Badai Matahari Meningkatkan Risiko Serangan Jantung di Bumi, Studi Brasil
Courtesy of CNBCIndonesia

Badai Matahari Meningkatkan Risiko Serangan Jantung di Bumi, Studi Brasil

Menjelaskan hubungan antara gangguan geomagnetik akibat aktivitas Matahari dengan peningkatan risiko serangan jantung agar masyarakat dan ilmuwan lebih sadar dan mendorong penelitian lebih lanjut di bidang ini.

30 Sep 2025, 20.20 WIB
75 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Gangguan geomagnetik dapat meningkatkan risiko serangan jantung, terutama pada wanita.
  • Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara aktivitas Matahari dan kesehatan jantung.
  • Pentingnya penelitian lebih lanjut untuk memahami dampak badai Matahari terhadap kesehatan manusia.
San Jose dos Campos, Brasil - Gangguan geomagnetik yang disebabkan oleh aktivitas Matahari bisa berpengaruh buruk terhadap kesehatan jantung manusia, terutama meningkatkan risiko serangan jantung. Penelitian dilakukan di Brasil pada periode 1998 hingga 2005, saat aktivitas Matahari dalam siklus puncak, mengamati hubungan antara gangguan geomagnetik dan kasus serangan jantung.
Data dari 1.340 pasien di kota San Jose dos Campos dianalisis dan dibandingkan dengan tingkat gangguan geomagnetik. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan frekuensi serangan jantung dan kematian yang berkaitan dengan aktivitas geomagnetik, terutama pada perempuan meskipun jumlah kasus keseluruhan lebih sedikit daripada pria.
Serangan jantung terjadi akibat penyumbatan aliran darah ke otot jantung, yang menyebabkan kerusakan jaringan akibat kurangnya oksigen. Penelitian ini juga mengungkap perbedaan gejala antar gender, di mana perempuan lebih sering melaporkan gejala tidak biasa dibanding pria yang umumnya merasakan tangan mati rasa dan sakit dada.
Penelitian lain juga mengaitkan gangguan geomagnetik dengan variasi detak jantung (HRV), yang menjadi indikator kesehatan sistem saraf. Penurunan HRV saat badai geomagnetik menandakan stres pada tubuh manusia yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Meski sudah banyak studi yang menampilkan hubungan antara badai Matahari dan masalah jantung, para ilmuwan menegaskan bahwa masih diperlukan data lebih banyak untuk mengambil kesimpulan pasti. Namun, temuan ini penting untuk dipertimbangkan dalam penelitian kesehatan dan pemantauan aktivitas luar angkasa.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250930133145-37-671560/matahari-picu-serangan-jantung-cek-sederet-penelitiannya

Analisis Ahli

Dr. Michael G. Hayes, Kardiolog
"Gangguan lingkungan seperti aktivitas geomagnetik memang dapat mempengaruhi sistem saraf otonom yang mengatur detak jantung, menjelaskan korelasi perubahan HRV dan peningkatan risiko serangan jantung."
Prof. Elena Smirnova, Astrofisikawan
"Aktivitas solar maksimum selalu membawa peningkatan badai geomagnetik yang bisa mengganggu kondisi kesehatan manusia; fenomena ini butuh kolaborasi antara astronomi dan kedokteran untuk pencegahan."

Analisis Kami

"Penemuan ini menegaskan pentingnya memahami faktor lingkungan luar angkasa terhadap kesehatan manusia yang selama ini kurang diperhatikan. Data menunjukkan bahwa gangguan geomagnetik bukan hanya fenomena alam biasa, tapi juga memiliki dampak nyata terhadap sistem kardiovaskular yang harus diantisipasi secara medis dan ilmiah."

Prediksi Kami

Dengan puncak aktivitas Matahari pada 2024, kemungkinan gangguan geomagnetik akan meningkat sehingga berpotensi menimbulkan lonjakan kasus serangan jantung dan gangguan kardiovaskular lain yang membutuhkan perhatian medis lebih intensif.