Lonjakan PHK di AS 2025: AI dan Efisiensi Jadi Pemicu Utama
Courtesy of CNBCIndonesia

Lonjakan PHK di AS 2025: AI dan Efisiensi Jadi Pemicu Utama

Menginformasikan tren besar PHK di AS yang dipicu oleh pemangkasan biaya dan adopsi AI serta kebijakan pemerintah, sebagai gambaran dinamika pasar tenaga kerja dan perkembangan teknologi yang berdampak luas.

07 Nov 2025, 19.00 WIB
19 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • PHK di AS meningkat tajam akibat pemangkasan biaya dan adopsi AI.
  • Industri teknologi paling terdampak oleh pemecatan karyawan.
  • Perusahaan seperti Accenture dan Klarna melakukan PHK untuk meningkatkan keterampilan di bidang AI.
Jakarta, Indonesia - Pada Oktober 2025, Amerika Serikat mengalami lonjakan besar dalam jumlah pegawai yang di-PHK. Data dari Challenger, Gray & Christmas menunjukkan ada 153.074 PHK dalam satu bulan saja, naik 175% dibanding tahun sebelumnya. Penyebab utama PHK ini adalah upaya perusahaan mengurangi biaya dan penggunaan kecerdasan buatan atau AI.
Selama 10 bulan pertama 2025, total PHK mencapai 1.099.500 orang, meningkat 55% dibanding periode sama tahun lalu. Industri teknologi memimpin PHK terbanyak, diikuti oleh sektor pengecer dan jasa. Kebijakan pemerintah AS melalui Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE) yang dipimpin Elon Musk juga mendorong pemangkasan anggaran di sektor federal.
Sejumlah perusahaan besar, seperti Accenture, memecat pekerja yang tidak bisa mengembangkan kemampuan AI. Salesforce bahkan menggunakan AI untuk melakukan setengah pekerjaan peran dukungan pelanggan, yang berujung pemecatan 4.000 pegawai dukungan pada September. Klarna memotong 40% tenaga kerjanya karena mengadopsi alat AI secara agresif.
Duolingo juga menggantikan pekerja kontrak dengan teknologi AI. Efek dari adopsi teknologi ini memperlihatkan bagaimana AI dapat menggantikan peran manusia pada bidang tertentu, menimbulkan tantangan sosial terkait pekerjaan dan pengembangan kemampuan manusia di masa depan.
Meski jumlah PHK tahun 2025 meningkat signifikan, levelnya masih belum melampaui tahun 2020 yang tertinggi akibat pandemi. Namun tren ini menunjukkan perubahan besar dalam cara perusahaan menjalankan bisnis, menuntut tenaga kerja untuk terus menyesuaikan diri agar tetap relevan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251107131743-37-683207/badai-phk-menggila-di-2025-sebulan-153000-orang-jadi-pengangguran

Analisis Ahli

Andy Challenger
"PHK yang terjadi merupakan koreksi pasar setelah lonjakan perekrutan pasca pandemi, yang diperparah dengan adopsi AI dan kebutuhan efisiensi."
Elon Musk
"Pengembangan AI dan efisiensi pemerintahan adalah kunci untuk masa depan ekonomi yang berkelanjutan, meskipun menimbulkan tantangan sosial."

Analisis Kami

"Peralihan besar perusahaan ke otomatisasi dan AI memang efisien tetapi menimbulkan risiko besar terhadap stabilitas pekerjaan dan kesejahteraan pekerja. Kebijakan efisiensi dari pemerintah perlu diimbangi dengan program pelatihan ulang agar tenaga kerja bisa beradaptasi dengan peran baru di era digital."

Prediksi Kami

Tren PHK berbasis adopsi AI dan efisiensi anggaran akan terus meningkat, terutama di sektor teknologi dan jasa, yang dapat menyebabkan penataan ulang besar-besaran pasar tenaga kerja di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Berapa banyak orang yang dipecat di AS selama bulan Oktober?
A
Selama bulan Oktober, terdapat 153.074 orang yang dipecat di AS.
Q
Apa yang menjadi alasan utama di balik PHK yang terjadi?
A
Alasan utama di balik PHK adalah pemangkasan biaya dan pengembangan AI.
Q
Industri mana yang paling banyak mengalami PHK?
A
Industri yang paling banyak mengalami PHK adalah teknologi, diikuti oleh pengecer dan sektor jasa.
Q
Siapa yang memimpin Departemen of Government Efficiency?
A
Elon Musk adalah yang pernah memimpin Departemen of Government Efficiency.
Q
Apa dampak AI terhadap PHK di perusahaan-perusahaan?
A
AI menyebabkan pengurangan tenaga kerja di berbagai perusahaan karena meningkatkan efisiensi dan mengurangi kebutuhan karyawan.