Courtesy of CNBCIndonesia
Microsoft dan GSA Kerjasama Hemat Rp 98 Triliun Lewat Layanan Cloud dan AI
Menyampaikan bagaimana Microsoft dan GSA bekerja sama untuk menghemat pengeluaran pemerintah AS hingga Rp 98 triliun melalui kontrak layanan cloud dan software, sekaligus mengilustrasikan langkah strategis pemerintah dalam mengurangi biaya teknologi melalui diskon dan kemitraan dengan perusahaan teknologi besar.
03 Sep 2025, 18.40 WIB
145 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Microsoft menawarkan layanan cloud yang dapat menghemat anggaran pemerintah AS secara signifikan.
- Kolaborasi antara Microsoft dan GSA menunjukkan pentingnya teknologi dalam efisiensi pemerintahan.
- Keberadaan AI Copilot sebagai asisten berbasis kecerdasan buatan dapat meningkatkan produktivitas di lingkungan kerja.
Jakarta, Amerika Serikat - Microsoft menawarkan layanan cloud kepada Badan Layanan Umum Amerika Serikat (GSA) untuk membantu pemerintah menghemat pengeluaran IT hingga USRp 98.67 triliun ($6 miliar) atau sekitar Rp 98 triliun dalam tiga tahun. Ini merupakan bagian dari upaya penghematan besar-besaran yang dilakukan oleh pemerintahan Donald Trump untuk menekan biaya layanan pemerintah secara efisien.
Kerjasama ini membuat GSA bisa mendapatkan harga khusus Microsoft dengan membeli melalui sistem mereka, yang berlaku hingga September 2026. Dalam setahun pertama saja, penghematan yang diperkirakan mencapai USRp 50.98 triliun ($3,1 miliar) atau Rp 51 triliun, sebuah angka yang sangat signifikan bagi anggaran pemerintah AS.
Microsoft menawarkan produk-produk seperti Microsoft Office, layanan cloud Azure, aplikasi bisnis Dynamic 356, dan software keamanan siber Sentinel. Selain itu, pekerja pemerintah yang menggunakan Microsoft 365 G5 juga akan mendapat akses gratis selama setahun ke asisten AI bernama Copilot, yang membantu meningkatkan produktivitas.
Komisaris GSA, Josh Gruenbaum, menyatakan bahwa Microsoft adalah salah satu mitra terpenting pemerintah. Dia juga menegaskan bahwa CEO Microsoft, Satya Nadella, ingin mengedepankan kemitraan yang etis dalam penerapan AI, meskipun tetap berambisi memperluas pangsa pasar perangkat dan layanan perusahaan.
Selain Microsoft, perusahaan teknologi lain seperti Adobe, Amazon, Google, dan Salesforce juga memberikan diskon khusus untuk layanan mereka kepada pemerintah AS. Semua langkah ini merupakan bagian dari strategi OneGov yang bertujuan merampingkan biaya dan meningkatkan efisiensi pengeluaran di sektor pemerintahan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250903122429-37-663904/negara-disebut-bisa-hemat-rp-98-triliun-begini-syaratnya
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250903122429-37-663904/negara-disebut-bisa-hemat-rp-98-triliun-begini-syaratnya
Analisis Kami
"Penawaran ini menjadi contoh bagus bagaimana kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintahan dapat menghasilkan penghematan signifikan, terutama di bidang teknologi yang sangat dinamis. Namun, ketergantungan pemerintah pada satu vendor besar seperti Microsoft juga bisa menimbulkan risiko monopoli dan membatasi pilihan di masa depan."
Analisis Ahli
Josh Gruenbaum
"Menyatakan pentingnya kemitraan yang tepat dengan Microsoft dan penekanan pada adopsi AI yang benar serta penghematan biaya melalui strategi OneGov."
Satya Nadella
"Sebagai CEO Microsoft, fokusnya adalah berkolaborasi dengan pemerintahan untuk memperluas pangsa pasar dan mengintegrasikan teknologi AI dengan etika."
Prediksi Kami
Kerjasama antara Microsoft dan pemerintah AS melalui GSA kemungkinan akan diperluas ke teknologi lebih canggih dan layanan AI lainnya sehingga meningkatkan efisiensi birokrasi dan mendorong adopsi besar-besaran teknologi modern dalam sektor pemerintahan.