ChatGPT-4 Memecahkan Tantangan Matematika Kuno dengan Cara Mirip Pembelajar Manusia
Courtesy of InterestingEngineering

ChatGPT-4 Memecahkan Tantangan Matematika Kuno dengan Cara Mirip Pembelajar Manusia

Menguji kemampuan ChatGPT-4 dalam menyelesaikan masalah matematika klasik dan mempelajari bagaimana AI ini berpikir dan belajar, agar pengguna bisa memahami keterbatasan sekaligus memanfaatkan AI untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kolaborasi pemecahan masalah.

18 Sep 2025, 06.00 WIB
210 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • ChatGPT menunjukkan perilaku seperti pembelajar dalam memecahkan masalah matematis.
  • Interaksi dengan AI dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
  • Kombinasi antara pengambilan data dan penalaran langsung adalah fitur unik dari ChatGPT.
Cambridge, Inggris - Masalah matematika kuno yang dikenal sebagai doubling the square, pertama kali dijelaskan oleh Plato sekitar 385 SM, menjadi dasar uji coba kemampuan ChatGPT-4 dalam menyelesaikan soal matematika kompleks. Masalah ini mengajarkan bahwa untuk menggandakan luas sebuah persegi, sisi baru harus sama dengan diagonal persegi asli, bukan sekedar menggandakan panjang sisi.
Peneliti dari Universitas Cambridge, Dr. Nadav Marco dan Profesor Andreas Stylianides, menggunakan metode tanya jawab bergaya Socrates untuk menguji bagaimana ChatGPT-4 menghadapi masalah ini. Mereka ingin mengetahui apakah AI akan mengeluarkan solusi klasik atau mencoba opsi lain berdasarkan pemahaman dan improvisasi sendiri.
Hasilnya mengejutkan, ChatGPT-4 lebih memilih metode aljabar dalam menyelesaikan soal, yang sebenarnya tidak digunakan pada masa Plato. Bot ini juga sempat membuat kesalahan mirip manusia dan menolak disuruh mengikuti solusi geometris sampai ada dorongan dari peneliti.
Selanjutnya, tantangan penggandaan luas pada bentuk lain seperti persegi panjang dan segitiga juga dihadapi ChatGPT-4 dengan pendekatan aljabar, termasuk klaim salah bahwa tidak ada solusi geometris untuk persegi panjang. Namun, setelah interaksi lebih lanjut, ChatGPT akhirnya dapat memberikan jawaban geometris yang benar untuk segitiga.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa ChatGPT beroperasi dalam zona antara pengetahuan yang sudah ada dan pengembangan pemahaman baru, mirip dengan konsep zone of proximal development dalam pendidikan. Disarankan agar pengguna AI aktif berkolaborasi dengan chatbot untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis sekaligus memanfaatkan AI secara optimal.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/chatgpt-attempts-plato-math-problem

Analisis Ahli

Dr. Nadav Marco
"ChatGPT-4 menunjukkan pendekatan yang mirip dengan pola pikir manusia dalam memecahkan masalah baru, menandai kemajuan AI yang tidak hanya mengandalkan ingatan data."
Professor Andreas Stylianides
"Kecenderungan AI untuk memilih metode aljabar daripada solusi geometris klasik mencerminkan keterbatasan dalam reasoning geometris berbasis teks, namun juga potensi AI untuk beradaptasi dan belajar melalui interaksi."

Analisis Kami

"Perilaku ChatGPT-4 yang menyerupai proses belajar manusia menunjukkan kemajuan signifikan dalam kecerdasan buatan, tetapi juga memperlihatkan keterbatasan dalam penerapan pengetahuan geometris yang mendalam. Ini menegaskan bahwa AI saat ini masih lebih bagus sebagai alat bantu pembelajaran ketimbang sebagai pengganti pemecahan masalah matematika sepenuhnya."

Prediksi Kami

Di masa depan, pengembangan AI seperti ChatGPT akan semakin mampu berimprovisasi dalam pemecahan masalah kompleks, namun pengguna tetap perlu dilatih menggunakan AI secara kolaboratif agar bisa mengembangkan pemahaman dan kemampuan berpikir kritis secara optimal.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tantangan 'doubling the square' yang diajukan kepada ChatGPT?
A
Tantangan 'doubling the square' adalah masalah geometris yang meminta untuk menggandakan luas persegi.
Q
Siapa yang pertama kali menjelaskan tantangan ini?
A
Tantangan ini pertama kali dijelaskan oleh Plato sekitar tahun 385 SM.
Q
Apa metode yang digunakan ChatGPT untuk menyelesaikan masalah ini?
A
ChatGPT awalnya menggunakan metode aljabar untuk menyelesaikan masalah ini.
Q
Apa kesalahan yang dilakukan ChatGPT saat mencoba memecahkan masalah geometri?
A
ChatGPT salah mengklaim bahwa tidak ada solusi geometris untuk masalah tertentu, meskipun ada.
Q
Apa yang dapat dipelajari siswa dari interaksi dengan ChatGPT?
A
Siswa dapat belajar untuk menggunakan prompt yang mendorong kolaborasi dalam pemecahan masalah.