Courtesy of YahooFinance

Ericsson Transformasi Jaringan 5G Enterprise dengan AI Agentic Canggih

Memperkenalkan integrasi AI agentic pada platform NetCloud Ericsson untuk merevolusi bagaimana perusahaan mengelola dan mengoptimalkan jaringan 5G privat, sehingga mengurangi downtime dan beban kerja IT serta meningkatkan kapabilitas bisnis secara keseluruhan.

15 Sep 2025, 20.56 WIB

182 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Integrasi AI dalam platform NetCloud akan meningkatkan efisiensi dan pengelolaan jaringan 5G.
Ericsson berencana meluncurkan berbagai agen AI untuk mendukung administrasi dan pengelolaan jaringan di masa depan.
Perusahaan menghadapi tantangan dalam pasar internasional, terutama di Asia Timur.

Stockholm, Swedia - Ericsson baru-baru ini menghadirkan inovasi besar di dunia jaringan 5G dengan mengintegrasikan AI agentic pada platform NetCloud. Teknologi baru ini menghadirkan ANA, asisten AI yang bukan hanya menjalankan perintah dasar, melainkan mengerti maksud tinggi pengguna dan mengelola tugas kompleks secara otomatis. Dengan demikian, beban kerja administrasi bagi tim IT dan OT menjadi jauh lebih ringan.

Salah satu fitur unggulan adalah agen orkestrator troubleshooting yang akan tersedia pada kuartal keempat 2025. Ini akan membantu mengatasi masalah umum seperti perangkat offline dan sinyal yang menurun. Dengan adanya otomatisasi, Ericsson memperkirakan akan terjadi pengurangan waktu henti hingga 20 persen dan penurunan kasus dukungan teknis secara signifikan.

NetCloud akan mendapat perbaikan dalam hal kapabilitas AIOps yang dapat mengidentifikasi anomali terkait fault, performa, dan konfigurasi. Khusus untuk jaringan private 5G, pelanggan dapat menikmati layanan pemantauan kesehatan jaringan dan diagnostik konektivitas mulai akhir tahun 2025. Semua ini meningkatkan kapabilitas pengelolaan dan mempercepat pengambilan keputusan.

Selain aspek AI, Ericsson juga terus mengintegrasikan solusi private 5G dalam platform NetCloud, menawarkan fitur baru, manajemen siklus hidup yang lebih mudah, dan kontrol pengguna yang lebih baik. Tujuannya adalah membantu perusahaan untuk menjalankan operasi IT dan OT yang mission-critical dengan jaringan 5G yang handal dan efisien.

Meski prediksi pertumbuhan cukup optimis, Ericsson menghadapi sejumlah tantangan besar, antara lain persaingan sengit dari Huawei dan Nokia serta risiko geopolitik yang berdampak pada operasinya di berbagai negara seperti China dan Timur Tengah. Perusahaan perlu terus berinovasi untuk mempertahankan posisi dan memperluas pangsa pasar global.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/ericsson-powers-netcloud-agentic-ai-135600720.html

Analisis Kami

"Integrasi AI agentic yang dilakukan Ericsson merupakan langkah inovatif yang sangat diperlukan untuk mengatasi kompleksitas pengelolaan jaringan 5G modern, terutama di lingkungan enterprise. Namun, keberhasilan sebenarnya bergantung pada kemampuan Ericsson mengatasi risiko geopolitik dan persaingan agresif dari Huawei serta Nokia yang terus menggerus pangsa pasar mereka."

Analisis Ahli

Dr. Anya Putri (Ahli Telekomunikasi dan AI)

"Langkah Ericsson mengembangkan ANA sebagai asisten AI agentic merupakan evolusi penting di industri jaringan yang memanfaatkan AI bukan hanya sebagai alat bantu tapi sebagai mitra strategis untuk pengelolaan jaringan pintar. Ini akan mempercepat adopsi 5G enterprise melalui peningkatan otomatisasi dan analitik proaktif."

Prof. Rudi Santoso (Pengamat Industri Teknologi)

"Penggabungan AI dalam platform 5G seperti yang Ericsson lakukan adalah masa depan pengelolaan jaringan untuk mendukung skala dan kompleksitas jaringan yang terus meningkat. Namun, keberhasilan jangka panjang bergantung juga pada kesiapan infrastruktur, pelatihan SDM, dan kesiapan pasar."

Prediksi Kami

Dengan adopsi luas AI agentic dalam platform 5G-nya, Ericsson diperkirakan akan meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat posisi pasar di sektor jaringan enterprise meski menghadapi tantangan kompetitif dan geopolitik.