Courtesy of YahooFinance
Mengapa Saham Salesforce Menurun Padahal Bisnis Terus Tumbuh? Analisis Lengkap
Memberikan gambaran lengkap tentang kondisi saham Salesforce, performa perusahaan, serta memperlihatkan pandangan analis tentang potensi saham ini di pasar keuangan untuk membantu investor membuat keputusan.
01 Sep 2025, 16.47 WIB
81 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Salesforce memiliki kekuatan dalam teknologi CRM dan AI, tetapi mengalami penurunan kinerja saham.
- Meskipun terdapat penurunan, analis tetap optimis tentang prospek saham Salesforce.
- Perbandingan kinerja saham Salesforce dengan pesaing seperti Intuit menunjukkan perlunya perhatian lebih dalam strategi pertumbuhan.
San Francisco, Amerika Serikat - Salesforce, sebuah perusahaan teknologi besar yang bergerak di bidang perangkat lunak CRM berbasis cloud, memiliki kapitalisasi pasar sebesar 245 miliar dolar AS. Perusahaan ini dikenal dengan berbagai produk andalannya seperti Slack, Tableau, dan berbagai solusi AI. Meskipun begitu, saham Salesforce mengalami penurunan dibandingkan dengan performa pasar secara keseluruhan seperti Nasdaq.
Selama beberapa waktu terakhir, harga saham Salesforce turun sekitar 30,6% dari titik tertinggi dalam 52 minggu terakhir. Bahkan dalam tiga bulan terakhir, saham ini turun 4%, sementara indeks Nasdaq naik hampir 12%. Kinerja saham ini juga tertinggal dibandingkan dengan pesaingnya seperti Intuit yang menunjukkan kenaikan.
Pendapatan Salesforce masih terus tumbuh, dengan peningkatan 7,6% menjadi 9,8 miliar dolar dalam kuartal pertama. Namun, pertumbuhan laba per saham (EPS) hanya naik sekitar 5,7%. Meskipun demikian, ada tanda-tanda tren negatif pada harga saham karena saham sudah berada di bawah rata-rata pergerakan 50 dan 200 hari.
Para analis tetap optimis dengan prospek Salesforce. Dari 50 analis yang mengawal saham ini, rata-rata target harga ditetapkan di angka sekitar 345 dolar per saham, yang berarti ada potensi kenaikan hampir 35% dari harga sekarang. Hal ini menunjukkan keyakinan tinggi bahwa saham ini akan kembali pulih dan bertumbuh.
Kesimpulannya, meskipun saham Salesforce mengalami tekanan di pasar dalam jangka pendek, kekuatan bisnis dan inovasi teknologi yang terus berjalan memberikan harapan untuk pertumbuhan di masa depan. Investor yang mencari peluang jangka panjang mungkin perlu mempertimbangkan saham ini sebagai bagian dari portofoli mereka.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/salesforce-stock-underperforming-nasdaq-094725822.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/salesforce-stock-underperforming-nasdaq-094725822.html
Analisis Kami
"Meskipun saham Salesforce saat ini menunjukkan tren negatif, fondasi bisnisnya yang kokoh dan inovasi berkelanjutan dalam AI memberikan peluang pertumbuhan yang signifikan. Investor jangka panjang harus mempertimbangkan potensi rebound dari valuasi yang kini lebih terjangkau."
Analisis Ahli
Analyst Wall Street
"Salesforce masih menjadi pilihan utama untuk investasi jangka panjang berkat posisinya di pasar CRM dan inovasi AI yang berkelanjutan."
Prediksi Kami
Dengan dukungan kuat dari analis dan potensi pertumbuhan teknologi AI di dalam produk Salesforce, saham ini kemungkinan akan pulih dan mengalami kenaikan harga dalam jangka menengah hingga panjang.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan Salesforce, Inc.?A
Salesforce, Inc. adalah penyedia perangkat lunak CRM berbasis cloud yang membantu bisnis berinteraksi dengan pelanggan.Q
Bagaimana performa saham Salesforce dibandingkan dengan Nasdaq Composite?A
Saham Salesforce telah turun 30,6% dari puncak 52-minggu, sedangkan Nasdaq Composite naik 11,9% dalam periode yang sama.Q
Apa yang menyebabkan penurunan nilai saham Salesforce baru-baru ini?A
Penurunan nilai saham Salesforce disebabkan oleh kinerja yang lebih rendah dibandingkan dengan industri dan saham pesaing.Q
Apa yang dikatakan analis tentang prospek saham CRM?A
Analis memberikan peringkat 'Strong Buy' untuk saham CRM dan memperkirakan adanya potensi kenaikan harga.Q
Apa produk utama yang ditawarkan oleh Salesforce?A
Produk utama yang ditawarkan oleh Salesforce termasuk Agentforce, Data Cloud, dan Tableau.