Courtesy of YahooFinance
Pasar saham Asia mengalami penurunan yang kecil pada hari Kamis, sementara nilai dolar melemah setelah data dari AS menunjukkan bahwa kemajuan dalam menurunkan inflasi terhenti, meskipun ekonomi tetap kuat. Investor merasa ragu untuk mengambil risiko besar karena kemungkinan perang tarif yang dipicu oleh kebijakan Presiden terpilih AS, Donald Trump. Meskipun pengeluaran konsumen di AS meningkat sedikit lebih dari yang diperkirakan, upaya untuk menurunkan inflasi ke target 2% oleh Federal Reserve tampaknya tidak berhasil, yang dapat mempengaruhi keputusan suku bunga di masa depan.
Baca juga: Saham Asia tenang, dolar melemah.
Di sisi lain, Bank Sentral Korea Selatan mengejutkan pasar dengan memotong suku bunga untuk kedua kalinya karena ekonomi yang melambat dan inflasi yang lebih rendah dari yang diperkirakan. Sementara itu, nilai yen Jepang sedikit menurun tetapi tetap mendekati level tertinggi dalam sebulan, dan euro stabil setelah mengalami kenaikan sebelumnya. Harga minyak tetap stabil setelah kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hezbollah, sedangkan harga emas sedikit menurun.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan saham Asia mengalami penurunan?A
Saham Asia mengalami penurunan karena data inflasi di AS menunjukkan kemajuan yang terhenti dan ketidakpastian mengenai kebijakan Federal Reserve.Q
Bagaimana kondisi inflasi di Amerika Serikat saat ini?A
Inflasi di Amerika Serikat saat ini menunjukkan bahwa upaya untuk menurunkannya ke target 2% belum berhasil.Q
Apa yang diharapkan dari Federal Reserve pada bulan Desember?A
Federal Reserve diharapkan akan melakukan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember, meskipun ada keraguan tentang inflasi.Q
Mengapa Bank of Japan diharapkan akan menaikkan suku bunga?A
Bank of Japan diharapkan akan menaikkan suku bunga karena ekspektasi pasar yang meningkat dan kondisi ekonomi yang membaik.Q
Apa dampak dari kebijakan tarif yang diusulkan oleh Donald Trump?A
Kebijakan tarif yang diusulkan oleh Donald Trump dapat memicu perang tarif dan meningkatkan tekanan inflasi di AS.