Courtesy of TechCrunch

Peretasan Besar China: 200 Perusahaan AS Diretas Dalam Serangan Siber Besar

Mengungkap skala dan dampak dari kampanye peretasan oleh kelompok yang didukung China yang menargetkan perusahaan dan data komunikasi penting di Amerika Serikat serta di banyak negara lain guna meningkatkan kesadaran tentang ancaman keamanan siber global.

28 Agt 2025, 02.39 WIB

242 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Kampanye Salt Typhoon menunjukkan skala global dari spionase yang didukung oleh Cina.
Peretasan ini telah menargetkan perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat dan di 80 negara lainnya.
FBI telah mengambil langkah untuk meningkatkan kesadaran tentang keamanan siber di kalangan warga AS.

Washington D.C., Amerika Serikat - Sebuah kelompok hacker bernama Salt Typhoon yang didukung oleh China telah menguasai sistem setidaknya 200 perusahaan di Amerika Serikat serta banyak di 80 negara lain. Mereka menargetkan perusahaan telekomunikasi dan penyedia layanan internet untuk mencuri data dan memetakan jaringan komunikasi para pejabat dan politisi senior Amerika.

Peretasan ini sangat serius sehingga FBI mengumumkan ancaman yang masih berlangsung, dan menyarankan agar masyarakat menggunakan aplikasi pesan dengan enkripsi untuk melindungi komunikasi mereka dari penyadapan. Beberapa perusahaan besar seperti AT&T, Verizon, dan Lumen diketahui termasuk korban.

Para peretas fokus mengambil rekaman panggilan yang melibatkan para pejabat penting di Amerika Serikat, memungkinkan kelompok ini mengidentifikasi pola komunikasi dan siapa yang sedang diawasi dengan surat perintah resmi. Hal ini mengindikasikan operasi spionase tingkat tinggi di balik peretasan tersebut.

FBI bersama hampir dua puluh lembaga internasional lainnya mengeluarkan panduan teknis guna membantu perusahaan mendeteksi dan mencegah intrusi Salt Typhoon, yang biasanya menargetkan router perusahaan dan menyedot traffic data jaringan secara diam-diam.

Insiden ini menunjukkan bahwa ancaman dari aktor negara seperti China dalam dunia siber tidak hanya terus berlangsung tapi juga makin meluas dan berbahaya. Oleh karena itu, peningkatan keamanan siber dan kewaspadaan menjadi sangat penting bagi perusahaan dan individu di seluruh dunia.

Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/08/27/fbi-says-chinas-salt-typhoon-hacked-at-least-200-us-companies/

Analisis Kami

"Kampanye peretasan ini menunjukkan betapa rentannya infrastruktur telekomunikasi AS terhadap serangan yang ditargetkan secara canggih. Respons FBI yang mengimbau penggunaan aplikasi terenkripsi mengindikasikan tingkat ancaman yang sangat tinggi dan urgensi perlunya peningkatan keamanan siber di tingkat perusahaan dan individu."

Analisis Ahli

Bruce Schneier

"Ini adalah contoh klasik dari serangan spionase siber yang menargetkan infrastruktur kritikal, menggarisbawahi perlunya pendekatan keamanan berlapis dan kolaborasi antarnegara."

Katie Moussouris

"Kampanye ini memperlihatkan bagaimana aktor negara menggunakan taktik jangka panjang untuk mengumpulkan intelijen yang sangat berharga, menandakan perlunya standar keamanan yang lebih ketat dan audit rutin."

Prediksi Kami

Serangan siber dari kelompok yang didukung negara seperti Salt Typhoon kemungkinan akan terus berlangsung dan meningkat dalam cakupan serta teknik yang digunakan, sehingga memicu negara-negara dan perusahaan untuk memperkuat keamanan jaringan dan kerjasama internasional.