OpenAI Investasi Besar, Tapi Diperkirakan Baru Untung 2029 Mendatang
Courtesy of CNBCIndonesia

OpenAI Investasi Besar, Tapi Diperkirakan Baru Untung 2029 Mendatang

Menginformasikan tantangan besar yang dihadapi OpenAI dalam meraih keuntungan dan sekaligus menjelaskan besarnya investasi yang dilakukan perusahaan ini dalam pengembangan AI, sehingga pembaca memahami risiko dan dinamika bisnis di balik teknologi canggih ini.

22 Sep 2025, 18.20 WIB
94 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • OpenAI mengalami kerugian besar meskipun melakukan investasi besar-besaran.
  • Proyeksi pendapatan OpenAI menunjukkan bahwa mereka baru akan mendapatkan keuntungan pada tahun 2029.
  • Tingkat adopsi pelanggan berbayar untuk layanan AI masih sangat rendah.
Jakarta, Indonesia - OpenAI, perusahaan yang membuat chatbot populer ChatGPT, telah mengucurkan dana sangat besar untuk mengembangkan kecerdasan buatan atau AI. Investasi ini termasuk biaya komputasi sebesar 60 miliar dolar AS per tahun dan proyek besar untuk membangun pusat data serta pengembangan chip khusus. Namun, meskipun teknologi dan kapabilitasnya cepat berkembang, bisnis OpenAI saat ini masih belum menghasilkan keuntungan.
CEO OpenAI, Sam Altman, mengatakan perusahaan diperkirakan baru akan mulai memperoleh pendapatan bersih pada tahun 2029. Sebelum mencapai titik balik modal, perusahaan harus menanggung kerugian besar hingga 44 miliar dolar AS. Ia membandingkan kondisi ini dengan era dot-com, di mana banyak startup mengalami kerugian besar sebelum akhirnya sukses.
Salah satu tantangan utama OpenAI adalah mengubah pengguna ChatGPT yang sangat banyak, sekitar 700 juta orang, menjadi pelanggan yang membayar. Studi menunjukkan hanya sekitar 3% pengguna yang mau berlangganan layanan AI. Hal ini menunjukkan bahwa adopsi teknologi AI sebagai layanan berbayar masih sulit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk berkembang.
Selain itu, banyak perusahaan besar juga belum merasakan manfaat signifikan dari penggunaan AI terhadap pendapatan mereka. Laporan dari McKinsey dan riset dari Massachusetts Institute of Technology menegaskan bahwa sebagian besar bisnis belum mengalami peningkatan laba yang besar dari penggunaan teknologi ini dalam operasional sehari-hari.
OpenAI juga menghadapi tantangan internal terkait restrukturisasi perusahaan menjadi model nirlaba dan bergantung pada pendanaan hingga 19 miliar dolar AS yang harus diselesaikan. Semua ini membuat masa depan bisnis AI OpenAI penuh ketidakpastian, namun dengan potensi teknologi yang besar jika dapat dikomersialisasi dengan baik.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250922140525-37-669108/investasi-gila-gilaan-pencipta-chatgpt-malah-rugi-rp-722-triliun

Analisis Ahli

Sam Altman
"Investasi AI saat ini mirip dengan gelembung dot-com, dimana banyak yang akan gagal, tapi OpenAI optimis akan bertahan dan akhirnya sukses."
Peneliti MIT
"AI masih belum banyak memberikan dampak signifikan terhadap pendapatan perusahaan, menunjukkan perlunya lebih banyak inovasi dan integrasi bisnis."

Analisis Kami

"Investasi besar-besaran OpenAI menunjukkan betapa mahal dan sulitnya mengembangkan teknologi AI mutakhir, yang saat ini belum bisa langsung menghasilkan keuntungan. Model bisnis berbasis langganan belum optimal untuk AI, sehingga perusahaan harus mengoptimalkan produk dan strategi pemasaran mereka agar dapat mengkomersialisasi teknologi dengan efektif."

Prediksi Kami

OpenAI kemungkinan akan terus mengalami kerugian besar selama beberapa tahun ke depan, namun jika bisa meningkatkan konversi pengguna menjadi pelanggan berbayar dan menyelesaikan restrukturisasi, perusahaan berpeluang mulai menghasilkan keuntungan setelah 2029.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tantangan utama yang dihadapi OpenAI?
A
Tantangan utama yang dihadapi OpenAI adalah mengalami kerugian besar dan sulitnya mengembangkan bisnisnya.
Q
Berapa besar investasi yang dilakukan OpenAI untuk teknologi AI?
A
OpenAI melakukan investasi sebesar US$60 miliar untuk komputasi, US$18 miliar untuk proyek data center, dan US$10 miliar untuk pengembangan chip khusus.
Q
Apa proyeksi pendapatan OpenAI menurut CEO Sam Altman?
A
CEO Sam Altman meramalkan bahwa OpenAI baru akan mengantongi pendapatan pada tahun 2029 dan akan mencatat kerugian sekitar US$44 miliar.
Q
Mengapa sulit bagi OpenAI untuk mendapatkan pelanggan berbayar?
A
Sulit bagi OpenAI untuk mendapatkan pelanggan berbayar karena hanya 3% dari konsumen yang bersedia membayar layanan AI.
Q
Apa yang diungkapkan oleh McKinsey mengenai penggunaan AI di perusahaan?
A
McKinsey menunjukkan bahwa delapan dari 10 perusahaan tidak melaporkan dampak signifikan pada laba bersih dari penggunaan produk AI.