Courtesy of CNBCIndonesia

UP Phone: Smartphone Indonesia dengan Keamanan Tinggi dan Rencana Manufaktur di AS

Memberikan informasi tentang keberadaan UP Phone sebagai smartphone yang diproduksi Indonesia namun berorientasi pasar global dengan keunggulan keamanan privasi yang tinggi dan perencanaan perakitan di AS untuk menjawab kebijakan pemerintah AS serta menekan harga jual di bawah 1.000 USD.

15 Nov 2025, 13.45 WIB

81 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

UP Phone menawarkan fitur keamanan privasi yang lebih baik dibandingkan dengan ponsel populer lainnya.
Unplugged berencana untuk meningkatkan produksi dengan membuka fasilitas di Nevada, AS.
Joe Weil, CEO Unplugged, mengungkapkan tantangan dalam biaya perakitan di AS dan strategi untuk merakit dalam skala kecil.

Limassol, Siprus; Nevada, Amerika Serikat; Indonesia - UP Phone adalah smartphone dari startup Unplugged yang berbasis di Siprus, namun ponsel ini diproduksi di Indonesia dan dijual untuk pasar global seperti Amerika Serikat dan Kanada. Ponsel ini menonjolkan fitur keamanan privasi yang lebih baik dibanding iPhone 16 Pro dan Galaxy S25.

Desain UP Phone mirip dengan iPhone dengan layar AMOLED 6,67 inci dan kamera utama beresolusi tinggi 108MP. Ponsel ini juga menggunakan chip MediaTek Dimensity 1200, RAM 8GB, dan kapasitas penyimpanan 256GB yang bisa diperluas hingga 1TB.

UP Phone menawarkan baterai 4.300 mAh dengan pengisian cepat kabel 33W dan nirkabel 15W. Selain fitur fisik, ponsel ini mendukung standar konektivitas modern seperti Wi-Fi 6, NFC, eSIM, 5G, serta sertifikasi IP53 untuk ketahanan debu dan cipratan air.

Meskipun awalnya diproduksi di Indonesia, perusahaan berencana merakit UP Phone di Nevada, AS, untuk memenuhi tuntutan pemerintah AS yang ingin meningkatkan produksi lokal. Langkah ini dilakukan meskipun biaya tenaga kerja di AS jauh lebih tinggi.

CEO Unplugged menyatakan bahwa perakitan di AS akan dilakukan secara bertahap dan dengan jumlah stabil agar harga tetap kompetitif di bawah 1.000 USD. Namun, tantangan utama adalah rantai pasok komponen yang masih didominasi Asia dan biaya tenaga kerja yang tinggi di AS.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251115103519-37-685474/hp-buatan-ri-diam-diam-sudah-mendunia-banyak-orang-belum-tahu

Analisis Ahli

Analis Industri Teknologi

"Produksi smartphone yang mengedepankan privasi seperti UP Phone akan menarik konsumen yang semakin sadar akan keamanan data pribadi. Sementara itu, upaya memindahkan produksi ke AS mencerminkan tren reshoring yang kian populer demi mengurangi risiko rantai pasok global."

Pengamat Ekonomi Global

"Initiatif perakitan di AS berkaitan erat dengan kebijakan proteksionis, yang bisa mendorong inovasi dan lapangan kerja lokal, tetapi juga berisiko menambah biaya produksi dan harga jual."

Analisis Kami

"Langkah Unplugged untuk menggabungkan manufaktur di Indonesia dan perakitan di AS menunjukkan strategi adaptasi pasar global yang cerdas, terutama untuk menjaga harga kompetitif dan keamanan produk. Namun, tantangan utama tetap pada biaya tenaga kerja yang tinggi di AS dan kesiapan rantai pasok lokal yang masih terbatas."

Prediksi Kami

Dalam beberapa tahun ke depan, kemungkinan akan ada peningkatan produksi smartphone yang dirakit di Amerika Serikat dengan kualitas dan harga yang bersaing untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri sekaligus memperkuat rantai pasok lokal.