Courtesy of CNBCIndonesia
Serangan Siber WestJet: Data Penumpang Bocor Tapi Data Pembayaran Aman
Memberikan informasi terkait serangan siber yang menimpa maskapai WestJet dan dampaknya, serta upaya penanganan yang dilakukan agar masyarakat semakin waspada terhadap ancaman keamanan data di industri penerbangan.
30 Sep 2025, 11.30 WIB
306 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Insiden keamanan siber dapat menyebabkan kebocoran informasi pribadi penumpang.
- Industri penerbangan semakin rentan terhadap serangan siber akibat ketergantungan pada sistem digital.
- Kolaborasi dengan lembaga penegak hukum penting dalam menangani insiden siber.
Jakarta, Kanada - Maskapai penerbangan Kanada, WestJet, baru-baru ini mengalami serangan siber yang menyebabkan bocornya data pribadi penumpang pada awal tahun 2025. Serangan ini terdeteksi pada bulan Juli dan diakui oleh perusahaan pada akhir September.
Data yang dicuri meliputi nama penumpang, detail kontak, informasi perjalanan, dan dokumen terkait pemesanan tiket. Namun, informasi penting seperti nomor kartu kredit, tanggal kedaluwarsa, dan nomor CVV tetap aman dan tidak dicuri.
WestJet bekerja sama dengan berbagai lembaga penegak hukum termasuk FBI dan Pusat Keamanan Siber Kanada untuk menyelidiki insiden ini. Mereka juga sudah memberitahu otoritas terkait dan warga negara bagian AS yang terdampak oleh insiden tersebut.
Selain WestJet, industri penerbangan lain juga menghadapi serangan siber, seperti Collins Aerospace yang serangannya berdampak pada operasional bandara Eropa, terutama sistem check-in dan bagasi.
Insiden ini menegaskan bahwa penerbangan modern sangat bergantung pada sistem digital yang rentan diserang oleh penjahat siber. Oleh karena itu, peningkatan keamanan dan kewaspadaan menjadi sangat penting agar data penumpang dan operasional tetap aman.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250930103605-37-671428/pesawat-diserang-maling-nasib-penumpang-memprihatinkan
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250930103605-37-671428/pesawat-diserang-maling-nasib-penumpang-memprihatinkan
Analisis Ahli
Bruce Schneier
"Industri penerbangan perlu mengadopsi pendekatan keamanan berlapis dan berfokus pada perlindungan data pribadi, bukan hanya sistem pembayaran, untuk mengurangi risiko pelanggaran yang lebih luas."
Mikko Hypponen
"Pelaku kejahatan siber semakin canggih dan terorganisir, sehingga kolaborasi antara sektor publik dan swasta sangat penting untuk mencegah insiden serupa di masa depan."
Analisis Kami
"Serangan siber terhadap WestJet memperlihatkan betapa rentannya sistem maskapai penerbangan modern terhadap kejahatan digital, terutama karena besarnya volume data penumpang yang disimpan. Perusahaan harus memperkuat sistem keamanan siber mereka dan mempersiapkan respon cepat agar tidak merusak kepercayaan pelanggan serta operasional sehari-hari."
Prediksi Kami
Jumlah serangan siber yang menargetkan industri penerbangan kemungkinan akan terus meningkat seiring semakin kompleksnya sistem digital yang digunakan, sehingga perusahaan harus meningkatkan langkah keamanan siber secara signifikan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan WestJet pada 29 September 2025?A
Pada 29 September 2025, WestJet mengumumkan bahwa informasi pribadi penumpang telah dicuri dalam serangan siber.Q
Jenis informasi pribadi apa yang dicuri dalam serangan siber tersebut?A
Informasi pribadi yang dicuri termasuk nama, detail kontak, informasi perjalanan, dan dokumen pemesanan.Q
Apakah data pembayaran juga terpengaruh dalam insiden ini?A
Tidak, nomor kartu kredit dan informasi pembayaran lainnya tidak terpengaruh dalam insiden ini.Q
Siapa yang membantu WestJet dalam penyelidikan kasus ini?A
WestJet bekerja sama dengan FBI dan Pusat Keamanan Siber Kanada dalam penyelidikan kasus ini.Q
Apa dampak dari serangan ransomware di Collins Aerospace?A
Serangan ransomware di Collins Aerospace mengakibatkan lumpuhnya operasional di bandara-bandara besar Eropa.