Courtesy of YahooFinance
Pasar Kripto Korea Selatan Menurun, Pengguna Beralih ke Bursa Asing
Menyajikan laporan terkini tentang tren pasar kripto di Korea Selatan, termasuk pergeseran aktivitas ke bursa luar negeri, tantangan yang dihadapi bursa domestik, dan dampak perubahan regulasi terhadap perdagangan dan kepemilikan aset kripto.
01 Okt 2025, 06.30 WIB
22 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Volume trading di bursa kripto domestik Korea Selatan menurun, sementara penggunaan bursa luar negeri meningkat.
- Pengguna bursa kripto domestik meningkat, tetapi dana yang disimpan untuk trading menurun secara signifikan.
- Pasar kripto mengalami volatilitas yang lebih tinggi dan penurunan dalam kapitalisasi pasar, terutama untuk 'kimchi coins'.
Seoul, Korea Selatan - Di Korea Selatan, volume perdagangan di bursa kripto domestik mengalami penurunan sementara transaksi ke platform luar negeri meroket. Laporan resmi dari regulator keuangan utama negara menunjukkan adanya pergeseran aktivitas perdagangan yang signifikan selama enam bulan pertama tahun 2025. Meski pasar kripto global menunjukkan tanda pelambatan, jumlah pengguna di Korea Selatan justru bertambah, mencapai 10,77 juta orang.
Walaupun pengguna bertambah, dana yang disiapkan untuk trading menurun tajam. Deposit mata uang won Korea di bursa domestik turun 42%, menandakan trader menahan uang tunai dan kurang agresif melakukan investasi. Pasar kripto ke mata uang fiat juga menyusut, namun pasar kripto ke kripto menanjak drastis, melonjak hingga 286%. Hal ini menunjukkan perubahan preferensi trader dalam jenis pertukaran aset kripto.
Selama periode yang sama, aset yang berada di bawah pengelolaan platform domestik juga anjlok 50% dan jumlah pengguna layanan dompet serta kustodi merosot 41%. Bursa dan perusahaan kripto di Korea Selatan berusaha menarik perhatian dengan menambah jumlah token yang diperdagangkan, tapi banyak di antaranya memiliki kapitalisasi pasar yang sangat kecil, menimbulkan risiko volatilitas harga dan performa perdagangan yang kurang stabil.
Token lokal yang disebut 'kimchi coins' yang dulu sangat populer kini mulai kehilangan tempat, dengan penurunan jumlah listing sebesar 3%. Bursa domestik cenderung lebih memilih token internasional yang sudah terbukti likuiditasnya ketimbang mengambil risiko dengan token lokal yang berkapitalisasi rendah. Tren ini juga mencerminkan persaingan yang ketat antar bursa untuk menghadirkan token menjanjikan yang sudah populer secara global.
Baca juga: Keluarga Kaya Asia Semakin Gencar Investasi Cryptocurrency karena Nilai dan Regulasi Meningkat
Regulator mengaitkan melambatnya pertumbuhan pasar dengan ketegangan geopolitik global dan sengketa tarif yang mempengaruhi sentimen investor ritel. Sementara investor institusional asing mendorong kenaikan harga Bitcoin, para trader ritel lokal mengalami penurunan keuntungan hingga 17%. Kondisi ini menunjukan pasar kripto domestik Korea Selatan harus beradaptasi agar bisa bertahan di tengah arus global dan perubahan preferensi pengguna.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/south-korean-crypto-exchanges-kimchi-233000299.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/south-korean-crypto-exchanges-kimchi-233000299.html
Analisis Ahli
Tim Alper
"Pasar kripto domestik menghadapi tekanan karena sentimen investor yang melemah dan persaingan dari platform global, sehingga perlu strategi inovatif untuk menjaga relevansi bursa lokal."
Analisis Kami
"Kondisi pasar kripto Korea Selatan menunjukkan ketidakseimbangan antara permintaan investor yang terus bertumbuh dan ketersediaan peluang investasi yang berkualitas di dalam negeri. Bursa domestik harus segera meningkatkan transparansi dan keamanan agar bisa bersaing dengan bursa internasional yang lebih agresif dalam daftar token dan likuiditas."
Prediksi Kami
Tren perpindahan aktivitas trading kripto ke platform luar negeri kemungkinan akan terus berlanjut, sementara bursa domestik Korea Selatan harus beradaptasi dengan menawarkan token yang lebih berkualitas dan meningkatkan regulasi untuk mempertahankan minat investor lokal.