Courtesy of CNBCIndonesia
Perbedaan Pandangan Pejabat AS Soal Penjualan Chip Nvidia ke China
Artikel ini menjelaskan perbedaan pandangan antara Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Presiden Donald Trump mengenai pembatasan penjualan chip Nvidia Blackwell ke China, serta potensi pelonggaran di masa depan yang berpengaruh pada industri teknologi dan geopolitik.
06 Nov 2025, 09.55 WIB
231 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Scott Bessent memiliki pandangan optimis tentang kemungkinan penjualan chip ke China di masa depan.
- Donald Trump menegaskan bahwa teknologi canggih seperti chip Blackwell tidak akan dijual ke pihak luar AS.
- Inovasi teknologi dari perusahaan seperti Nvidia diharapkan dapat menghasilkan produk yang lebih efisien dan berpotensi dapat dijual ke pasar internasional.
Jakarta, Indonesia - Berita ini membahas perbedaan pandangan antara Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Presiden Donald Trump mengenai blokir penjualan chip canggih Nvidia ke China. Bessent melihat kemungkinan pelonggaran di masa depan, sedangkan Trump menegaskan pembatasan tetap berlaku untuk teknologi paling canggih.
Bessent mengatakan chip Nvidia mungkin dapat dijual kembali ke China dan negara lain dalam 12-24 bulan ke depan, terutama jika Nvidia mengembangkan chip yang lebih efisien dan bukan yang paling canggih. Namun, ia tidak menyebutkan waktu pasti atau detail lebih lanjut.
Trump sebelumnya sempat mengatakan kemungkinan membuka akses untuk menjual versi chip Blackwell yang lebih rendah ke China, tapi tetap menolak penjualan chip Blackwell yang paling canggih. Hal ini ditegaskan dalam wawancaranya setelah bertemu dengan Presiden Xi Jinping.
Nvidia Blackwell merupakan chip yang hanya boleh dipakai oleh perusahaan asal Amerika Serikat, tidak boleh disebarkan ke pihak lain, terutama China, demi menjaga keunggulan teknologi dan keamanan nasional AS. Rumor soal penjualan chip versi lebih rendah masih beredar, tapi belum pasti.
Situasi ini menunjukkan adanya ketegangan dan perdebatan di dalam pemerintah AS terkait strategi teknologi dan hubungan dengan China. Keputusan akhir akan sangat berpengaruh pada pasar chip global dan hubungan diplomatik antara kedua negara.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251106092835-37-682747/trump-tegas-blokir-china-menterinya-malah-bilang-begini
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251106092835-37-682747/trump-tegas-blokir-china-menterinya-malah-bilang-begini
Analisis Ahli
Andrew Kerr (Analis Teknologi Semikonduktor)
"Pembatasan pada chip canggih memang penting untuk keamanan, tetapi terlalu lama membatasi bisa membuat AS kehilangan posisi unggul di pasar chip global."
Analisis Kami
"Perbedaan pendapat ini mencerminkan ketegangan antara kepentingan keamanan nasional dan tekanan ekonomi pasar global. Kebijakan yang terlalu ketat bisa menghambat inovasi dan alih teknologi, tapi pelonggaran berisiko meningkatkan kompetisi dan keamanan teknologi AS."
Prediksi Kami
Jika inovasi teknologi terus berlanjut, dalam 12-24 bulan ke depan, AS mungkin melonggarkan beberapa pembatasan sehingga versi chip Nvidia yang lebih rendah dapat dijual ke China, meskipun chip paling canggih tetap dilarang.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa pandangan Scott Bessent tentang penjualan chip ke China?A
Scott Bessent berpendapat bahwa ada kemungkinan perusahaan chip AS dapat kembali menjual produknya ke China di masa depan.Q
Apa yang diharapkan Bessent mengenai perkembangan chip Nvidia?A
Bessent berharap bahwa inovasi luar biasa oleh Nvidia akan menghasilkan chip yang lebih efisien dalam waktu 12-24 bulan.Q
Mengapa Donald Trump menolak penjualan chip Blackwell ke China?A
Donald Trump menolak penjualan chip Blackwell ke China karena ingin menjaga teknologi canggih tetap eksklusif untuk Amerika Serikat.Q
Apa yang dikatakan Trump tentang kemungkinan penjualan versi rendah dari Blackwell?A
Trump menyatakan bahwa mereka tidak akan mengizinkan penjualan chip Blackwell yang canggih, tetapi mungkin akan membiarkan penjualan versi yang lebih rendah.Q
Siapa yang bertemu dengan Trump untuk membahas isu teknologi?A
Xi Jinping, Presiden China, bertemu dengan Trump untuk membahas isu-isu terkait teknologi dan perdagangan.