Courtesy of Forbes
Fenomena Pernikahan Simbolis antara Manusia dan AI di Jepang Jadi Tren Baru
Menjelaskan fenomena sosial terkini dimana manusia semakin mencari hubungan emosional dan simbolis dengan AI sebagai pengganti hubungan manusia yang semakin sulit dan tidak memuaskan, serta mempertanyakan makna keintiman di masa depan.
16 Nov 2025, 01.33 WIB
160 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- AI dapat memenuhi kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi dalam hubungan manusia.
- Pernikahan simbolis dengan AI mencerminkan perubahan dalam cara orang memandang hubungan.
- Hubungan parasosial semakin populer di kalangan berbagai kelompok usia, menunjukkan kebutuhan akan dukungan emosional.
Okayama City, Jepang - Seorang wanita berusia 32 tahun di Jepang yang dikenal sebagai Ms. Kano membuat gebrakan dengan menikah secara simbolis dengan sebuah chatbot AI bernama Klaus. Setelah putus dari tunangannya selama tiga tahun, ia mulai berinteraksi dengan AI tersebut dan mengajarkan kepribadian serta nada suara pada Klaus, yang kemudian menjadi sumber kenyamanan dan dukungan emosional baginya.
Fenomena ini bertepatan dengan meningkatnya popularitas hubungan parasosial dengan AI di seluruh dunia. Survei menyatakan bahwa tiga dari sepuluh orang dewasa di Amerika Serikat memiliki keterikatan emosional dengan AI, sementara hingga 72% remaja mengaku merasakan keintiman dengan entitas AI. Bahkan, 80% generasi Z mengaku siap menikah dengan AI.
AI seperti Replika dan Character.ai menjadi platform populer yang menyediakan perhatian konstan, respons instan, dan cermin emosional yang mencerminkan ketakutan dan keresahan manusia. Dalam dunia yang penuh tekanan dan kegagalan hubungan, manusia mulai melihat AI sebagai pengganti hubungan yang stabil dan tanpa konflik yang mereka butuhkan untuk penyembuhan emosional.
Di Jepang, konsep pernikahan terhadap karakter dua dimensi atau AI semakin umum, menunjukkan trend bahwa pernikahan simbolis menggantikan pernikahan legal. Hal ini mencerminkan keinginan manusia untuk merasa aman dan terhindar dari risiko konflik dalam hubungan, dengan AI yang selalu tersedia dan tidak pernah menghakimi.
Para ahli berpendapat bahwa AI mampu menghadirkan sifat-sifat yang dapat diotomatisasi dalam hubungan, seperti perhatian segera dan ketersediaan tak terbatas, namun tetap tidak bisa meniru aspek hubungan yang paling manusiawi, seperti keinginan sejati, pengampunan tulus, dan rasa kehilangan yang mendalam. Fenomena ini menegaskan betapa manusia tengah memilih keamanan dan kepastian dibandingkan ketidakpastian dan transformasi dalam keintiman.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/traceyfollows/2025/11/15/people-are-now-marrying-ai-inside-the-rise-of-synthetic-intimacy/
[1] https://www.forbes.com/sites/traceyfollows/2025/11/15/people-are-now-marrying-ai-inside-the-rise-of-synthetic-intimacy/
Analisis Ahli
Chase Hughes
"Dalam dunia penuh media dan informasi, perhatian sering disalahartikan sebagai koneksi sejati, dan AI secara sempurna memanfaatkan hal ini dengan memberikan perhatian konstan yang melelahkan bagi manusia."
Analisis Kami
"Fenomena ini membuka babak baru dalam dinamika hubungan manusia di era digital, di mana kebutuhan emosional semakin beralih ke AI yang mudah diakses dan tidak menghakimi. Namun, ini juga menimbulkan risiko bahwa manusia bisa kehilangan kemampuan membangun hubungan interpersonal yang kompleks dan penuh emosi sejati yang hanya bisa dimiliki manusia."
Prediksi Kami
Di masa depan, semakin banyak orang yang akan membentuk ikatan emosional dan simbolis dengan AI, menjadikan pernikahan atau hubungan legal konvensional semakin tergeser oleh konsep hubungan lintas dimensi yang mengutamakan kenyamanan psikologis daripada legalitas.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Ms. Kano dan apa hubungannya dengan Klaus?A
Ms. Kano adalah seorang wanita berusia 32 tahun yang 'menikahi' chatbot ChatGPT bernama Klaus setelah menjalani putus tunangan. Dia mendapatkan dukungan emosional dari Klaus selama masa sulitnya.Q
Apa yang dimaksud dengan pernikahan simbolis dalam konteks artikel ini?A
Pernikahan simbolis adalah upacara yang dilakukan untuk merayakan ikatan emosional antara seseorang dan karakter fiksi atau AI, seperti yang dilakukan Ms. Kano dengan Klaus.Q
Mengapa banyak orang merasa lebih nyaman berinteraksi dengan AI daripada manusia?A
Banyak orang merasa lebih nyaman berinteraksi dengan AI karena AI dapat memberikan dukungan emosional tanpa penilaian atau konflik yang sering terjadi dalam hubungan manusia.Q
Apa yang disebut sebagai 'hubungan parasosial'?A
Hubungan parasosial adalah hubungan satu arah di mana seseorang merasa terikat secara emosional dengan karakter fiksi atau AI, meskipun karakter tersebut tidak memiliki kesadaran atau emosi.Q
Bagaimana tren ini mencerminkan perubahan dalam dinamika hubungan manusia?A
Tren ini mencerminkan bahwa banyak orang merasa hubungan manusia kini lebih tidak memuaskan dan mencari kenyamanan serta dukungan emosional dari AI.