Courtesy of Forbes
Bahaya Deepfake: Ancaman Kejahatan Siber di Era AI yang Tak Terbendung
Mengedukasi pembaca tentang bahaya dan dampak merugikan deepfake yang semakin canggih dan bagaimana kita harus selalu waspada serta skeptis terhadap konten digital demi menghindari penipuan dan kerugian.
10 Nov 2025, 22.00 WIB
203 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kita harus lebih skeptis terhadap konten yang kita lihat di media sosial.
- Deepfake telah menjadi alat yang digunakan oleh penipu yang dapat merusak reputasi dan kepercayaan.
- Meningkatnya kejahatan siber yang didorong oleh teknologi AI memerlukan kewaspadaan dan tindakan dari setiap individu.
Tidak spesifik, dunia maya - Teknologi AI kini mampu membuat konten palsu yang sangat realistis, disebut deepfake, yang tidak hanya gambar tapi juga video dan suara. Deepfake ini membuat orang sulit membedakan mana yang asli dan palsu, sehingga banyak penipuan terjadi di media sosial dan platform digital lainnya.
Penulis mengalami sendiri dampak mengerikan deepfake saat melihat video teman yang sudah meninggal beberapa tahun lalu mengumumkan kemenangan lotere. Video itu ternyata buatan scammer yang bertujuan menipu dan mengarahkan ke situs palsu, sebuah contoh nyata betapa bahayanya deepfake.
Menurut riset, kerugian global akibat kejahatan siber diperkirakan mencapai 10,5 triliun dolar tahun ini dan jumlahnya bisa meningkat mencapai 1 triliun dolar setiap bulan pada tahun 2031. Dengan dana sebesar itu, dunia siber kini seperti ekonomi besar yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan.
Kejahatan deepfake makin maju dengan meresap ke ujung popularitas publik, seperti video palsu selebritas yang merekomendasikan produk, yang berpotensi merusak reputasi dan memanipulasi publik. Contoh selebriti yang videonya dibuat palsu antara lain Al Roker, Taylor Swift, dan lainnya.
Pengguna harus selalu waspada dan skeptis terhadap konten digital yang ditemukan di media sosial. Saran utama adalah tetap menjadi 'pembeli yang waspada' dan rajin memeriksa keaslian konten agar terhindar dari penipuan dan kerugian yang semakin luas akibat teknologi deepfake.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/timbajarin/2025/11/10/the-deepfake-dilemma-when-seeing-is-no-longer-believing/
[1] https://www.forbes.com/sites/timbajarin/2025/11/10/the-deepfake-dilemma-when-seeing-is-no-longer-believing/
Analisis Ahli
Bruce Schneier
"Deepfake menandai pergeseran besar dalam ancaman siber yang mengancam kepercayaan masyarakat, dan teknologi serta kebijakan harus segera diadaptasi untuk melawannya."
Hany Farid
"Kemampuan teknologi deteksi deepfake harus dikembangkan secepat mungkin agar masyarakat dan institusi bisa membedakan mana informasi yang dapat dipercaya."
Analisis Kami
"Deepfake telah mengubah lanskap keamanan digital secara drastis dan menjadi tantangan serius untuk integritas informasi publik. Tanpa pendekatan yang terkoordinasi antara teknologi, edukasi, dan regulasi, kita akan terus kehilangan kendali atas kebenaran dalam dunia digital yang semakin rentan ini."
Prediksi Kami
Dengan semakin berkembangnya teknologi AI generatif dan deepfake, kasus penipuan dan kejahatan siber berbasis konten palsu akan semakin meningkat, memaksa regulasi dan alat deteksi canggih menjadi keharusan di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang membuat penulis merasa khawatir tentang AI?A
Penulis merasa khawatir tentang AI karena potensi penggunaannya untuk penipuan dan pembuatan deepfake yang realistis.Q
Mengapa deepfake dianggap sebagai ancaman terbesar?A
Deepfake dianggap sebagai ancaman terbesar karena kesulitan dalam membedakan antara yang asli dan yang palsu, serta potensi untuk menipu orang dengan mudah.Q
Apa dampak dari peningkatan kejahatan siber yang dipicu oleh AI?A
Peningkatan kejahatan siber yang dipicu oleh AI dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar, dengan proyeksi mencapai $10.5 triliun pada akhir tahun ini.Q
Siapa saja beberapa tokoh terkenal yang disebutkan dalam konteks deepfake?A
Beberapa tokoh terkenal yang disebutkan dalam konteks deepfake adalah Al Roker, Taylor Swift, Mark Cuban, dan Martin Sheen.Q
Apa saran untuk mengenali deepfake di media sosial?A
Saran untuk mengenali deepfake termasuk memeriksa watermark, masalah sinkronisasi bibir, dan isu audio dalam konten yang dilihat.