Courtesy of YahooFinance

Apakah Shutdown Pemerintah AS Membuat Bitcoin Jadi Aset Aman?

Memberikan wawasan kepada investor kripto tentang bagaimana shutdown pemerintah AS mempengaruhi Bitcoin dan pasar kripto, sekaligus menilai apakah Bitcoin benar-benar bisa menjadi aset safe-haven di tengah ketidakpastian ekonomi.

03 Okt 2025, 00.22 WIB

72 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Lonjakan harga Bitcoin tidak selalu menunjukkan statusnya sebagai aset yang aman.
Shutdown pemerintah dapat mempengaruhi keputusan investasi dan kepercayaan pasar.
Perubahan kebijakan IRS dapat memberikan keuntungan bagi investor crypto.

Washington, Amerika Serikat - Pada tanggal 1 Oktober, Bitcoin mengalami lonjakan harga yang signifikan, melampaui angka 117.000 dolar AS, tepat saat pemerintah Amerika Serikat mengalami shutdown pertama dalam tujuh tahun. Meski banyak yang menganggap ini sebagai tanda bahwa Bitcoin adalah aset aman, fakta bahwa saham juga meningkat menunjukkan ada faktor lain seperti optimisme pasar terhadap pemotongan suku bunga yang mempengaruhi harga.

Shutdown sendiri belum pernah berdampak besar pada pasar keuangan jangka panjang, tetapi jika berlangsung lama seperti shutdown terdahulu selama 35 hari, hal tersebut bisa mengurangi kepercayaan investor dan memperberat ekonomi. Khawatirnya adalah jika shutdown berkembang menjadi pemutusan hubungan kerja di sektor federal yang lebih permanen, bukan hanya cuti sementara.

Dari sisi investor kripto, ada dua efek berlawanan yang mungkin terjadi. Jika kepercayaan terhadap dolar melemah, orang cenderung mencari alternatif seperti Bitcoin. Namun, ketidakpastian ekonomis juga membuat banyak orang enggan membeli aset berisiko karena khawatir soal kebutuhan dasar mereka.

Ada juga isu teknis seperti penundaan persetujuan atas produk investasi crypto yang diatur oleh SEC karena staf yang minim saat shutdown. Hal ini bisa menahan perkembangan pasar kripto yang sejauh ini sudah mendapat dorongan dari masuknya dana institusional melalui ETF Bitcoin spot.

Secara keseluruhan, harga Bitcoin banyak dipengaruhi oleh prospek pemotongan suku bunga yang hampir dipastikan pasar dan perubahan aturan pajak yang menguntungkan perusahaan kripto. Namun jika shutdown panjang, sentimen negatif bisa membuat Bitcoin turun lagi, sehingga investor harus berhati-hati.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/government-shutdown-boost-crypto-prices-172248390.html

Analisis Ahli

Kathleen Breitman (Co-Founder Tezos)

"Bitcoin memang menarik sebagai alternatif aset, tapi ketidakpastian regulasi dan pasar tradisional menunjukkan bahwa ia masih jauh dari sempurna sebagai pelindung nilai di masa krisis."

Analisis Kami

"Meskipun Bitcoin sering dikaitkan dengan 'emas digital,' volatilitas dan ketergantungannya pada sentimen pasar membuatnya belum stabil sebagai aset safe-haven. Investor harus tetap realistis bahwa faktor makro seperti kebijakan moneter dan situasi politik bisa lebih mempengaruhi harga Bitcoin daripada situasi shutdown itu sendiri."

Prediksi Kami

Jika shutdown pemerintah AS terus berlanjut, kepercayaan pasar terhadap aset berisiko seperti Bitcoin kemungkinan akan menurun, dan pengesahan produk-produk kripto baru seperti ETF akan tertunda.