UBS Bergabung dengan Goldman dalam Memprediksi bahwa Kenaikan Harga Emas Belum Berakhir
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: UBS Bergabung dengan Goldman dalam Memprediksi bahwa Kenaikan Harga Emas Belum Berakhir

YahooFinance
DariĀ YahooFinance
20 November 2024 pukul 13.20 WIB
154 dibaca
Share
UBS Group AG memprediksi bahwa harga emas akan naik menjadi Rp 47.69 juta ($2,900) per ons pada akhir tahun depan, sejalan dengan prediksi Goldman Sachs yang juga mengharapkan kenaikan lebih lanjut. Para analis UBS menjelaskan bahwa meskipun ada kemungkinan konsolidasi harga emas karena dolar AS yang kuat dan kekhawatiran tentang stimulus fiskal yang lebih tinggi, harga emas akan mulai naik lagi. Mereka mencatat bahwa permintaan dari bank sentral dan ketidakpastian global akan terus mendukung harga emas.
Saat ini, harga emas berada di sekitar Rp 43.25 juta ($2,630) per ons dan telah meningkat 28% tahun ini. Goldman Sachs bahkan memperkirakan harga emas bisa mencapai Rp 49.34 juta ($3,000) per ons pada akhir tahun depan, didorong oleh permintaan yang tinggi dari bank sentral dan investasi dalam dana yang diperdagangkan di bursa. UBS juga menyoroti bahwa banyak bank sentral masih memiliki cadangan emas yang kecil dibandingkan dengan total aset mereka, sehingga mereka kemungkinan akan terus membeli emas untuk diversifikasi dan menghadapi risiko geopolitik.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa proyeksi harga emas oleh UBS Group AG untuk akhir tahun depan?
A
UBS Group AG memproyeksikan harga emas akan mencapai $2,900 per ons pada akhir tahun depan.
Q
Mengapa Goldman Sachs Group Inc. optimis tentang harga emas?
A
Goldman Sachs Group Inc. optimis tentang harga emas karena meningkatnya permintaan dari bank sentral dan aliran ke dana yang diperdagangkan di bursa.
Q
Apa faktor yang mendukung kenaikan harga emas saat ini?
A
Faktor yang mendukung kenaikan harga emas saat ini termasuk akumulasi oleh bank sentral, pelonggaran moneter oleh Federal Reserve, dan ketegangan geopolitik.
Q
Bagaimana peran bank sentral dalam permintaan emas?
A
Bank sentral berperan penting dalam permintaan emas dengan menambah cadangan emas mereka untuk tujuan diversifikasi dan menghadapi risiko geopolitik.
Q
Apa yang menyebabkan volatilitas harga emas di pasar?
A
Volatilitas harga emas di pasar disebabkan oleh fluktuasi nilai dolar dan ketidakpastian ekonomi global.

Rangkuman Berita Serupa

Emas Mencapai Rekor Hampir Rp 49.34 juta ($3,000) Saat Investor Masuk ke Tempat AmanYahooFinance
Finansial
1 bulan lalu
120 dibaca

Emas Mencapai Rekor Hampir Rp 49.34 juta ($3,000) Saat Investor Masuk ke Tempat Aman

Emas Mencetak Rekor Baru Setelah ETF Berbasis Emas Melihat Arus MasukYahooFinance
Bisnis
2 bulan lalu
23 dibaca

Emas Mencetak Rekor Baru Setelah ETF Berbasis Emas Melihat Arus Masuk

Emas Bertahan Dekat Rekor Saat ETF Menarik Dana dan Dolar AS MelemahYahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
123 dibaca

Emas Bertahan Dekat Rekor Saat ETF Menarik Dana dan Dolar AS Melemah

Goldman Menaikkan Target Emas menjadi Rp 50.98 juta ($3.100 k) arena Minat Bank SentralYahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
71 dibaca

Goldman Menaikkan Target Emas menjadi Rp 50.98 juta ($3.100 k) arena Minat Bank Sentral

Goldman Menaikkan Target Emas menjadi Rp 50.98 juta ($3,100 k) arena Permintaan Bank SentralYahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
34 dibaca

Goldman Menaikkan Target Emas menjadi Rp 50.98 juta ($3,100 k) arena Permintaan Bank Sentral

Investor Emas Tetap Optimis untuk 2025 karena Kekhawatiran Volatilitas TrumpYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
56 dibaca

Investor Emas Tetap Optimis untuk 2025 karena Kekhawatiran Volatilitas Trump

Goldman Menunda Ramalan Emas Rp 49.34 juta ($3,000 K) arena Pemotongan Suku Bunga AS yang Lebih SedikitYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
175 dibaca

Goldman Menunda Ramalan Emas Rp 49.34 juta ($3,000 K) arena Pemotongan Suku Bunga AS yang Lebih Sedikit