika Serikat, khususnya indeks S&P 500 dan Nasdaq, kembali menguat sekitar 1,5% hingga 1,7% di tengah hari pada 22 Agustus 2025. Kenaikan ini dipicu oleh komentar dovish dari Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, yang memberikan sinyal kemungkinan pemotongan suku bunga pada pertemuan Fed berikutnya.

The Fed sebenarnya sempat berhenti melakukan pemotongan suku bunga pada 2025 karena kekhawatiran kenaikan inflasi akibat tarif baru. Namun, tekanan dari pelemahan ekonomi dan data pekerjaan yang kurang memuaskan membuat pasar menetapkan harapan tinggi pada pemangkasan suku bunga dalam bulan September.

Komentar Powell di Jackson Hole meyakinkan pasar karena dia mengakui bahwa efek inflasi dari tarif mungkin bersifat sementara. Ini mendorong alat prediksi CME FedWatch naik drastis kemungkinan pemotongan suku bunga menjadi 89%, yang kemudian memicu reli saham besar-besaran, terutama di sektor teknologi.

Kenaikan harga saham juga didorong oleh penurunan hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun yang membuat saham menjadi lebih menarik. Saham teknologi dan semikonduktor seperti Credo Technology Group, AMD, dan Nvidia bergerak naik signifikan, menandakan optimisme pasar akan profitabilitas korporasi yang lebih baik.

Meskipun begitu, risiko inflasi dan kebijakan tarif masih menjadi ancaman bagi pasar. Jika inflasi kembali naik atau kebijakan tarif makin diperketat, The Fed mungkin harus mengubah arah kebijakan suku bunga, yang bisa membawa volatilitas lagi pada pasar saham.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/fed-powells-message-interest-rates-200519734.html

Analisis Kami

"Komentar Powell yang fleksibel menunjukkan keseimbangan sulit antara mengendalikan inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi. Pasar tampaknya terlalu sensitif terhadap setiap sinyal kebijakan, sehingga volatilitas kemungkinan akan tetap tinggi sampai kepastian lebih besar muncul."

Analisis Ahli

Stephen Guilfoyle

"Powell mengindikasikan perlunya penyesuaian kebijakan suku bunga karena tekanan inflasi yang mulai mereda dari tarif, membuka peluang pemotongan sehingga pasar merespons positif."

Prediksi Kami

Kenaikan kemungkinan pemotongan suku bunga pada September akan mendorong pasar saham kembali naik, terutama saham teknologi dan semikonduktor, sementara tekanan dari inflasi dan tarif tetap menjadi risiko utama.

Pertanyaan Terkait

Apa yang menyebabkan lonjakan indeks S&P 500 dan Nasdaq pada 22 Agustus 2025?

Lonjakan indeks S&P 500 dan Nasdaq disebabkan oleh komentar dovish dari Ketua Federal Reserve, Jerome Powell.

Siapa yang memberikan komentar dovish yang mempengaruhi pasar?

Jerome Powell memberikan komentar dovish yang mempengaruhi pasar.

Apa yang diharapkan pasar terkait dengan pemotongan suku bunga pada bulan September?

Pasar berharap akan ada pemotongan suku bunga sebesar seperempat persen pada pertemuan mendatang di bulan September.

Bagaimana tarif yang diberlakukan oleh Presiden Trump mempengaruhi pasar saham?

Tarif yang diberlakukan oleh Presiden Trump menyebabkan S&P 500 kehilangan 19% dari puncaknya, tetapi ada pemulihan setelah adanya negosiasi perdagangan.

Mengapa investor kembali optimis setelah pernyataan Powell di Jackson Hole?

Investor kembali optimis setelah Powell menyatakan kemungkinan pemotongan suku bunga pada 17 September.