Courtesy of YahooFinance

Penambang Bitcoin Tertekan, Beralih ke AI Demi Menjaga Keuntungan

Menjelaskan tantangan besar yang tengah dihadapi oleh para penambang Bitcoin akibat perubahan ekonomi dan teknis dalam ekosistem Bitcoin serta menggambarkan perubahan strategi bisnis yang mulai mereka lakukan demi menjaga kelangsungan usaha dan profitabilitas.

26 Sep 2025, 02.47 WIB

41 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Penambang Bitcoin menghadapi tantangan besar dengan menurunnya hashprice dan profitabilitas.
Perusahaan penambangan mulai beradaptasi dengan berinvestasi dalam komputasi AI untuk mencari sumber pendapatan baru.
Kondisi saat ini dapat berdampak serius pada keamanan jaringan Bitcoin jika penambang tidak dapat bertahan.

Buenos Aires, Argentina - Penambang Bitcoin kini menghadapi masa sulit yang disebut sebagai 'zona dingin' karena profitabilitas mereka turun drastis. Nilai hashprice sebagai indikator utama keuntungan penambang turun di bawah Rp 822.25 ribu ($50) untuk pertama kalinya sejak bulan April. Padahal, harga Bitcoin berada di atas Rp 1.81 juta ($110.000) , sebuah fenomena yang ironis karena keuntungan penambang kini bahkan lebih rendah dibanding saat harga Bitcoin sebesar Rp 1.48 juta ($90.000) .

Penurunan pendapatan ini dipicu oleh halving 2024 yang mengurangi setengah hadiah blok yang diterima penambang. Karena itu, pendapatan mereka tergantung lebih besar pada biaya transaksi, yang saat ini sangat rendah akibat aktivitas transaksi onchain yang lesu. Pada September, biaya transaksi hanya menyumbang kurang dari 0,9% dari total hadiah penambangan Bitcoin, angka yang sangat jauh dari waktu sebelum halving.

Selain itu, jumlah keseluruhan kekuatan komputasi pada jaringan Bitcoin—dikenal sebagai hashrate—justru meningkat sebesar 10% dalam tiga minggu terakhir. Hal ini menimbulkan persaingan yang ketat antar penambang untuk merebut bagian hadiah yang sama. Kesulitan penambangan juga diprediksi naik sebesar 6%, yang semakin menggerus margin keuntungan mereka.

Menghadapi tantangan besar ini, beberapa perusahaan penambang mengadaptasi strategi baru dengan mengalihkan sebagian sumber daya mereka ke bidang kecerdasan buatan (AI) dan komputasi awan. Contohnya adalah CleanSpark dan Cipher Mining yang meningkatkan investasi dan menandatangani kerjasama untuk bertransformasi ke bisnis AI. Ini menjadi model bisnis baru yang semakin populer di kalangan penambang Bitcoin.

VanEck memproyeksikan bahwa jika 12 penambang publik utama berhasil mengalokasikan 20% kapasitas energi mereka untuk AI pada tahun 2027, maka potensi keuntungan tahunan mereka bisa mencapai hampir Rp 230.23 triliun ($14 miliar) . Hal ini menunjukkan bahwa integrasi antara kebutuhan energi AI dan keahlian teknis penambang bisa membuka peluang baru untuk mempertahankan dan meningkatkan profitabilitas di masa depan.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/bitcoin-miners-hit-chill-zone-194706189.html

Analisis Ahli

Matthew Sigel

"AI membutuhkan energi dalam jumlah besar, dan penambang Bitcoin memiliki keunggulan komparatif dalam pemanfaatan energi tersebut, sehingga ada sinergi yang solid antara kedua sektor ini."

Analisis Kami

"Situasi saat ini menunjukkan bahwa bergantung sepenuhnya pada penambangan Bitcoin menjadi semakin tidak berkelanjutan tanpa adanya inovasi pada aspek biaya dan diversifikasi bisnis. Adopsi komputasi AI sebagai sumber pendapatan alternatif adalah langkah cerdas dan mungkin akan menjadi standar industri di masa depan."

Prediksi Kami

Ke depan, penambang Bitcoin kemungkinan besar akan terus mengadopsi model bisnis dual-track dengan menggabungkan penambangan digital dan infrastruktur AI untuk menjaga profitabilitas dan kelangsungan bisnis mereka.

Pertanyaan Terkait

Apa yang terjadi dengan hashprice untuk penambang Bitcoin baru-baru ini?

Hashprice telah jatuh di bawah $50 untuk pertama kalinya sejak April.

Mengapa penambang Bitcoin mengalami penurunan profitabilitas?

Penurunan profitabilitas disebabkan oleh pengurangan reward blok dan rendahnya aktivitas onchain yang membuat biaya transaksi hampir tidak ada.

Apa yang dilakukan perusahaan seperti CleanSpark dan Cipher Mining untuk beradaptasi?

Perusahaan seperti CleanSpark dan Cipher Mining mulai beralih ke komputasi AI untuk meningkatkan pendapatan mereka.

Apa yang diprediksi VanEck mengenai masa depan penambangan Bitcoin?

VanEck memprediksi bahwa penambang Bitcoin akan mulai mengalokasikan sebagian kapasitas mereka untuk komputasi AI, yang dapat meningkatkan profit mereka.

Mengapa situasi ini dianggap eksistensial bagi penambang Bitcoin?

Situasi ini dianggap eksistensial karena jika penambang tidak bisa bertahan, keamanan protokol Bitcoin bisa terancam.