Courtesy of InterestingEngineering
Maglev: Teknologi Kereta Tercepat Asia dan Tantangan di Barat
Menjelaskan prinsip kerja teknologi maglev, alasan mengapa Asia memimpin dalam pengembangan kereta maglev, dan dampaknya terhadap masa depan transportasi cepat di dunia.
16 Sep 2025, 00.37 WIB
20 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Teknologi maglev menjanjikan perjalanan yang lebih cepat dan lebih halus dibandingkan kereta konvensional.
- Asia, terutama Jepang dan Cina, telah memimpin dalam pengembangan teknologi kereta cepat karena investasi yang konsisten dan dukungan politik.
- Negara-negara barat perlu memperbaiki pembiayaan dan perencanaan untuk mengejar ketertinggalan dalam infrastruktur transportasi.
Tokyo, Jepang; Shanghai, Cina; Los Angeles, Amerika Serikat; London, Britania Raya - Teknologi kereta maglev memungkinkan kereta melayang di atas rel menggunakan magnet elektromagnetik, sehingga menghilangkan gesekan dan memungkinkan kecepatan yang sangat tinggi hingga hampir 643.74 km (400 mil) per jam. Jepang dan Cina telah menjadi pelopor di bidang ini, dengan proyek-proyek besar seperti Shinkansen dan Shanghai Maglev yang sudah beroperasi komersial.
Cina memiliki jaringan kereta cepat terbesar di dunia dan terus berinovasi dengan maglev, sementara Jepang telah mengembangkan teknologi superconducting maglev (SCMaglev) yang mampu mencapai rekor kecepatan 603 km/jam. Proyek-proyek ini didukung oleh investasi besar dan rencana jangka panjang yang kuat.
Di sisi lain, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa menghadapi banyak kendala seperti biaya proyek yang membengkak, proses perizinan yang rumit, dan kurangnya dukungan politik yang konsisten. Hal ini menyebabkan beberapa proyek besar tertunda atau dibatalkan, termasuk proyek maglev di Washington D.C.-Baltimore dan HS2 di Inggris.
Maglev menawarkan pengalaman penumpang yang mulus, cepat, dan tenang, serta perawatan rolling stock yang lebih mudah karena tidak ada roda yang bersentuhan langsung dengan rel. Namun, biaya konstruksi infrastruktur baru yang sangat mahal dan kebutuhan untuk membangun rel baru membuat teknologi ini sulit diterapkan secara luas.
Ke depan, Asia diperkirakan akan terus memimpin dengan pengembangan maglev dan bahkan teknologi maglev berbasis tabung vakum yang bisa lebih cepat lagi. Sementara itu, negara-negara Barat harus memperbaiki pendekatan mereka dalam pendanaan, perizinan, dan dukungan politik agar dapat mengejar dan memanfaatkan teknologi transportasi revolusioner ini.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/culture/maglev-trains-and-how-asia-raced-ahead
[1] https://interestingengineering.com/culture/maglev-trains-and-how-asia-raced-ahead
Analisis Kami
"Keberhasilan Asia dalam pengembangan maglev bukan hanya soal teknologi, tetapi lebih karena adanya koordinasi politik dan investasi jangka panjang yang konsisten. Sementara itu, Barat terlalu terfokus pada pendekatan konservatif dan kurang memiliki visi strategis, sehingga teknologi canggih ini belum maksimal diterapkan di sana."
Analisis Ahli
Dr. Hiroshi Shimizu
"Keunggulan maglev terletak pada pengurangan gesekan yang signifikan dan potensi kecepatan tinggi, namun tantangan utama tetap pada biaya dan infrastruktur yang rumit."
Prof. Li Wei
"Investasi besar dan konsolidasi proyek-proyek nasional adalah kunci keberhasilan Cina mendominasi pasar kereta cepat dan maglev secara global."
John Anderson (Transport Policy Analyst)
"Keterlambatan Barat disebabkan oleh kurangnya konsensus politik dan perencanaan jangka panjang yang terintegrasi dalam proyek transportasi."
Prediksi Kami
Dalam beberapa dekade ke depan, Asia akan terus mengembangkan dan memperluas jaringan maglev dengan kecepatan yang lebih tinggi, sementara Barat harus melakukan reformasi kebijakan dan meningkatkan pendanaan jika ingin mengejar teknologi ini secara serius.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu kereta maglev?A
Kereta maglev adalah kereta yang mengapung di atas rel menggunakan magnet, memungkinkan perjalanan yang lebih cepat dan halus.Q
Mengapa Jepang dan Cina unggul dalam teknologi kereta cepat?A
Jepang dan Cina unggul karena menjadikan kereta cepat sebagai prioritas nasional dan berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan infrastruktur.Q
Apa perbedaan antara EMS dan EDS dalam teknologi maglev?A
EMS menggunakan elektromagnet untuk menarik kereta ke atas rel, sedangkan EDS menggunakan magnet superkonduktor untuk menghasilkan gaya tolak.Q
Apa tantangan yang dihadapi proyek kereta maglev di negara barat?A
Proyek kereta maglev di negara barat sering terhambat oleh biaya tinggi, masalah lingkungan, dan kurangnya konsensus politik.Q
Bagaimana pengalaman penumpang saat menggunakan kereta maglev?A
Pengalaman penumpang di kereta maglev sangat nyaman, tanpa guncangan atau kebisingan, memungkinkan perjalanan yang halus dan cepat.