AI di Pencitraan Medis Terus Berkembang Meski Infrastruktur Jadi Tantangan - image 1
AI di Pencitraan Medis Terus Berkembang Meski Infrastruktur Jadi Tantangan - image 2
AI di Pencitraan Medis Terus Berkembang Meski Infrastruktur Jadi Tantangan - image 3
AI di Pencitraan Medis Terus Berkembang Meski Infrastruktur Jadi Tantangan - image 4
AI di Pencitraan Medis Terus Berkembang Meski Infrastruktur Jadi Tantangan - image 5

AI di Pencitraan Medis Terus Berkembang Meski Infrastruktur Jadi Tantangan

Menggambarkan bagaimana AI di bidang pencitraan medis terus berkembang tanpa batas dan tantangan utama yang menghambat penerapannya secara luas, serta peluang besar di negara dengan infrastruktur yang belum dibebani sistem lama.

22 Sep 2025, 22.56 WIB
232 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kecerdasan buatan memiliki potensi yang sangat besar dalam bidang pencitraan medis.
  • Tantangan yang dihadapi dalam adopsi AI lebih terkait dengan sistem warisan daripada keengganan dari para dokter.
  • Negara berkembang mungkin menjadi pelopor dalam adopsi AI di sektor kesehatan karena infrastruktur yang lebih fleksibel.
Vilnius, Lithuania - Penggunaan kecerdasan buatan atau AI dalam pencitraan medis dianggap memiliki potensi yang sangat besar dan tak memiliki batas akhir dalam pengembangannya. Saat ini, AI banyak digunakan untuk membantu visualisasi dan memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan oleh dokter.
Marissa Fayer, CEO DeepLook Medical, menjelaskan bahwa ke depan penggunaan AI di bidang ini bisa berkembang hingga membantu keputusan secara penuh, melakukan interpretasi mandiri, dan memprediksi kondisi pasien dalam jangka panjang. Artinya, AI tak hanya membantu tapi bisa mengambil peran lebih penting.
Meskipun banyak studi dan uji coba AI menunjukkan hasil positif, tantangan terbesar adalah bagaimana mengimplementasikan teknologi ini secara nyata dan luas di rumah sakit. Sistem lama yang masih digunakan di banyak negara maju menjadi kendala besar bagi adopsi teknologi baru ini.
Fayer juga menekankan bahwa ketidaksiapan sebagian praktisi untuk menyerahkan kendali keputusan ke AI bukan menjadi masalah utama. Sebaliknya, keterbatasan itu justru muncul karena sistem lama yang sulit diubah, terutama di rumah sakit besar di AS dan Eropa.
Sebagai catatan positif, negara-negara dengan pendapatan rendah dan menengah lebih cepat mengadopsi teknologi AI di pencitraan medis karena mereka dapat membangun infrastruktur baru yang langsung menggunakan teknologi tersebut tanpa harus mengubah sistem lama yang rumit.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/ai-application-medical-imaging-endless-155619865.html

Analisis Ahli

Marissa Fayer
"AI akan terus berkembang tanpa batas di pencitraan medis, namun penerapan secara luas harus mengatasi hambatan sistem lama dan infrastruktur yang belum siap."

Analisis Kami

"AI di pencitraan medis memang menjanjikan revolusi besar dalam diagnosis dan pengobatan, tapi tanpa perbaikan infrastruktur digital rumah sakit tradisional, penerapan teknologi ini sulit dipercepat. Negara-negara berkembang memiliki peluang unik untuk melangkah lebih cepat karena mereka bisa membangun sistem baru yang terintegrasi langsung dengan AI."

Prediksi Kami

Adopsi AI dalam pencitraan medis akan terus berkembang pesat, terutama di negara-negara dengan infrastruktur baru, dan kemampuan AI akan meluas dari dukungan visualisasi menjadi pengambilan keputusan penuh dan prediksi jangka panjang.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dikatakan Marissa Fayer tentang masa depan kecerdasan buatan dalam pencitraan medis?
A
Marissa Fayer menyatakan bahwa tidak ada akhir untuk inovasi dalam kecerdasan buatan di pencitraan medis dan bahwa teknologi ini akan terus berkembang.
Q
Apa tantangan utama yang dihadapi dalam implementasi kecerdasan buatan di praktik klinis?
A
Tantangan utama dalam implementasi adalah mengintegrasikan teknologi ini ke dalam praktik klinis nyata secara bersamaan dan pada skala besar.
Q
Mengapa negara-negara berkembang lebih cepat mengadopsi kecerdasan buatan dibandingkan negara maju?
A
Negara-negara berkembang memiliki kesulitan lebih sedikit dengan sistem warisan, sehingga mereka dapat membangun infrastruktur baru dengan teknologi kecerdasan buatan dari awal.
Q
Apa saja investasi terbaru di perusahaan-perusahaan kecerdasan buatan untuk radiologi?
A
Cleerly dan RadAI telah mengumpulkan dana sebesar $106 juta dan $60 juta masing-masing dalam setahun terakhir untuk mendukung pengembangan solusi mereka.
Q
Bagaimana GlobalData memprediksi nilai pasar kecerdasan buatan dalam kesehatan?
A
GlobalData memperkirakan bahwa nilai pasar kecerdasan buatan di sektor kesehatan akan mencapai $19 miliar pada tahun 2027.