Courtesy of YahooFinance
Euro melonjak, yen yang menguat menahan laju dolar
28 Nov 2024, 07.45 WIB
38 dibaca
Share
Pada hari Kamis, euro mengalami kenaikan tajam setelah pernyataan dari anggota dewan Bank Sentral Eropa yang menyatakan bahwa pemotongan suku bunga harus dilakukan secara bertahap. Euro naik 0,7% menjadi Rp 173.66 juta ($1,0560) , sementara yen Jepang juga menguat menuju minggu terkuat dalam tiga bulan terakhir, dengan kemungkinan kenaikan suku bunga di Jepang pada bulan Desember. Hal ini menyebabkan dolar AS melemah menjelang liburan Thanksgiving di AS, dengan indeks dolar turun hampir 0,8%.
Baca juga: Dolar bergejolak, Aussie sedikit di bawah level tertinggi 2 bulan menjelang keputusan RBA.
Di sisi lain, poundsterling dan dolar Selandia Baru juga mengalami kenaikan karena dolar AS yang lebih lemah. Dolar Selandia Baru naik lebih dari 1% setelah pemotongan suku bunga yang lebih kecil dari yang diperkirakan. Namun, real Brasil jatuh ke level terendah yang baru karena kekhawatiran tentang dampak pemotongan pajak terhadap anggaran negara yang sudah terbebani.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan euro mengalami kenaikan tajam?A
Euro mengalami kenaikan tajam karena pernyataan hawkish dari anggota dewan Bank Sentral Eropa, Isabel Schnabel.Q
Mengapa yen menguat terhadap dolar?A
Yen menguat terhadap dolar karena meningkatnya ekspektasi bahwa Jepang akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember.Q
Apa yang diharapkan dari pernyataan Michele Bullock?A
Pernyataan Michele Bullock diharapkan memberikan panduan tentang bagaimana Reserve Bank of Australia akan merespons data inflasi.Q
Bagaimana reaksi pasar terhadap data inflasi Jepang?A
Pasar bereaksi terhadap data inflasi Jepang dengan meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga, yang menambah tekanan pada dolar terhadap yen.Q
Apa dampak pemotongan pajak di Brazil terhadap nilai mata uangnya?A
Pemotongan pajak di Brazil menyebabkan real jatuh ke level terendah baru dan meningkatkan imbal hasil obligasi sepuluh tahun.