Courtesy of InterestingEngineering
Material Bangunan Ramah Lingkungan dari Kardus dan Tanah Gantikan Beton
Mengembangkan material konstruksi yang berkelanjutan dengan memanfaatkan limbah kardus dan tanah sehingga mengurangi jejak karbon hingga seperempat dari beton serta mengurangi limbah di tempat pembuangan akhir.
22 Sep 2025, 20.18 WIB
145 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Bahan bangunan baru ini menggunakan kardus, air, dan tanah, menawarkan solusi berkelanjutan untuk konstruksi.
- Inovasi ini dapat mengurangi limbah kardus dan emisi karbon dari produksi beton.
- Proses produksi yang dapat dilakukan di lokasi konstruksi mengurangi biaya dan permintaan material.
Melbourne, Australia - Para peneliti dari Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) di Australia telah mengembangkan bahan bangunan baru yang berkelanjutan dengan menggabungkan kardus, air, dan tanah. Material ini dikenal sebagai cardboard-confined rammed earth dan menawarkan alternatif yang lebih hijau dibandingkan beton. Ini bertujuan mengatasi dua masalah utama yaitu limbah kardus yang bertumpuk dan emisi karbon besar dari produksi semen dan beton.
Inovasi ini menggabungkan metode bangunan kuno rammed earth, yang menggunakan lapisan tanah yang dipadatkan, dengan adaptasi menggunakan kardus sebagai bentuk. Dengan teknologi ini, kardus bertindak sebagai pembentuk yang kuat dan bisa digunakan langsung di lokasi pembangunan, sehingga mengurangi kebutuhan pengangkutan bahan berat seperti batu bata dan beton.
Material baru ini memiliki jejak karbon hanya seperempat dari beton dan biaya produksinya kurang dari sepertiga beton. Selain itu, rammed earth memiliki sifat termal yang menguntungkan, menjaga suhu dan kelembapan dalam ruangan secara alami, sehingga mengurangi kebutuhan sistem pendingin yang bisa menambah emisi karbon.
Penelitian tim RMIT juga menemukan bahwa ketebalan kardus mempengaruhi kekuatan material tersebut. Dengan formula khusus, konstruksi dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan kekuatan bangunan. Penggunaan karbon fiber juga pernah diuji dan dapat meningkatkan kekuatan material agar mendekati beton performa tinggi.
Metode ini sangat cocok untuk daerah terpencil dengan tanah merah melimpah, karena hampir semua bahan dapat diambil dari lokasi. Ini dapat mengurangi biaya dan penggunaan energi dalam pengangkutan material. Tim RMIT kini siap bekerja sama dengan industri untuk menjadikan bahan ini solusi konstruksi berkelanjutan yang lebih luas.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/innovation/cardboard-waste-into-strong-building-material
[1] https://interestingengineering.com/innovation/cardboard-waste-into-strong-building-material
Analisis Ahli
Dr. Jiaming Ma
"Inovasi ini bisa merevolusi desain bangunan dengan bahan yang mudah didaur ulang dan berkinerja baik secara termal, mendukung tujuan net zero global."
Yi Min ‘Mike’ Xie
"Pendekatan produksi di lokasi meminimalisasi kebutuhan transportasi dan logistik berat, sangat ideal untuk konstruksi di area terpencil."
Analisis Kami
"Inovasi ini menandai terobosan penting dalam konstruksi berkelanjutan dan berpotensi mengubah cara kita membangun dengan mengutamakan material lokal dan daur ulang. Namun, diperlukan penelitian tambahan untuk memastikan daya tahan dan kinerja jangka panjang dalam kondisi cuaca ekstrem dan standar bangunan modern."
Prediksi Kami
Dalam beberapa tahun ke depan, cardboard-confined rammed earth kemungkinan akan diadopsi secara luas dalam pembangunan bangunan rendah di berbagai wilayah, terutama di daerah terpencil, sebagai solusi konstruksi ramah lingkungan yang ekonomis dan efisien.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu bahan bangunan yang dikembangkan oleh RMIT?A
Bahan bangunan yang dikembangkan oleh RMIT adalah rammed earth yang dibatasi kardus.Q
Apa saja komponen utama dari bahan baru ini?A
Komponen utama dari bahan baru ini adalah kardus, air, dan tanah.Q
Mengapa bahan ini dianggap lebih berkelanjutan dibandingkan beton?A
Bahan ini memiliki jejak karbon yang hanya seperempat dari beton dan menghilangkan kebutuhan akan semen.Q
Bagaimana cara produksi bahan ini di lokasi konstruksi?A
Bahan ini diproduksi dengan cara memadatkan campuran tanah dan air di dalam 'formwork' kardus.Q
Siapa yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan bahan ini?A
Penelitian ini melibatkan Dr. Jiaming Ma dan Yi Min 'Mike' Xie dari RMIT.