Misteri Segitiga Bermuda: Gelombang Raksasa Jadi Penyebab Hilangnya Kapal dan Pesawat
Courtesy of CNBCIndonesia

Misteri Segitiga Bermuda: Gelombang Raksasa Jadi Penyebab Hilangnya Kapal dan Pesawat

Memberikan penjelasan ilmiah mengenai misteri hilangnya kapal dan pesawat di Segitiga Bermuda dengan mengaitkan fenomena gelombang raksasa sebagai penyebab utama sekaligus menanggapi skeptisisme dan bantahan dari pihak lain seperti NOAA.

04 Sep 2025, 19.50 WIB
88 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Fenomena gelombang raksasa dapat menjadi penyebab utama hilangnya kapal di Segitiga Bermuda.
  • NOAA menegaskan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan Segitiga Bermuda lebih berbahaya dibandingkan perairan lain.
  • Kondisi lingkungan, seperti perairan dangkal di Laut Karibia, berkontribusi pada risiko navigasi kapal.
Atlantik Utara - Segitiga Bermuda telah dikenal luas sebagai wilayah misterius di laut Atlantik Utara yang dipercaya menjadi tempat hilangnya banyak kapal dan pesawat. Kejadian aneh di sana telah memicu spekulasi dan ketakutan selama bertahun-tahun, bahkan catatan tentang keanehan di kawasan ini sudah ada sejak zaman pelayaran Christopher Columbus pada tahun 1492.
Oseanografer Simon Boxall dari University of Southampton mengajukan teori bahwa gelombang raksasa yang sangat tinggi dan kuat adalah penyebab utama insiden di Segitiga Bermuda. Gelombang ini bisa mencapai ketinggian lebih dari 30 meter dan terbentuk dari bertemunya beberapa badai dari arah berbeda, menyebabkannya sangat berbahaya bagi kapal yang sedang berlayar.
Simulasi yang dilakukan tim Boxall menggunakan model kapal USS Cyclops menunjukkan bagaimana gelombang raksasa dapat mengangkat kapal dari tengah lautan tanpa penopang dan memecahnya menjadi dua, membuat kapal itu tenggelam dalam waktu hanya dua sampai tiga menit. Hal ini menjelaskan mengapa banyak kapal hilang begitu cepat di wilayah tersebut.
Namun, tidak semua pihak sependapat dengan klaim ini. Badan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA) justru menegaskan bahwa tidak ada bukti bahwa Segitiga Bermuda lebih berbahaya dibandingkan wilayah laut lain yang ramai. Menurut NOAA, sebagian besar kejadian dapat dijelaskan oleh faktor lingkungan seperti banyaknya perairan dangkal di Laut Karibia yang memperbesar risiko bagi kapal.
Dengan penjelasan ilmiah yang lebih mendalam, misteri Segitiga Bermuda mulai terlihat semakin nyata. Baik fenomena alam seperti gelombang raksasa maupun kondisi lingkungan sekitar memberikan gambaran jelas bahwa wilayah ini memang berisiko, meskipun bukan karena hal mistis seperti yang sering dikaitkan selama ini.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250904142120-37-664300/ilmuwan-inggris-mengaku-pecahkan-misteri-segitiga-bermuda

Analisis Kami

"Fenomena gelombang raksasa memang merupakan penjelasan yang logis dan ilmiah untuk banyak insiden di Segitiga Bermuda, mengingat kekuatan alam yang luar biasa di wilayah laut tersebut. Namun, mengabaikan peran faktor lingkungan lain seperti kondisi perairan dangkal dan cuaca juga dapat menyesatkan, sehingga perlu pendekatan yang holistik dalam memahami risiko laut tersebut."

Analisis Ahli

Simon Boxall
"Gelombang raksasa adalah penyebab utama banyak kapal dan pesawat hilang di Segitiga Bermuda karena daya hancurnya yang luar biasa."
NOAA
"Tidak ada bukti Segitiga Bermuda lebih berbahaya dari wilayah laut lain, insiden lebih banyak disebabkan oleh faktor lingkungan seperti perairan dangkal."

Prediksi Kami

Penelitian dan simulasi terkait fenomena gelombang raksasa akan semakin berkembang untuk memberikan pemahaman lebih dalam dan mungkin akan mempengaruhi standar keselamatan pelayaran di wilayah Segitiga Bermuda dan sekitarnya.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dijelaskan oleh Simon Boxall tentang penyebab hilangnya kapal dan pesawat di Segitiga Bermuda?
A
Simon Boxall menjelaskan bahwa fenomena gelombang raksasa bisa menjadi penyebab utama hilangnya kapal dan pesawat di Segitiga Bermuda.
Q
Apa itu gelombang raksasa dan bagaimana pengaruhnya terhadap kapal?
A
Gelombang raksasa adalah gelombang yang terbentuk akibat pertemuan badai, dan dapat membuat kapal terangkat di antara puncak gelombang sehingga berisiko patah dan tenggelam.
Q
Bagaimana NOAA menanggapi klaim tentang bahaya Segitiga Bermuda?
A
NOAA menegaskan tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa Segitiga Bermuda lebih berbahaya dibandingkan wilayah laut lain, dan banyak insiden dapat dijelaskan oleh faktor lingkungan.
Q
Apa yang terjadi pada USS Cyclops dan bagaimana itu relevan dengan penelitian Boxall?
A
USS Cyclops adalah kapal yang hilang pada tahun 1918, dan digunakan dalam simulasi oleh Simon Boxall untuk menunjukkan bagaimana gelombang raksasa dapat menyebabkan kapal tenggelam dengan cepat.
Q
Apa saja faktor lingkungan yang dapat menjelaskan hilangnya kapal di wilayah tersebut?
A
Faktor lingkungan yang dapat menjelaskan hilangnya kapal termasuk kondisi perairan dangkal dan banyaknya pulau di Laut Karibia yang berisiko bagi navigasi.

Artikel Serupa

Teori Baru Ungkap Lokasi Tenggelam Pesawat MH370 di Samudra HindiaCNBCIndonesia
Sains
2 bulan lalu
90 dibaca

Teori Baru Ungkap Lokasi Tenggelam Pesawat MH370 di Samudra Hindia

Peringatan Megatsunami 304 Meter Bisa Hancurkan Wilayah Pesisir Barat ASCNBCIndonesia
Sains
3 bulan lalu
127 dibaca

Peringatan Megatsunami 304 Meter Bisa Hancurkan Wilayah Pesisir Barat AS

Megatsunami Greenland 2023: Bahaya Longsor dan Dampak Perubahan IklimCNBCIndonesia
Sains
4 bulan lalu
32 dibaca

Megatsunami Greenland 2023: Bahaya Longsor dan Dampak Perubahan Iklim

Misteri Dunia Hilang di Sumba dan Pulau Tenggelam Penyebab Legenda AtlantisCNBCIndonesia
Sains
4 bulan lalu
106 dibaca

Misteri Dunia Hilang di Sumba dan Pulau Tenggelam Penyebab Legenda Atlantis

Tragedi Titanic: Kapal Termegah yang Tenggelam Akibat Alam Tak TerdugaCNBCIndonesia
Sains
4 bulan lalu
132 dibaca

Tragedi Titanic: Kapal Termegah yang Tenggelam Akibat Alam Tak Terduga

Megatsunami 200 Meter di Greenland: Bukti Nyata Bahaya Perubahan IklimCNBCIndonesia
Sains
4 bulan lalu
40 dibaca

Megatsunami 200 Meter di Greenland: Bukti Nyata Bahaya Perubahan Iklim