Courtesy of CNBCIndonesia
Penemuan Jejak Tsunami Purba di Jawa Selatan Tingkatkan Mitigasi Bencana
Mengungkap dan memetakan jejak paleotsunami di pesisir selatan Jawa untuk memahami sejarah tsunami raksasa guna meningkatkan mitigasi bencana dan kebijakan tata ruang yang lebih efektif.
12 Okt 2025, 16.00 WIB
277 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Indonesia memiliki kerawanan tinggi terhadap bencana gempa bumi dan tsunami.
- Riset paleotsunami oleh BRIN membantu mengidentifikasi jejak tsunami purba untuk meningkatkan mitigasi bencana.
- Temuan tentang endapan tsunami penting untuk perencanaan tata ruang dan evakuasi di wilayah pesisir.
Jawa Selatan, Indonesia - Indonesia memiliki risiko tinggi terhadap gempa bumi dan tsunami karena terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia. Namun, data sejarah tsunami di wilayah pesisir selatan Jawa sangat terbatas, sehingga potensi ancaman tsunami besar bisa saja terlewatkan.
Untuk mengisi kekosongan pengetahuan tersebut, tim dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan riset paleotsunami dengan mengidentifikasi lapisan sedimen yang tersimpan di tanah dan batuan untuk mendeteksi jejak tsunami purba.
Survei selama hampir dua dekade berhasil menemukan lapisan endapan tsunami yang diduga berasal dari tsunami besar sekitar 1.800 tahun lalu di berbagai lokasi sepanjang pesisir selatan Jawa, termasuk Lebak, Pangandaran, Kulon Progo, dan Pacitan.
Penemuan lapisan pasir yang mengandung foraminifera laut dan struktur khas yang menandakan hempasan gelombang besar menunjukkan adanya tsunami berulang kali, akibat gempa megathrust besar dengan magnitudo lebih dari 9.
Temuan ini sangat penting untuk pengambilan kebijakan berbasis data ilmiah dalam menyusun zonasi rawan bencana, tata ruang wilayah pesisir, dan peningkatan kesadaran masyarakat melalui simulasi evakuasi tsunami, sehingga mitigasi bencana bisa dilakukan lebih tepat dan efektif.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251012120520-37-675056/megathrust-meledak-selatan-jawa-diguncang-gempa-m-9-digulung-tsunami
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251012120520-37-675056/megathrust-meledak-selatan-jawa-diguncang-gempa-m-9-digulung-tsunami
Analisis Ahli
Purna Sulastya Putra
"Temuan paleotsunami ini tidak hanya menambah data akademik, tetapi vital untuk menyusun zonasi wilayah rawan bencana dan sebagai dasar kebijakan mitigasi yang efektif."
Analisis Kami
"Riset paleotsunami ini adalah langkah krusial yang harusnya menjadi bagian dari strategi mitigasi bencana nasional, bukan hanya sekadar studi akademik. Pemanfaatan data geologi untuk kebijakan tata ruang akan sangat memperkuat kesiapsiagaan dan kesadaran masyarakat terhadap ancaman tsunami berulang di Jawa Selatan."
Prediksi Kami
Dengan adanya penemuan jejak-jejak tsunami purba yang berulang, kemungkinan mitigasi dan tata ruang di wilayah pesisir selatan Jawa akan semakin diperketat dan disesuaikan dengan data ilmiah terkini untuk mengurangi risiko korban jiwa dan kerusakan di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan Indonesia rawan bencana gempa bumi dan tsunami?A
Indonesia berada di pertemuan tiga lempeng tektonik aktif, yaitu Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik, yang menyebabkan tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana gempa bumi dan tsunami.Q
Apa tujuan dari riset paleotsunami yang dilakukan oleh BRIN?A
Tujuan riset paleotsunami adalah untuk mendeteksi jejak tsunami purba berdasarkan data geologi agar bisa memetakan peristiwa tsunami yang terjadi di masa lalu.Q
Di mana saja lokasi yang telah diteliti untuk menemukan jejak tsunami purba?A
Lokasi yang telah diteliti termasuk Lebak, Pangandaran, Kulon Progo, dan Pacitan di selatan Jawa.Q
Apa yang ditemukan dalam proses trenching di Kulon Progo?A
Dalam proses trenching di Kulon Progo, ditemukan tiga lapisan pasir yang diduga sebagai endapan tsunami purba, termasuk satu lapisan yang berasal dari kejadian sekitar 1.800 tahun yang lalu.Q
Mengapa temuan tentang paleotsunami penting untuk kebijakan mitigasi bencana?A
Temuan tentang paleotsunami penting untuk menyusun zonasi wilayah rawan bencana dan meningkatkan kesadaran publik serta perencanaan evakuasi di daerah pesisir.