Senapan Shotgun Vs Drone FPV: Pertahanan Tangguh di Sungai Dnipro
Courtesy of Forbes

Senapan Shotgun Vs Drone FPV: Pertahanan Tangguh di Sungai Dnipro

Memahami efektivitas senapan shotgun dan teknologi perang elektronik dalam melindungi pasukan melawan serangan FPV drone di zona konflik, serta belajar dari pengalaman dan tantangan yang dihadapi di lapangan.

18 Nov 2025, 18.39 WIB
176 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penggunaan shotgun dapat memberikan waktu tambahan dalam menghadapi serangan drone, tetapi bukan solusi yang sempurna.
  • Latihan dan peralatan yang memadai sangat berpengaruh pada efektivitas tim dalam menghadapi ancaman drone.
  • Drone FPV semakin umum digunakan dalam konflik modern, menunjukkan perlunya adaptasi dalam taktik pertahanan.
Sungai Dnipro, Ukraina - Video dramatis dari operasi kapal di Sungai Dnipro memperlihatkan pasukan Rusia menggunakan senapan shotgun dan senjata otomatis untuk menghadapi serangan terus-menerus dari drone FPV yang dikendalikan jarak jauh. Meskipun terlihat seperti satu misi penuh aksi dalam video berdurasi kurang dari tiga menit, analisis mendalam mengungkap bahwa video terdiri dari beberapa aksi yang digabungkan dari berbagai kondisi cuaca dan waktu.
Dalam video tersebut, tampak setidaknya tiga anggota pasukan menggunakan shotgun semi-otomatis, didukung oleh senapan otomatis dan senapan mesin, melindungi kapal dari serangan drone. Namun, tidak semua drone yang dijatuhkan oleh tembakan; beberapa kemungkinan besar dihentikan oleh perang elektronik dengan menggunakan jammer frekuensi radio yang dipasang pada kapal, yang membuat operator drone kehilangan kendali.
Pasukan yang ditampilkan dalam video adalah unit elit, terbukti dari perlengkapan modern seperti tourniquet windlass dan kemampuan penggunaan shotgun yang latihan keras. Hal ini berbeda dengan pasukan lini biasa yang sering kurang persenjataan dan pelatihan. Fokus mereka pada senjata anti-drone seperti shotgun menunjukkan bahwa senjata otomatis biasa kurang efektif menghadapi drone kecil yang lincah.
Dari pengalaman kedua belah pihak, shotgun adalah alat pertahanan penting untuk serangan drone jarak dekat, namun bukan solusi sempurna. Drone murah dan mudah diproduksi secara massal terus membombardir posisi pasukan, dan senjata konvensional bisa cepat kehabisan amunisi, meninggalkan pasukan rentan. Pasokan dari donor asing, seperti ribuan shotgun dari Belanda kepada Ukraina, menegaskan pentingnya senjata ini di medan perang modern.
Pelajaran utama dari situasi ini adalah shotgun dan perang elektronik hanya memberikan perlindungan sementara. Drone yang murah dan masif akan terus mendominasi medan perang udara rendah dan perairan, sehingga strategi dan teknologi baru yang lebih efektif dan tahan lama sangat dibutuhkan untuk mengatasi ancaman ini di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/davidhambling/2025/11/18/russian-marines-blast-their-way-through-fpv-barrage-with-shotguns/

Analisis Ahli

Roy
"Kombinasi senapan shotgun dan perang elektronik adalah pendekatan realistis untuk melawan drone FPV, tetapi shotgun hanya efektif di jarak dekat, sedangkan jammer memungkinkan menurunkan drone dari jarak lebih jauh."
Pengamat Militer Rusia
"Elite unit menunjukkan kesiapan dan pelatihan khusus, terutama dalam penggunaan shotgun dan alat medis, menandakan betapa seriusnya ancaman drone bagi pasukan."

Analisis Kami

"Penggunaan shotgun sebagai alat pertahanan terhadap FPV drone merupakan inovasi praktis tapi memiliki keterbatasan tersendiri, terutama dalam hal jangkauan dan persediaan amunisi. Sementara teknologi perang elektronik bisa menambah lapisan perlindungan, pendekatan komprehensif yang menggabungkan taktik dan teknologi mutakhir harus segera dikembangkan untuk menghadapi ancaman drone yang terus meningkat dalam intensitas dan jumlah."

Prediksi Kami

Penggunaan senapan khusus anti-drone dan teknologi perang elektronik akan terus berkembang, namun serangan masif drone dengan biaya murah akan tetap menjadi ancaman besar yang sulit diatasi secara efektif hanya dengan senjata konvensional.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditunjukkan dalam video operasi kapal Rusia di sungai Dnipro?
A
Video menunjukkan kru kapal Rusia yang menggunakan shotgun untuk melawan serangan drone FPV di sungai Dnipro.
Q
Apa jenis senjata yang digunakan oleh tim maritim Rusia dalam video tersebut?
A
Tim maritim Rusia menggunakan shotgun semi-otomatis, senapan otomatis, dan mesin senapan berpeluru sabuk.
Q
Apa yang dimaksud dengan elektronik perang (EW) dalam konteks video?
A
Elektronik perang (EW) merujuk pada penggunaan antena jamming yang dapat mengganggu kontrol drone, menyebabkan mereka jatuh.
Q
Mengapa penggunaan shotgun menjadi penting dalam menghadapi drone FPV?
A
Penggunaan shotgun penting karena dapat memberikan pertahanan terakhir melawan drone FPV, yang semakin banyak digunakan.
Q
Apa kesimpulan utama yang dapat diambil dari video dan analisis tersebut?
A
Kesimpulan utama adalah bahwa meskipun shotgun dapat membantu, mereka tidak sepenuhnya melindungi dari serangan drone yang meluas.