Courtesy of Forbes
AI dan Pekerjaan: Ancaman atau Peluang Produktivitas di Masa Kini?
Menjelaskan bahwa meskipun ada kekhawatiran AI akan menggantikan pekerjaan, bukti saat ini menunjukkan dampak AI pada lapangan kerja masih kecil dan lebih kepada peningkatan produktivitas, terutama di sektor pekerjaan kantor.
14 Nov 2025, 05.17 WIB
55 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Transisi ke tempat kerja yang didukung AI mungkin tidak memerlukan PHK besar-besaran.
- AI dapat meningkatkan produktivitas di sektor-sektor putih, menciptakan permintaan untuk lebih banyak pekerjaan.
- Perusahaan yang mengadopsi AI bisa mendapatkan keuntungan kompetitif di pasar yang berubah.
Amerika Serikat, Amerika Serikat - Banyak media memberitakan bahwa AI mengakibatkan gelombang PHK besar-besaran, membuat banyak orang khawatir pekerjaan mereka akan hilang. Namun, para ahli menilai bahwa pergeseran ke penggunaan AI di dunia kerja masih berlangsung lambat dan sebagian besar perusahaan belum melakukan pemutusan hubungan kerja besar terkait AI.
Sebuah studi terbaru dari Bank of America Institute mengamati korelasi antara penggunaan AI dan pertumbuhan jumlah pekerja di berbagai industri. Hasilnya menunjukkan korelasi yang sangat lemah atau bahkan negatif tapi sangat kecil, sehingga kemungkinan besar tidak berarti secara statistik.
Di sektor pekerjaan kantor seperti keuangan, jasa profesional, dan informasi, adopsi AI justru mendorong peningkatan produktivitas dan pertumbuhan lapangan kerja. Ini menunjukkan bahwa AI bukan pengganti pekerja, melainkan alat untuk membantu mereka bekerja lebih efisien.
Stuart Winter-Tear, seorang analis industri, mengungkapkan bahwa AI sedang menciptakan redistribusi pekerjaan, bukan menghilangkan pekerjaan secara masif. Peran pekerjaan pun bergeser, dari hanya menjalankan rutinitas menjadi mengelola, mengawasi, dan memberikan penjelasan yang memerlukan kepercayaan dan penilaian manusia.
Kesimpulannya, meskipun penggunaan AI terus meningkat, pengaruhnya pada pasar tenaga kerja masih kecil dan tidak pasti. Peran manusia yang paling berharga di era AI adalah mereka yang mampu memahami, mengelola, dan menerangkan hasil AI dengan bijaksana.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/joemckendrick/2025/11/13/ais-impact-on-employment-is-negligible-study-asserts/
[1] https://www.forbes.com/sites/joemckendrick/2025/11/13/ais-impact-on-employment-is-negligible-study-asserts/
Analisis Ahli
Noam Scheiber
"AI saat ini belum menggantikan tenaga kerja secara besar-besaran, dan efeknya lebih terlihat pada perubahan bertahap di pasar tenaga kerja."
Stuart Winter-Tear
"AI paling banyak berperan sebagai pelengkap yang mendistribusikan ulang pekerjaan, bukan sebagai pengganti pekerjaan besar-besaran, terutama di sektor profesional."
Analisis Kami
"Walaupun AI sering ditakuti sebagai ancaman terhadap pekerjaan, kenyataannya teknologi ini justru dapat meningkatkan produktivitas dan menciptakan peluang baru di sektor pekerjaan kantor. Perusahaan harus mempersiapkan pekerjanya untuk beradaptasi dengan peran baru yang lebih berfokus pada kemampuan manusia yang tidak bisa digantikan mesin."
Prediksi Kami
Dalam jangka panjang, teknologi AI akan memicu perubahan bertahap di pasar kerja dengan pergeseran peran pekerja ke fungsi-fungsi yang memerlukan keahlian unik manusia seperti interpretasi dan pengambilan keputusan, bukan penghapusan massal pekerjaan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan ketakutan bahwa kecerdasan buatan menggantikan pekerjaan?A
Ketakutan bahwa kecerdasan buatan menggantikan pekerjaan disebabkan oleh berita tentang PHK yang dihubungkan dengan teknologi AI.Q
Bagaimana Bank of America Institute melihat hubungan antara penggunaan AI dan pertumbuhan pekerjaan?A
Bank of America Institute menemukan bahwa ada korelasi yang lemah antara penggunaan AI dan pertumbuhan pekerjaan.Q
Apa yang ditemukan dalam penelitian mengenai PHK dan penggunaan AI?A
Penelitian menunjukkan bahwa meskipun AI mungkin berperan tidak langsung dalam PHK, dampaknya terhadap pekerjaan saat ini belum jelas.Q
Mengapa Stuart Winter-Tear menyebutkan 'paradoks pekerjaan AI'?A
Stuart Winter-Tear menyebutkan 'paradoks pekerjaan AI' karena data menunjukkan bahwa AI lebih berfungsi sebagai pendorong produktivitas ketimbang pengganti pekerjaan.Q
Apa peran yang diprediksi untuk pengembang dan penasihat di masa depan dengan adanya AI?A
Peran pengembang dan penasihat diperkirakan akan lebih berfokus pada interpretasi dan manajemen, bukan hanya penyediaan informasi.