Courtesy of CNBCIndonesia
Mengapa TV 8K Tidak Selalu Lebih Tajam untuk Mata Manusia
Menjelaskan bahwa peningkatan resolusi televisi hingga 8K tidak selalu memberikan manfaat nyata bagi penglihatan manusia dan bisa menjadi pemborosan sumber daya perangkat serta menginformasikan produsen untuk merancang teknologi yang lebih efisien dan relevan dengan batas kemampuan penglihatan manusia.
28 Okt 2025, 19.15 WIB
304 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Peningkatan resolusi televisi tidak selalu berarti peningkatan kualitas visual yang dirasakan oleh manusia.
- Otak manusia memiliki batasan dalam memproses detail warna, yang dapat membuat teknologi resolusi tinggi menjadi kurang efisien.
- Penelitian ini dapat membantu produsen teknologi untuk merancang perangkat yang lebih bermanfaat bagi pengguna umum.
Jakarta, Indonesia - Teknologi televisi kini berkembang sangat cepat, dengan layar ultra-high-definition seperti 4K dan 8K yang banyak ditawarkan produsen. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kemampuan mata dan otak manusia memiliki batas dalam melihat detail yang sangat halus, terutama pada gambar berwarna.
Dalam pengujian yang dilakukan para peneliti dari University of Cambridge dan Meta Reality Labs, ditemukan bahwa ketajaman penglihatan manusia hanya mencapai batas tertentu dalam melihat pixel per derajat pandang. Pada gambar berwarna, kemampuan ini bahkan lebih rendah dibanding gambar hitam-putih.
Misalnya, jika Anda menonton TV 4K berukuran 44 inci dari jarak 2,5 meter, detail yang terlihat sudah lebih tajam daripada yang bisa diolah otak. Oleh karena itu, meningkatkan resolusi ke 8K tidak membuat gambar terlihat lebih jelas atau tajam bagi kebanyakan orang.
Selain itu, layar dengan resolusi sangat tinggi seperti 8K juga membutuhkan biaya lebih, energi lebih besar, dan daya pemrosesan lebih banyak. Artinya, penggunaan teknologi ini dalam konteks kehidupan sehari-hari bisa menjadi pemborosan dan tidak efisien.
Temuan ini penting bagi produsen agar dapat mengembangkan teknologi yang benar-benar bermanfaat dan sesuai dengan kemampuan penglihatan manusia, sehingga inovasi dapat lebih optimal dan tidak hanya sekadar menawarkan angka resolusi tinggi tanpa manfaat nyata.
Referensi: 
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251028171720-37-680025/fakta-tv-mahal-8k-dibongkar-oleh-peneliti-cek-sebelum-beli-mahal
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251028171720-37-680025/fakta-tv-mahal-8k-dibongkar-oleh-peneliti-cek-sebelum-beli-mahal
Analisis Ahli
Maliha Ashraf
"Peningkatan resolusi dari 4K ke 8K pada ukuran layar dan jarak menonton tertentu tidak memberikan perbedaan visual yang nyata bagi manusia."
Profesor Rafał Mantiuk
"Semakin banyak piksel di layar justru membuat perangkat kurang efisien, lebih mahal, dan membutuhkan daya pemrosesan lebih besar tanpa peningkatan manfaat penglihatan yang berarti."
Analisis Kami
"Meningkatkan resolusi TV tanpa memperhatikan bagaimana mata dan otak manusia memproses gambar adalah upaya yang mubazir dan hanya menimbulkan pemborosan sumber daya. Perlu adanya desain teknologi yang lebih manusiawi dan ekonomis agar inovasi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh konsumen sehari-hari."
Prediksi Kami
Produsen televisi dan teknologi tampilan mungkin akan lebih memfokuskan pada peningkatan kualitas lain selain resolusi, seperti warna, kontras, dan efisiensi energi agar produk mereka lebih sesuai dengan kemampuan penglihatan manusia dan kebutuhan pasar.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa fokus utama dari penelitian yang dilakukan oleh University of Cambridge dan Meta Reality Labs?A
Fokus utama dari penelitian adalah untuk menentukan batas resolusi penglihatan manusia dan dampaknya terhadap kualitas gambar di televisi.Q
Mengapa resolusi 8K tidak memberikan manfaat visual yang signifikan bagi manusia?A
Resolusi 8K tidak memberikan manfaat visual yang signifikan karena mata dan otak manusia tidak mampu memproses detail yang sangat tinggi dari gambar.Q
Apa batasan penglihatan manusia dalam mengenali detail gambar?A
Batasan penglihatan manusia dalam mengenali detail gambar bervariasi, tetapi rata-rata ketajaman penglihatan hanya dapat mencapai 53 PPD untuk warna tertentu.Q
Apa dampak dari peningkatan jumlah piksel pada efisiensi perangkat?A
Peningkatan jumlah piksel dapat membuat perangkat menjadi kurang efisien, lebih mahal, dan membutuhkan daya pemrosesan yang lebih besar.Q
Siapa yang menjadi peneliti utama dalam studi ini dan apa kontribusinya?A
Peneliti utama adalah Maliha Ashraf, yang mengeksplorasi hubungan antara resolusi gambar dan kemampuan visual manusia.