Tiongkok Luncurkan Kampanye Ketat Cegah Konten Negatif dan Konflik di Media Sosial
Courtesy of TheJakartaPost

Tiongkok Luncurkan Kampanye Ketat Cegah Konten Negatif dan Konflik di Media Sosial

Memberantas konten yang mengandung provokasi konflik, pandangan negatif terhadap kehidupan, serta isu sosial yang dapat menyulut perpecahan dan promosi kekerasan demi menciptakan lingkungan daring yang lebih tertib dan tertata.

22 Sep 2025, 17.58 WIB
128 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Tindakan penegakan CAC bertujuan untuk mengatur konten media sosial di Tiongkok.
  • Weibo, Kuaishou, dan Xiaohongshu menjadi sasaran kebijakan baru ini karena konten yang dianggap tidak sesuai.
  • Budaya 'berbaring' menjadi perhatian khusus bagi pemerintah karena mencerminkan ketidakpuasan generasi muda terhadap kondisi sosial dan ekonomi.
Beijing, Republik Rakyat Tiongkok - Pemerintah Tiongkok melalui badan regulator internetnya, Cyberspace Administration of China (CAC), mengumumkan kampanye pengetatan selama dua bulan untuk mengawasi konten di media sosial. Tujuannya untuk menangkal konten yang memicu konflik dan pandangan hidup negatif seperti merasa jenuh dunia.
Melalui kampanye ini, CAC menargetkan platform besar seperti Weibo, Kuaishou, dan Xiaohongshu yang dinilai lalai dalam mengendalikan konten mereka. Mereka akan diberikan sanksi disipliner, meskipun rinciannya belum diumumkan secara spesifik.
Kampanye berfokus pada memerangi postingan yang menyebarkan diskriminasi berdasarkan identitas, wilayah, atau gender. Selain itu, penyebaran rumor tentang ekonomi, keuangan, dan kebijakan publik juga menjadi sasaran pemerintah.
Perhatian khusus juga diberikan pada budaya 'lying flat' yang mewakili sikap santai dan menolak gaya kerja keras ekstrem, yang dianggap sebagai pandangan negatif. Ini menggambarkan upaya pemerintah untuk mengubah pola pikir masyarakat muda.
Dengan langkah ini, pemerintah Tiongkok berupaya menciptakan lingkungan online yang lebih tertib dan rasional, meskipun hal ini berpotensi membatasi kebebasan berekspresi di dunia maya.
Referensi:
[1] https://www.thejakartapost.com/business/2025/09/22/china-says-combating-malicious-content-in-two-month-social-media-crackdown.html

Analisis Ahli

Dr. Li Wei (Ahli Kebijakan Teknologi Digital)
"Tindakan CAC menunjukkan bagaimana kontrol media digital digunakan sebagai alat penguatan kontrol sosial, tapi risiko overregulation dapat stifle inovasi dan membatasi variasi opini yang sehat di ruang publik."

Analisis Kami

"Pengetatan pengawasan konten daring ini mencerminkan kekhawatiran pemerintah Tiongkok terhadap stabilitas sosial dan kontrol informasi di era digital. Namun, pendekatan ini dapat membatasi kebebasan berekspresi dan menghambat diskusi publik yang sehat mengenai isu sosial penting."

Prediksi Kami

Kedepannya, diperkirakan platform media sosial di Tiongkok akan menerapkan aturan moderasi yang lebih ketat dan cenderung lebih hati-hati dalam mengelola konten pengguna agar terhindar dari sanksi pemerintah.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan utama dari tindakan penegakan yang diumumkan oleh CAC?
A
Tujuan utama dari tindakan penegakan yang diumumkan oleh CAC adalah untuk mengatur konten yang menghasut konflik dan mempromosikan pandangan negatif.
Q
Platform mana saja yang terkena tindakan penegakan oleh CAC?
A
Platform yang terkena tindakan penegakan oleh CAC termasuk Weibo, Kuaishou, dan Xiaohongshu.
Q
Apa yang dimaksud dengan 'pandangan negatif' dalam konteks ini?
A
'Pandangan negatif' merujuk pada pandangan yang pesimis tentang kehidupan, termasuk pandangan tentang ekonomi dan kebijakan publik.
Q
Mengapa CAC khawatir tentang konten yang mengandung diskriminasi?
A
CAC khawatir tentang konten yang mengandung diskriminasi karena dapat memperburuk ketegangan sosial dan menciptakan konflik di masyarakat.
Q
Apa yang dimaksud dengan budaya 'berbaring' yang disebutkan dalam artikel?
A
Budaya 'berbaring' adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gaya hidup yang menolak budaya kerja keras dan lebih memilih untuk santai.