Courtesy of YahooFinance
Hedge fund Citadel Advisors, yang dipimpin oleh investor miliarder Ken Griffin, baru-baru ini mengungkapkan bahwa mereka meningkatkan kepemilikan saham Intel sebesar 172% pada kuartal ketiga. Meskipun saham Intel mengalami penurunan lebih dari 50% tahun ini dan perusahaan tersebut menghadapi berbagai tantangan, Griffin tampaknya percaya bahwa saham Intel mungkin sudah mencapai titik terendah. Dengan adanya dukungan dari pemerintah melalui CHIPS Act, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi semikonduktor di AS, ada harapan bahwa Intel bisa mendapatkan lebih banyak kontrak dari pemerintah di masa depan.
Namun, meskipun ada potensi pemulihan, Intel masih dalam fase perbaikan dan tidak dianggap sebagai investasi yang sangat menarik saat ini. Beberapa analis bahkan merekomendasikan untuk tidak membeli saham Intel dan lebih memilih saham lain yang dianggap lebih menjanjikan. Jadi, meskipun Citadel meningkatkan investasinya di Intel, ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk berinvestasi di perusahaan ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan Citadel Advisors dalam laporan 13F terbaru mereka?A
Citadel Advisors meningkatkan kepemilikan saham Intel sebesar 172% dalam laporan 13F terbaru mereka.Q
Mengapa Ken Griffin meningkatkan kepemilikan saham Intel?A
Ken Griffin meningkatkan kepemilikan saham Intel karena ia percaya bahwa saham tersebut mungkin telah mencapai titik terendah dan akan mendapatkan dukungan dari pemerintah.Q
Apa itu CHIPS Act dan bagaimana pengaruhnya terhadap Intel?A
CHIPS Act adalah undang-undang yang memberikan dukungan untuk meningkatkan kapasitas manufaktur semikonduktor di AS, yang diharapkan dapat menguntungkan Intel.Q
Apa tantangan yang dihadapi Intel saat ini?A
Intel menghadapi tantangan seperti kehilangan pangsa pasar dan proses foundry yang tidak mengesankan, serta penggantian dalam indeks Dow Jones.Q
Mengapa artikel ini menyarankan untuk tidak membeli saham Intel saat ini?A
Artikel ini menyarankan untuk tidak membeli saham Intel karena prospeknya masih spekulatif dan perusahaan sedang dalam fase pemulihan.