Courtesy of QuantaMagazine
Setiap tahun, makhluk hidup di Bumi merasakan datangnya musim dingin, termasuk tumbuhan yang kehilangan daun dan hewan yang bermigrasi. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa bahkan organisme bersel satu seperti cyanobacteria dapat merasakan perubahan musim. Dalam eksperimen, cyanobacteria yang terpapar pada periode cahaya yang lebih pendek sebelum dingin dapat bertahan lebih baik dibandingkan yang terpapar cahaya lebih lama. Mereka mengaktifkan gen tertentu yang membantu mereka beradaptasi dengan suhu dingin, seperti mengubah komposisi membran sel mereka agar tetap fleksibel saat suhu turun.
Penemuan ini menunjukkan bahwa kemampuan untuk merasakan perubahan musim mungkin sudah ada sejak awal evolusi kehidupan, bahkan sebelum jam biologis yang mengatur siklus siang dan malam. Peneliti masih mencari tahu bagaimana informasi ini dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya, mengingat cyanobacteria memiliki umur yang sangat pendek. Penelitian lebih lanjut akan dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang kemampuan ini dan bagaimana organisme lain mungkin juga memiliki respons serupa terhadap perubahan musim.