Penemuan Ko-Kristal Unik di Titan Melanggar Prinsip Kimia 'Like Dissolves Like'
Courtesy of LiveScience

Penemuan Ko-Kristal Unik di Titan Melanggar Prinsip Kimia 'Like Dissolves Like'

Mempelajari dan membuktikan bahwa molekul polar dan nonpolar dapat membentuk ko-kristal yang stabil di kondisi dingin ekstrem Titan, yang membuka wawasan baru tentang kimia luar angkasa dan kemungkinan pembentukan molekul kehidupan pada kondisi tersebut.

02 Nov 2025, 20.00 WIB
220 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Hidrogen sianida dapat membentuk kristal co dengan metana dan etana di Titan, menantang prinsip dasar kimia.
  • Penelitian ini membuka kemungkinan untuk menemukan struktur padat yang lebih eksotis di luar Bumi.
  • Data dari misi Dragonfly NASA diharapkan dapat mengkonfirmasi hasil studi ini dan menjelaskan lebih lanjut tentang kimia di Titan.
Titan, Saturnus - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa di permukaan Titan, bulan terbesar Saturnus, molekul polar dan nonpolar yang biasanya tidak bisa bercampur dapat membentuk struktur kristal bersama yang stabil. Ini terjadi karena suhu yang sangat dingin di Titan yang memungkinkan molekul hidrogen sianida (polar) berinteraksi dengan molekul metana dan etana (nonpolar).
Tim peneliti dari NASA dan Chalmers University of Technology di Swedia melakukan eksperimen dengan mereplikasi kondisi dingin Titan, sekitar minus 183 derajat Celsius. Mereka menggunakan analisis spektroskopi untuk melihat interaksi molekul-molekul tersebut dan menemukan ko-kristal yang tidak biasa, di mana molekul metana dan etana masuk ke dalam kisi kristal hidrogen sianida.
Penemuan ini bertentangan dengan prinsip kimia yang dikenal sebagai 'like dissolves like', yang menyatakan bahwa molekul polar dan nonpolar tidak dapat membentuk campuran stabil karena perbedaan sifat muatan. Namun di Titan, interaksi antar molekul ternyata malah menguat, memungkinkan terbentuknya struktur kristal baru.
Melalui simulasi dan pemodelan, para peneliti mencoba berbagai struktur kristal dan menemukan beberapa ko-kristal yang stabil sesuai kondisi Titan. Penelitian ini membuka kemungkinan bahwa bahan-bahan organik kompleks bisa terbentuk dan bertahan di lingkungan dingin luar angkasa, memberikan petunjuk tentang bagaimana kehidupan mungkin bisa bermula.
Para ilmuwan menantikan misi Dragonfly NASA yang dijadwalkan tiba di Titan pada tahun 2034 untuk memeriksa keberadaan ko-kristal ini secara langsung. Temuan ini dapat membantu memahami peran bahan organik dalam proses kimia prebiotik dan evolusi geologi Titan serta menambah pemahaman kita tentang kimia di luar Bumi.
Referensi:
[1] https://www.livescience.com/space/planets/on-saturns-largest-moon-water-and-oil-would-mix-opening-the-door-to-exotic-chemistry-in-our-solar-system

Analisis Ahli

Athena Coustenis
"Penelitian ini sangat penting karena membuktikan keberadaan struktur materi baru yang dapat ditemukan di Titan, dan data dari misi Dragonfly akan menjadi kunci untuk mengonfirmasi peran bahan-bahan ini dalam lingkungan prebiotik serta geologi Titan."

Analisis Kami

"Penemuan ko-kristal yang melibatkan molekul polar dan nonpolar ini benar-benar mengubah paradigma lama dalam kimia. Ini menunjukkan bahwa kondisi ekstrim di luar Bumi seperti di Titan membuka peluang unik untuk proses kimia yang tidak mungkin terjadi di Bumi, yang dapat menjadi kunci memahami asal-usul kehidupan di alam semesta."

Prediksi Kami

Penemuan ini akan memicu penelitian lebih lanjut mengenai molekul organik kompleks di bulan Titan dan kemungkinan lingkungan kimia prebiotik yang mendukung awal kehidupan di luar Bumi.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan tentang hidrogen sianida di Titan?
A
Para ilmuwan menemukan bahwa hidrogen sianida dapat membentuk kristal co dengan metana dan etana di Titan.
Q
Mengapa penemuan ini bertentangan dengan prinsip 'seperti melarutkan seperti'?
A
Penemuan ini bertentangan dengan prinsip 'seperti melarutkan seperti' karena biasanya molekul polar dan nonpolar tidak dapat bercampur.
Q
Apa metode yang digunakan oleh tim NASA untuk menyelidiki interaksi molekul di Titan?
A
Tim NASA menggunakan analisis spektroskopi untuk menyelidiki campuran hidrogen sianida, metana, dan etana di kondisi suhu rendah Titan.
Q
Apa pentingnya penemuan ini bagi penelitian di Titan?
A
Penemuan ini penting karena dapat membuka jalan untuk memahami struktur padat yang lebih eksotis dan potensi reaksi prebiotik di Titan.
Q
Siapa yang terlibat dalam penelitian ini dan apa peran mereka?
A
Penelitian ini melibatkan Martin Rahm sebagai penulis utama dan Athena Coustenis sebagai ilmuwan planet yang mendukung penelitian tersebut.