Courtesy of InterestingEngineering

Teknologi Canggih ICE: Mengintai, Menangkap, dan Kontroversi Pengawasan Imigrasi

Memberikan gambaran mendalam tentang teknologi tinggi dan perangkat komersial yang digunakan oleh ICE dalam operasi pengawasan serta deportasi, sekaligus mengangkat isu-isu pengawasan, privasi, dan potensi penyalahgunaan teknologi tersebut.

19 Sep 2025, 23.45 WIB

42 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

ICE semakin bergantung pada teknologi komersial untuk penegakan hukum.
Penggunaan perangkat lunak pengenalan wajah dan alat pemantauan menimbulkan kekhawatiran terkait privasi.
Kontrak dengan berbagai perusahaan menunjukkan kompleksitas dan skala operasi ICE dalam penegakan imigrasi.

Amerika Serikat - ICE, badan penegak imigrasi Amerika Serikat, kini menggunakan berbagai teknologi canggih seperti sistem pengenalan wajah, perangkat spyware, dan robot taktis untuk memperkuat operasi deportasi mereka. Mereka telah menghabiskan jutaan dolar pada teknologi ini dari perusahaan swasta, menimbulkan kekhawatiran tentang pengawasan dan privasi.

Salah satu kontrak terbesar adalah dengan Clearview AI sebesar 3,75 juta dolar, yang menyediakan database pengenalan wajah berbasis gambar online. Selain itu, Palantir menerima kontrak senilai puluhan juta dolar untuk sistem manajemen kasus dan perangkat lunak untuk memantau dan mengatur operasi imigrasi secara real-time.

ICE juga membeli robot taktis dari Icor Technology yang mampu membuka pintu, menaiki tangga, hingga mengeluarkan perangkat pengasap atau bahan kimia. Peralatan ini menimbulkan kekhawatiran dari kelompok hak sipil terkait potensi penyalahgunaan dalam operasi rumah ke rumah.

Selain itu, ICE menggunakan layanan data besar seperti LexisNexis dan Cobwebs untuk memantau jejaring sosial serta bagian gelap internet guna membuat profil individu yang menjadi target. Penggunaan spyware dan alat pembuka kunci ponsel juga memperlihatkan eskalasi kapasitas digital teknologi penegakan hukum.

Kontrak mereka yang terakhir termasuk produk spyware dari Paragon Solutions yang sempat dihentikan sementara oleh pemerintah federal namun kini kembali aktif, memperlihatkan kompleksitas pemanfaatan teknologi tinggi dalam aktivitas pengawasan dan penegakan hukum yang terus berkembang.

Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/culture/ice-digital-deportational-tool-arsenal

Analisis Ahli

Edward Snowden

"Penggunaan teknologi pengawasan dalam penegakan hukum tanpa transparansi dan kontrol yang memadai membuka peluang pelanggaran privasi secara masif dan sistemik."

Shoshana Zuboff

"ICE memperlihatkan bagaimana kapitalisme pengawasan bekerja: memonetisasi data dan menggunakan alat teknologi tinggi untuk memperkuat kekuasaan institusi tanpa mempertimbangkan dampak pada kebebasan individu."

Analisis Kami

"ICE telah berubah menjadi lembaga yang sangat bergantung pada perusahaan swasta untuk mengawasi dan menindak imigran, sebuah langkah yang mengkhawatirkan dari sudut pandang hak asasi manusia. Tanpa regulasi yang ketat, ada risiko besar teknologi ini disalahgunakan untuk menindas dan melanggar privasi warga negara dan imigran secara tidak adil."

Prediksi Kami

Penggunaan teknologi pengawasan dan taktis yang semakin maju dan mahal oleh ICE akan terus berkembang, memicu perdebatan tajam mengenai privasi, regulasi, dan etika dalam penegakan hukum imigrasi di masa mendatang.